Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah swt dan selawat beriring
salam semoga tercurahkan kepada rasulnya,yang di utus sebagai rahmat seluruh
alam juga kepada keluarga dan para
sahabatnya atas tersusunnya laporan praktikum ini.
Menuntun ilmu adalah hukumnya bagi seluruh umat
manusia dengan akal pikirannya senantiasa untuk mencari rahasia yang
tersembunyi di belakang kenyataan yang ada di dunia ini,untuk itu kita di
harapkan mampu mengembangkan pemahaman terhadap pembelajaran biologi yang di
dalam nya mencakup konsep-konsep dasar dalam pengkajian berbagai fenomena dan
permasalahan yang ditemukan di dalam kehidupan nyata masyarakat.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu sehingga laporan praktikum ini dapat di selesaikan tepat pada
waktunya. Penulis menyadari laporan praktikum ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan praktikum ini.
Akhirnya penulis dengan kerendahan hati meminta maaf jika terdapat
kesalahan dalam penulisan atau penguraian laporan praktikum ini dengan harapan
dapat diterima bagi pembaca sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Metabolisme
berasal dari kata metabole (yunani) yang berarti berubah.keseluruhan proses
kimiawi suatu organisme disebut metabolisme metabolisme merupakan aktivitas
hidup yang selalu terjadi pada setiap sel hidup. Metabolisme dapat digolongkan
menjadi dua, yakni proses penyusunan yang disebut anabolisme dan proses
pembongkaran yang disebut katabolisme.perubahan – perubahan yang terjadi pada
proses anabolisme dan katabolisme daapat di percepat dengan suatu zat yang di
sebut enzim.
Enzim merupakan senyawa yang dibentuk secara alamiah oleh tubuh
organisme. Enzim ini memiliki peranan dalam membantu proses penting di dalam
tubuh organisme tersebut. Salah satu jenis enzim yang memiliki peranan yang
cukup penting adalah enzim katalase. Enzim ini berperan dalam mengurai H2O2 atau
Hidrogen Peroksida yang apabila tidak diurai akan menjadi senyawa beracun.Lebih
lanjut tentang enzim katalase.Dengan adanya enzim katalase senywa hidrogen
peroksida (H2O2) Dapat di urai menjadi air(H2O)
Dan oksigen (O2) Yang tidak berbahaya. cara kerja yang dilakukan
enzim katalase adalah sebagai berikut : molekul selalu bergerak dan saling
bertumbukan satu sama lain nya.jika ada molekul substarat menumbuk melekul
enzim yang tepat maka akan menempel pada enzim. Tempat menempelnya molekul
substrat tersebut di sebut juga dengan sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi dan
terbentuk molekul produk.
Enzim katalase jenis enzim yang dapat menguraikan
hidrogen peroksida yang tidak baik pada tubuh makluk hidup menjadi air dan
oksigen yang sama sekali tidak
berbahaya.
Dari latar
belakang tersebut, maka penulis membuat judul praktikum ini tentang “ pengaruh enzim katalase terhadap
larutan Asam Klorida ( HCL ) , Larutan
Hidrogen Peroksida (H2O2),dan Larutan Natrium
Hidroksida(NAOH)”
B. Pembatasan masalah
Pembatasan masalah dalam laporan ini adalah ;
Agar pembatasan masalah dalam praktikum ini memiliki ruang lingkup
yang jelas maka pembatasan masalahnya adalah “ pengaruh enzim katalase terhadap larutan asam klorida(HCL),Larutan hidrogen
peroksida(H2O2),Dan larutan natrium hidroksida (NAOH)”
C. Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam praktikum ini adalah ;
Ø Bagaimana
pengaruh enzim katalase terhadap larutan hidrogen peroksida(H2O2)
Ø Faktor apa saja
yang mempengaruhi kerja enzim katalase ?
Ø Apakah enzim
katalase terdapat pada organ hati ?
Ø Apakah peranan
enzim katalase ?
Ø Gas apakah yang
terbentuk dari reaksi percobaan praktikum ?
D.Tujuan praktikum
Tujuan
praktikum ini adalah ;
Ø Mengetahui
pengaruh enzim katalase terhadap hidrogen peroksida (H2O2)
Ø Mengetahui Peran
enzim katalase melalui percobaan yang dilakukan
Ø Mengetahui faktor
apa saja yang mempengaruhi kerja enzim katalase
Ø Memahami enzim
katalase berserta fungsinya
Ø Memahami prinsip kerja enzim katalase
Ø Mengetahui gas
yang di hasilkan dari percobaan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Enzim
Metabolisme sangat bergantung pada enzim. Enzim berperan sebagai pemercepat
reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim tidak ikut bereaksi.
Struktur
enzim
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan
enzim berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu
dari molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang
disebut dengan sisi aktif (active side)
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian,
yaitu bagian protein dan bagain bukan protein.
1.
Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino. Bagian
protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan
keasaman.
2.
Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif.
Gugus prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor,
misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa –
senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin,
riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan
kobalamin.
Ciri – Ciri Enzim
1. Biokatalisator : enzim hanya
dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang
digunakan untuk mempercepat
proses reaksi.
2.
Protein : sifat-sifat
enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang tinggi dan
dipengaruhi pH
Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu
hanya dapat mempengaruhi reaks tertentu, tidak dapat mempengaruhi raeksi
lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim rtersebut substrat. Substrat adalah
zat yang bereaksi. Oleh karena
1.
macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak,
maka macam enzim pun banyak
2.
Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan
berulang kali karena enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul
enzim dapat bekerja berkali-kali selama enzim itu tidak rusak.
3.
. Rusak Oleh Panas : enzim rusak
oleh panas karena merupakan suatu protein . Rusaknya enzim oleh panas disebut
denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja lagi.
4.
Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya
diperlukan untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut bereaksi.
5.
Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat
bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya
dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.
Cara Kerja Enzim
1. Teori gembok - anak kunci Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang
hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja. Entuk substrat sesuai dengan sisi
aktif, seperti gembok cocok dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim
bekerja secara spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai
dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan membentuk kompleks transisi
enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan produk
berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena
panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan
pH juga mempunyai pengaruh yang sama.
2. Teori induced fit Reaksi antara substrat denan enzim
berlangsung karena adanya induksi molekul substrat terhadap molekul enzim.
Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel dalam menyesuaikan
struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan
kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif
yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan substrat
oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk kemudian
dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat
baru.
Hipotesa
Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga
memiliki ciri – ciri yang sama dengan
protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu dan derajat keasaman
lingkungannya.
A. Enzim Katalase
Enzim merupakan senyawa yang dibentuk
secara alamiah oleh tubuh organisme. Enzim ini memiliki peranan dalam membantu
proses penting di dalam tubuh organisme tersebut. Dalam lingkup ilmu
pengetahuan, enzim diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis. Pengelompokkan ini
didasarkan pada beberapa hal antara lain fungsi biologis enzim, susunan gugus
enzim, tingkat kelarutan serta struktur 3 dimensi enzim itu sendiri. Salah satu
jenis enzim yang memiliki peranan yang cukup penting adalah enzim katalase. Enzim ini berperan dalam mengurai H2O2 atau
Hidrogen Peroksida yang apabila tidak diurai akan menjadi senyawa beracun.Lebih
lanjut tentang enzim katalase, silahkan simak uraian berikut ini.
Susunan Enzim Katalase
Enzim katalase ini terdiri atas 4 gugusan heme. Ia ada pada tulang, ginjal, membran mukosa dan juga hati. Adapun aktifitas enzim katalase ini ditemukan di wilayah mitokondria, peroksosom dan juga sutoplasma. Enzim katalase ini mempunyai 4 rantai polupeptida yang pada masing-masing rantainya tersusun atas kurang lebih 500 asam amino. Selain itu, enzim katalase ini juga mempunyai empat kelompok ehem yang terbentuk dari cincin protoporphyrin. Cincin ini mengandung atom besi yang tunggal. Adapun berat molekul tersebut sekitar 118.054,25 gram/mol.
Enzim katalase ini dimasukkan ke dalam golongan enzim hidroperoksidase dimana ia melindungi tubuh organisme dari senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa ini bisa memancing radikal bebas yang jika tidak diurai akan membuat membran sel di dalam tubuh rusak dan memancing penyakit semacam kanker dan juga arterosklerosis.
Fungsi enzim katalase
Seperti telah dijelaskan sebelumnya,enzim katalase ini berperan dalam mengurai senyawa peroksida yang ada di dalam tubuh. Lebih detil, senyawa tersebut bernama Hidrogen Peroksida atau H2O2. Ia merupakan hasil peranapasan dan terdapat di dalam sel-sel organisme. H2O2 ini harus dibuang. Pada posisi inilah enzim katalase dibutuhkan. Enzim ini akan melakukan serangkaian proses yang mengurai H2O2 menjadi oksigen dan juga air.
Pada kondisi tertentu, organisme utamanya manusia bisa saja kekurangan enzim katalase. Kondisi akan akan membawa sejumlah kerugian terutama yang berkaitan dengan organ yang banyak menyimpan enzim katalase. Kondisi kurangnya enzim ini akan memicu sejumlah penyakit antara lain:
1.
Akatalasia, yakni penyakit dimana
seseorang mengalami kelainan pada darahnya sehingga gusi dan bagian mulutnya
mudah terluka. Gejala ini akan muncul semakin sering setelah masa pubertas
tiba. Penyakit ini diturunkan secara genetis.
2.
Penyakit Vitiligo yakni sejenis
penyakit kulit yang gejalanya muncul berupa bercak putih di beberapa bagian
kulit tubuh. Hal ini merupakan indikasi H2O2 di dalam
tubuh tidak sebanding dengan enzim katalase.
3. Rambut
beruban. Gejala ini disebabkan melimpahnya H2O2 dan
kurangnya enzim katalase yang
pada akhirnya menghambat produksi melamin yakni pigmen yang menjadi pewarna
alamiah rambut manusia.
.
B. Hati
Hati adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh,
berwarna merah kecoklatan, yang mempunyai berbagai macam fungsi, termasuk
perannya dalam membantu pencernaan makanan dan metabolisme zat gizi dalam system pencernaan.
Hati manusia dewasa normal memiliki massa sekitar 1,4 Kg atau
sekitar 2.5% dari massa tubuh. Letaknya berada di bagian teratas rongga
abdominal, disebelah kanan, dibawah diagfragma dan menempati hampir seluruh
bagian dari hypocondrium kanan dan sebagian epigastrium abdomen. Permukaan atas
berbentuk cembung dan berada dibawah diafragma, permukaan bawah tidak rata dan
memperlihatkan lekukan fisura transverses. Permukaannya dilapisi pembuluh darah
yang keluar masuk hati.
Secara fisiologis, fungsi utama dari hati adalah:
a. Membantu dalam metabolisme karbohidrat
Secara fisiologis, fungsi utama dari hati adalah:
a. Membantu dalam metabolisme karbohidrat
Fungsi hati
menjadi penting, karena hati mampu mengontrol kadar gula dalam darah. Misalnya,
pada saat kadar gula dalam darah tinggi, maka hati dapat mengubah glukosa dalam
darah menjadi glikogen yang kemudian disimpan dalam hati (Glikogenesis), lalu
pada saat kadar gula darah menurun, maka cadangan glikogen di hati atau
asam amino dapat diubah menjadi glukosa dan dilepakan ke dalam darah
(glukoneogenesis) hingga pada akhirnya kadar gula darah dipertahankan untuk
tetap normal. Hati juga dapat membantu pemecahan fruktosa dan galaktosa menjadi
glukosa dan serta glukosa menjadi lemak.
b. Membantu metabolisme lemak
b. Membantu metabolisme lemak
Membantu
proses Beta oksidasi, dimana hati mampu menghasilkan asam lemak dari Asetil
Koenzim A. Mengubah kelebihan Asetil Koenzim A menjadi badan keton (Ketogenesis).
Mensintesa lipoprotein-lipoprotein saat transport asam-asam lemak dan
kolesterol dari dan ke dalam sel, mensintesa kolesterol dan fosfolipid juga
menghancurkan kolesterol menjadi garam empedu, serta menyimpan lemak.
c. Membantu metabolisme Protein
c. Membantu metabolisme Protein
Fungsi hati
dalam metabolisme protein adalah dalam deaminasi (mengubah gugus amino, NH2)
asam-asam amino agar dapat digunakan sebagai energi atau diubah menjadi
karbohidrat dan lemak. Mengubah amoniak (NH3) yang merupakan substansi beracun
menjadi urea dan dikeluarkan melalui urin (ammonia dihasilkan saat deaminase
dan oleh bakteri-bakteri dalam usus), sintesis dari hampir seluruh protein
plasma, seperti alfa dan beta globulin, albumin, fibrinogen, dan protombin
(bersama-sama dengan sel tiang, hati juga membentuk heparin) dan transaminasi
transfer kelompok amino dari asam amino ke substansi (alfa-keto acid) dan
senyawa lain.
d. Menetralisir obat-obatan dan hormon
Hati
dapat berfungsi sebagai penetralisir racun, yakni pada obat-obatan seperti
penisili.
C. Air
Air merupakan substansi kimia H2O: satu melekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat dengan kovalen pada satu atom
oksigen. Air berbentuk tidak berwarna tidak berasa dan serta tidak berbau dalam
keadaan standar
Air adalah unsur
penting dalam pertumbuhan karena tidak mungkin tumbuhan dapat tumbuh dan
berkembang tanpa memerlukan air.fungsi air bagi tumbuhan adalah sebagai
berikut:
1.
Fotosintesis
2.
Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis
3.
Sebagai pelarut inti sel dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan
4.
Menentukan proses transportasi untuk hara yang
ada di dalam tanah
5.
Berperan sebagai metabolisme sel
D. Larutan –larutan yang digunakan di dalam praktikum
a. larutan Asam klorida (HCL)
Hidrogen
klorida (HCl) adalah asam monoprotik, yang berarti bahwa ia dapat
berdisosiasi melepaskan satu H+ hanya sekali. Dalam larutan asam klorida, H+ ini bergabung dengan molekul air
membentuk ion , H3O+:[8][9]
HCl + H2O → H3O+ + Cl−
Ion lain yang
terbentuk adalah ion klorida, Cl−. Asam klorida oleh karenanya dapat digunakan
untuk membuat garam klorida, seperti natrium klorida. Asam klorida adalah karena ia
berdisosiasi penuh dalam air.[8][9]
Asam monoprotik
memiliki satu , Ka, yang mengindikasikan tingkat disosiasi zat tersebut dalam air.
Untuk asam kuat seperti HCl, nilai Ka cukup besar. Beberapa usaha
perhitungan teoritis telah dilakukan untuk menghitung nilai KaHCl.[10] Ketika garam klorida seperti
NaCl ditambahkan ke larutan HCl, ia tidak akan mengubah pH larutan secara
signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa Cl− adalah yang sangat lemah
dan HCl secara penuh berdisosiasi dalam larutan tersebut. Untuk larutan asam
klorida yang kuat, asumsi bahwa molaritas H+ sama dengan molaritas HCl
cukuplah baik, dengan ketepatan mencapai empat digit angka bermakna.[8][9]
menengah cukup
stabil untuk disimpan dan terus mempertahankan konsentrasinya. Oleh karena
alasan inilah, asam klorida merupakan reagen pengasam yang sangat baik.
a. Larutan hidrogen peroksida (H2O2)
Hidrogen peroksida (H2O2) adalah cairan bening , agak lebih kental daripada air, yang merupakan oksidator kuat.
Senyawa ini
ditemukan oleh Louis Jacques Thenard di tahun 1818. Sebagai bahan kimia anorganik dalam
bidang industri, teknologi yang digunakan untuk Hidrogen Peroksida adalah auto
oksidasi Anthraquinone. Dengan ciri khasnya yang berbau khas keasaman dan mudah
larut dalam air, dalam kondisi normal (ambient) kondisinya sangat stabil dengan laju
dekomposisi kira-kira kurang dari 1% per tahun. Salah satu keunggulan Hidrogen
Peroksida dibandingkan dengan oksidator yang lain adalah sifatnya yang ramah
lingkungan karena tidak meninggalkan residu yang berbahaya. Kekuatan
oksidatornya pun dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
b. Larutan natrium hidrogen (NAOH)
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum tentang cara kerja dan
pengaruh cahaya ini kami lakukan pada :
Hari : sabtu, 15 Februari 2014
Tempat :
di LABORATORIUM SMA NEGERI 06
MUKOMUKO
B. Alat dan Bahan
a. Alat
ü Tabung reaksi
ü Lampu bunsen/
lampu spritus
ü Gelas ukur
ü Tungku segitiga
ü Pipet tetes
ü Corong pemisah
ü Penjepit tabung
reaksi
ü Botol cuci
ü Rak tabung reaksi
ü Sikat tabung reaksi
ü Ose / bara api
ü Alat tulis
ü Kamera digital
/hp
ü Tisu
ü Korek api
ü Lumpang porselin
ü Penangas
ü Alu
ü Kertas labe
b. Bahan
ü Ekstrak
hati ayam
ü Larutan Asam
Klorida (HCL)
ü Larutan Hidrogen
Peroksida (H2O2)
ü Larutan Natrium
Hidroksida (NAOH)
ü Air/aquades
ü Sunlight/sabun
ü Spritus
C. Prosedur kerja atau cara kerja
1) Ekstrak hati + H2O2
a)
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
dalam pratikum
b)
Cucilah ekstrak hati ayam tersebut terlebih
dahulu dan kemudian dihaluskan
c)
Berilah label angka 1 pada tabung reaksi
percobaan pertama
d)
Masukkan larutan H2O2 ke
dalam tabung reaksi sebanyak 5 tetes
e)
Tambahkan ekstrak hati yang telah dihluskan ke
dalam tabung reaksi sebanyak 5 cm
f)
Tutuplah tabung reaksi yang telah ditambahkan
ekstrak hati
g)
Amatilah reaksi yang terjadi
h)
Panaskan ose pada api yang menyala sehingga
terbentuk bara api
i)
Masukkan ose/bara api tersebut ke dalam tabung
reaksi
j)
Catatlah hasil pengamatan dan tabel pengamatan
2) Ekstrak hati + H2O2 +
HCL
a)
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
dalam pratikum
b)
Cucilah ekstrak hati ayam tersebut terlebih
dahulu dan kemudian dihaluskan
c)
Berilah
label angka 2 pada tabung reaksi percobaan kedua
d)
Masukkan
larutan H2O2 dan larutan HCL ke dalam tabung reaksi
sebanyak 5 tetes
e)
Tambahkan ekstrak hati yang telah dihluskan ke
dalam tabung reaksi sebanyak 5 cm
f)
Tutuplah tabung reaksi yang telah ditambahkan
ekstrak hati
g)
Amatilah reaksi yang terjadi
h)
Panaskan ose pada api yang menyala sehingga
terbentuk bara api
i)
Masukkan ose/bara api tersebut ke dalam tabung
reaksi
j)
Catatlah hasil pengamatan dan tabel pengamatan
3) Ekstrak hati + H2O2 +
NAOH
a) Menyiapkan alat
dan bahan yang dibutuhkan dalam pratikum
b)
Cucilah ekstrak hati ayam tersebut terlebih
dahulu dan kemudian dihaluskan
c)
Berilah label angka 3 pada tabung reaksi
percobaan ketiga
d) Masukkan larutan
H2O2 dan larutan NAOH ke dalam tabung reaksi sebanyak 5
tetes
e)
Tambahkan ekstrak hati yang telah dihluskan ke
dalam tabung reaksi sebanyak 5 cm
f)
Tutuplah tabung reaksi yang telah ditambahkan
ekstrak hati
g) Amatilah reaksi
yang terjadi
h) Panaskan ose pada
api yang menyala sehingga terbentuk bara api
i)
Masukkan ose/bara api tersebut ke dalam tabung
reaksi
j)
Catatlah hasil pengamatan dan tabel pengamatan
4) Ekstrak hati + H2O2 di
dalam air panas
a)
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
dalam pratikum
b)
Cucilah ekstrak hati ayam tersebut terlebih
dahulu dan kemudian dihaluskan
c)
Berilah
label angka 4 pada tabung reaksi percobaan ke empat
d) Masukkan
larutan H2O2 ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 tetes
e)
Tambahkan
ekstrak hati yang telah dihluskan ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 cm
f)
Tutuplah tabung reaksi yang telah ditambahkan
ekstrak hati
g)
Rendamlah campuran ekstrak hati dan larutan
H2O2 tersebut ke dalam air mendidih
h)
Amatilah reaksi yang terjadi
i)
Panaskan ose pada api yang menyala sehingga
terbentuk bara api
j)
Masukkan ose/bara api tersebut ke dalam tabung
reaksi
k) Catatlah hasil pengamatan dan tabel pengamatan
5.Ekstrak hati + H2O2
dalam keadaan dingin
a)
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
dalam pratikum
b)
Cucilah ekstrak hati ayam tersebut terlebih
dahulu dan kemudian dihaluskan
c)
Berilah label angka 5 pada tabung reaksi
percobaan kelima
d)
Masukkan larutan H2O2 ke
dalam tabung reaksi sebanyak 5 tetes
e)
Tambahkan ekstrak hati yang telah dihluskan ke
dalam tabung reaksi sebanyak 5 cm
f) Tutuplah tabung reaksi yang telah
ditambahkan ekstrak hati
g)
Rendamlah campuran ekstrak hati dan larutan H2O2
tersebut ke dalam air dingin
h)
Amatilah reaksi yang terjadi
i) Panaskan ose pada api yang menyala
sehingga terbentuk bara api
j) Masukkan ose/bara api tersebut ke dalam
tabung reaksi
k)
Catatlah hasil pengamatan dan tabel pengamatan
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Data hasil pengamatan
NO
|
Perlakuan
|
Gelembung
|
Nyala
api
|
1
|
Ekstrak + H2O2
|
+ +
+
|
Nyala api
|
2
|
Ekstrak
+ HCl + H2O2
|
+
++++
|
Nyala api
|
3
|
Ekstrak + NaOH + H2O2
|
+ +
+
|
Nyala api
|
4
|
Ekstrak
+ H2O2(mendidih)
|
+ + + +
|
Nyala api
|
5
|
Ekstrak + H2O2(air dingin)
|
+ +
+ +
|
Nyala api
|
A.
Pembahasan
1.
Pada Tabung pertama yang berisi Ekstrak hati di tambah
H2O2, karena Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung
udara yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang
terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2menjadi H2O (air). Sedangkan pada waktu di masukkan ose/ bara api
kedalamnya, timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2
juga diuraikan menjadi O2
2. Pada Tabung yang kedua berisi ekstrak
hati yang ditambah H2O2 + HCL, Pertambahan HCL disini di
maksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu asam. pada percobaan ini
terjadi sedikit gelembung-gelembung udara dan api menyala. Hal ini membuktikan
bahwa enzim mampu berkerja dalam keadaan basa.
3. Pada tabung yang ketiga berisi ekstrak
hati yang ditambah H2O2 + NAOH, penambahan NaOH disini
dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa. terjadi
gelembung-gelembung udara yang banyak, dan api menyala. Hal ini membuktikan
bahwa enzim mampu mengubah H2O2 menjadi H2O (
air ) dan O2 (oksigen) dalam kondisi yang basa.
2. Pada tabung yang keempat berisi
ekstrak hati ayam dimasukkan H2O2 + air panas. Enzim katalase bekerja dengan
menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan Oksigen
(O2). Terjadi banyak gelembung- gelembung, dan api menyala hal ini
disebabkan karena Enzim katalase tidak rusak apabila bekerja pada suhu 100C
atau suhu optimum, dan pada kondisi asam maupun basa.
3.
Pada tabung yang berisi ekstrak hati yang di masukkan H2O2
+ air dingin, terjadi banyak gelembung artinya yaitu apabila enzim katalase
berada dalam suhu netral mampu bekerja dengan baik, dan terjadi
nyala api.
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kesimpulan dalam laporan praktikum ini adalah
;
1.
Enzim katalase bekerja dengan
menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan Oksigen (O2).
2.
Enzim katalase tidak menjadi
rusak dan mampu apabila bekerja secara optimal pada kondisi asam maupun basa.
3.
Enzim juga mampu bekerja dalam kondisi
suhu yang berbeda
B. Saran
Saran dalam
laporan praktikum ini adalah ;
1.
Dibutuhkan waktu yang lebih lama, dan waktu yang khusus (diluar
jam pelajaran) untuk melakukan percobaan ini agar kami lebih teliti dan
intensif dalam menguji faktor yang mempengaruhi kerja enzim.
2. Dibutuhkan alat -alat yang lebih
lengkap agar data hasil percobaan kami lebih akurat.
3. dalam melakukan praktikum harus
berhati-hati agar tidak terkena cairan yang berbahaya.
DAFTAR PUSTAKA
Apa ajaah.blogspot.com/2013/09/lap.....
edoagasiswanto1.wordpress.com
Id.answer.yahoo.com>awal>semuakategori>sains
& matematika>biologi
Setahu saya, enzim katalase pada ekstrak hati akan rusak pada suasana asam, basa, dan suhu yang tinggi. Dan setelah saya lakukan pengamatan, ternyata hasilnya berbeda dengan penelitian Anda.
ReplyDeleteSaran saya, coba Anda lakukan sekali lagi penelitian tersebut. Agar ilmu yang Anda berikan di blog ini nantinya tidak menyesatkan banyak pihak.
ReplyDeleteMantap artikelnya gan, sama sperti laporan yang saya buat di https://laporanpraktikum.id/laporan-praktikum-enzim-katalase/
ReplyDelete