Laporan Kuliah Lapangan Tentang Lingkungan

Posted By Muhammad Aziz on Tuesday, November 1, 2016 | 6:47 AM



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Lingkungan adalah satu kesatuan yang terdiri dari tumbuhan, hewan dan manusia yang berada disekeliling kita dan berada di antara kita sendiri. Manusia dalam kehidupannya sangat bergantung kepada lingkungannya, karena itu upaya untuk melindungi, menjaga dan melestarikan lingkungan mutlak harus dilakukan sehingga tidak terjadi kerusakan lingkungan. Manusia tidak dapat dipisahkan oleh lingkungannya, segala kebutuhan hidupnya dipenuhi dengan memanfaatkan sumber daya alam, baik berupa makhluk hidup ataupun yang tidak makhluk hidup yang semuanya terdapat didalam lingkungannya. Masalah-masalah terganggu dan rusaknya lingkungan hidup yang makin lama semakin meningkat baik dari segi kualitas ataupun dari segi kuantitasnya seperti : pencemaran, kebakaran hutan, penebangan liar, banjir, penangkapan hewan langkah, dan lain-lain. Semuanya merupakan akibat dari pemanfaatan sumberr daya alam yang tidak memperhatikan dan mempertimbangkan kelestarian lingkungan.
Maka, sangat dibutuhkan sekali kesadaran masyarakat terutama mahasiswa dalam memelihara dan melestarikan lingkungan hidupnya, dan untuk mengembalikan citra manusia sebagai makhluk yang tinggi derajatnya dan di perlukan pengetahuan tentang lingkungan.
Pengetahuan lingkungan merupakan mata kuliah umum yang diharapkan dapat memperluas cakrawala pengetahuan mahasiswa tentang keadaan lingkungan masyarakat, sehingga wawasannya tidak terbatas pada bidang keahliannya masing-masing. Selain itu, mahasiswa dapat berpikir secara “lintas sektoral” dan generalis tentang masalah lingkungan merupakan mata kuliah umum dengan visi berkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman kesetaraan dan kemartabatan manusia yang dilandasi nilai-nilai estetika dan etika dan moral dalam berkehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu kami melakukan  praktek lapangan berhubungan dengan mata kuliah pengetahuan lingkungan di Nagari Koto Berapak Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.
Nagari Koto Berapak Bayang Kabupaten Pesisir Selatan adalah salah satu daerah tempat warga bermukim, tempat yang memiliki beragam hayati dan memiliki udara yang masih segar, perairan di daerah tersebut pun terlihat jernih dan terletak jauh dari pusat kota.
Dalam hal ini sesuai tujuan pembelajaran, kami melakukan studi lapangan ini yaitu untuk menganalisis perubahan-perubahan lingkungan di Nagari Koto Berapak Bayang Kabupaten Pesisir Selatan ini, serta menganalisis penyebab dan  dampak dari perubahan lingkungan tersebut baik terhadap masyarakat maupun komponen-komponen lain yang ada di daerah tersebut. Disini juga penulis mengamati sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada di Nagari Koto Berapak Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.

1.2              Tujuan
a.    Mahasiswa dapat melihat langsung di lapangan keadaan lingkungan yang sebenarnya, bagaimana cara mengatasi kejadian-kejadian yang muncul terhadap terganggunya lingkungan ini.
b.    Mahasiswa dapat mengetahui tentang masalah kependudukan disekitar objek atau masyarakat di Nagari Koto Berapak Bayang Kabupaten Pesisir Selatan khususnya.
c.    Mahasiswa dapat melihat secara langsung ekosistem baik daratan, perairan tawar ataupun daerah rawa dan persawahan.
d.   Mahasiswa dapat melihat dan menentukan bagaimana keadaan lingkungan yang sehat pada rumah-rumah penduduk yang di lewati/dilalui.
e.    Mahasiswa dapat mengamati keadaan sungai, pecemaran pada sungao dan dari mana sumber pencemaran terhadap sungai tersebut.




BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

  2.1            Sumber Daya Alam Dan Sumber Daya Manusia
1.      Sumber Daya Alam
Pengertian dan Jenis Sumber Daya Alam
          Sumber daya alam sudah lama diterima dengan pengertian cadangan (stok) dari beberapa material yang berguna atau bernilai bagi manusia. Secara tradisional, hal tersebut biasanya digunakan untuk dibedakan dalam istilah ekonomi dengan sumber daya alam (natural resources). Sumber daya alam adalah material yang tidak dapat diubah (unchanged material) yang tersedia di litosfher, atmosfer, hydrosfer, dan biosfer. Penggunaan sumber daya alam berupa eksploitasidalam rangka pemenuhan atau pemuasan kebutuhan manusia (Tivy and O.here, 1981).
          Pengertian atau penggunaan istilah sumber daya alam sebenarnya adalah pengertian memihak manusia. Manusia memilki kepentingan dan kebutuhan serta ketergantungan yang tinggi terhadap sumber daya alam (Arief, 1994).
          Sumber daya alam secara umum dapat di bagi dua yaitu sumber daya alam organik dan an organik. Secara konvensional sumber daya alam di bagi berdaasarkan faktor biotik dan abiotik (Akmall, 1991). Selanjutnya, ahli lain ada pula yang mengklasifikasikan sumber daya alam berdasarkan dapat tidaknya diperbaharui (renewable resources dan non renewable resources).
          Semua sumber daya biologis, beserta sumbernya fisik seperti air dan cahaya matahari, bisa di golongkan atau dimasukkan dalam kategori dapat di perbaharrui (renewable). Jelaslah bahwa beberapa sumber daya alam seperti fosil, minyak bumi, logam dibentuk dengan sangat hebat, dimana manusia memandangnya ada limit atau batas pasokan yang bisa di bentuknya (Tivy and O.here, 1981).
          Sumber daya alam dapat di golongkan sebagai berikut:
a.      Sumber daya alam nabati dan hewani
          Manusia sangat tergantung pada tumbuhan dan hewan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Makan manusia terdiri atas hewan dan tumbuhan. Daging, telur, ikan, susu, menjadi makan manusia dan disediakan oleh hewan pemakan tumbuh-tumbuhan. Di dunia ini produksi sercalia (beras, gandum jagung, dan sebagainya) sekitar 1.000 juta ton, dang 70 juta ton, ikan 60 juta ton. Sercalia banyak mengandung karbohidrat sedangkan daging dan ikan banyak mengandung protein.
b.      Sumber daya alam biomas dan biogas
          Beberapa negara menggunakan energi matahri yang berasal dari biomas. Negara yang mempunyai lahan dan energi surya yang cukup dapat menanam tanaman umbi-umbian dan menghasilkan gula sebagai pembuatan alkohol ini dapat dijadikan sebagai bahan baar untuk menjalankan mesin-mesin dan alat-alat otomotif lainnya. Biogas dapat di hasilkan dari kotoran hewan ternak maupun manusia. Saat ini, kenaikan harga bahan bakar minyak biogar di daerah-daerah yang memiliki ternak sapi telah memberdayakan kotoran sapi untuk keperluan hidup sehari-hari.
c.       Sumber daya alam fotosintesa
          Di alam terjadi pemanfaatan energi matahari yang di ubah menjadi energi kimia. Ini terjadi pada tumbuh-tumbuhan serta beberapa bakteri tertentu yang berwarna hijau dan violet. Proses ini dinamakan proses fotosintesa. Sinar matahari di perlukan untuk mensintesa senyawa organi.
          Dalam proses tersebut CO2 dari udara merupakan sumber karbon dan air atau H2O merupakan sumber hidrogen dibutuhkan untuk mentransformasikan karbondioksida menjadi karbohidrat yang merupakan hasil samping terpenting dari fotosintesa tanaman. Hasil samping terpenting dari fotosintesa protein adalah oksigen yang berasal dari air. Selanjutnya oleh tanaman karbohidrat diubah menjadi beberapa senyawa lain seperti lemak, protein, vitamin dan bahan organik lainnya. Persenyawaan tersebut merupakan sumber makanan yang dapat diubah menjadi sumber energi bagi kehidupan berbagai organisme. Devlin at.al (1984) menyatakan bahwa proses fotosintesa merupakan proses terpinting di dunia. Proses tersebut terjadi secara alami dan termasuk sumber daya alam yang sangat penting.


Sumber daya alam abiotik terdiri dari sebagai berikut:
a)      Sumber daya alam mineral
          Kita mungkin kurang menyadari ketrgantungan yang tinggi terhadap bahan mineral. Sejak pra sejarah manusia sudah menggunakan mineral dan logam. Kita mengenal abad perunggu, abad besi. Ketika manusia telah mengenal perdagangan terjadi tukar-menukar barang-barang minominal seperti emas, peraktembaga, besi, dan batu bara yang belakangan dijadikan bahan bakar bagi industri maupun rumah tangga.
b)      Sumber daya geothermal
          Energi geothermal adalah energi panas atau gas alam yang keluar dari bumi. Energi geothermal ini penting misalnya untuk pembangkit listrik. Energi ini tersimpan dalam batu-batu, dalam air dan uapnya mengisi celah-celah air dan uapnya memindahkan panas.
c)      Sumber daya energi surya
          Merupakan sumber energi utama bagi bumi untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Bila energi ini kurang maka akan mengganggu manusia, hewan, tumbuhan. Dewasa ini energi surya sudah dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga surya di daerah perdesaan juga merupakan energi alternatif yang ramah lingkungan untuk kendaraan, pemanasan air dan keperluan manusia lainnya.
d)     Sumber daya tanah
          Peranan tanah bagi kehidupan sangat penting, tidak hanya tempat interaksi air, udara, makhluk hidup dan juga tempat tinggal manusia. Sekarang ini fungsi tanah telah telah berubah karena tekanan pengelolaan pertanian, perindustrian, dan sebagainya. Subur tidaknya tanah mempengaruhi manusia yang tinggal di atasnya. Tanah subur masyaraktnya makmur dan sejahtera, tanah gersang masyarakatnya sengsara. Disamping itu, tanah dan kesuburannya mempengaruhi sikap mental masyarakatnya. Orang yang hidup ditanh gersang biasanya kuat dan tabah sedangkan yang hidup ditanah subur cenderung lemah dan santai, karena mereka tidak memiliki masalah.

Pengelolaan Sumber Daya Alam
          Sumber daya alam nilainya sangat tergantung manusia. Karena manusia sangat memerlukan SDA. Dalam kenyataan eksploitasi manusia terhadap SDA untuk memenuhi kebutuhan guna kelangsungan hidupnya manusia di hadapakan pada semakin berkurangnya SDA. Akibat eksploitasi meningkat karena laju pertumbuhan penduduk di dunia yang menyebabkan makin meningkat kebutuhan manusia. Karena itulah manusia berusaha mengelola SDA yang ada  agar tetap bisa mendukung kehidupan. Masalah ketidaktersediaan SDA itu mnyebabkan manusia berusaha melakukan usaha proteksi yang kita kenal dengan konservasi alam. Disamping itu lebih penting lagi ialah bagaimana menjaga interaksi manusia dengan SDA lewat pengelolaan lingkungan yang terpadu dan berlanjut. Pada prinsipnya pengelolaan SDA dengan cara tidak merusak mata rantai keseimbangan lingkungan. Dengan harapan, ekosistem tetap berjalan sesuai dengan mekanismenya. Secara teori, hal itu sangat mudah dikatakan, namun dalam prakteknya amat sulit, pengelolaan lingkungan berkaitan dengan banyak aspek (multidimensional) sebagai contoh: pengelolaan hutan kota, industri ramah lingkungan dengan penampungan limbah yang bisa didaur ulang dan sebagainya.
          Sumberdaya alam yang ada dan bisa diubah di pengaruhi dengan kombinasi iptek dan skill manusia yang memadai. Bentuk usaha ini kita kenal dengan evaluasi lingkungan. Selanjutnya analisis yang lebih mendalam ada di dalam konsep yang kita kenal dengan AMDAL (Analisis Manajemen Dampak Lingkungan).

Sumber Daya Alam Tropis
          Daerah tropis terletak pada lintang 00 sampai 23,50. Daerah tropis memiliki sumber daya alam hayati dan non hayati yang sangat beragam. Hal tersebut kita kenal dengan keanekaragaman. Sumber daya alam teropis memiliki karakteristik yang sangat di pengaruhi dua musim. Disamping curah hujan dan lam penyinaran matahari merata sepanjang tahun tidak seperti kutub yang mengalami perbedaan anatara lamanya malam dan siang.
          Sumber daya alam tropis sangat di pengaruhi oleh iklim tropis yang hangat dan tidak mengalami musim salju atau bersalju kecuali pada daerah puncak gunung yang tingginya 8000 m dpl seperti puncak  jayawijaya di papua. Lingkungan tropis merupakan tempat yang sangat subur dengan curah hujan tinggi dan matahari bersinar sepanjang tahun. Hal ini sangat berbeda dengan kondisi di daerah lintang  23,5-660 yang di pengaruhi empat musim.
          Bukti daerah tropis seperti Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang merupakan sumber daya alam di daerah tripis diungkapkan oleh penelitian ahli dari lembaga Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI). Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa di Indonesia terdapat 940 spesies liar sebagai tanaman obat tradisonal dan modren. Seratus spesies tumbuhan sebagai sumber karbohidrat, 100 spesies kacang-kacangan yang merupakan sumber proten nabati, 450 spesies buah-buahan dan 150 spesies rotan yang memberikan manfaat bagi sumber pendapatan ekonomi (Mangunjaya, 2005).
          Selanjutnya, sumber daya alam hayati fauna Indonesia memiliki jumlah spesies kupu-kupu paling banyak di Indonesia yakni 121 jenis dan 44% diantaranya spesies endemik. Jumlah spesies reptilia di Indonesia sebanyak 600 spesies yang merupakan nomor tiga terbesar di dunia. Jumlah spesies burung di Indonesia 1519 spesies nomor empat terbanyak di dunia dan 20% diantaranya endemik seperti burung cendrawasih. Selanjutnya, amfibi sebanyak 270 spesies peringkat ketujuh di dunia. Jumlah mamlia di Indonesia sebanyak 515 dan 35 spesies diantaranya endemik. Data tersebut menjukkan bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam tropis yang melimpah (Mangunjaya, 2005).
          Selanjutnya, sumber daya alam non hayati tembang, logam, dan batu mulia bangsa kita sangat kaya. Contohnya cadangan gas alam, minyak bumi, masih banyak yang belum dieksplorasi secara maksimal. Cadangan batu bara, timah, bauksit, pasir dan batu-batuan lainnya sngat beranekaragam. Kesemuanya itu membuktikan bahwa sumber dayam alam tropis Indonesia sangat melimpah



Pemecahan Masalah Sumber Daya Alam
          Usaha konservasi alam merupakn pendekatan (dari proteksi terhadap SDA  yang makin lama makin menipis). Misalnya minyak bumi, hutan, tanah yang sangat vital artinya bagi kehidupan manusia. Dalam usaha konservasi energi seperti minyak bumi manusia mencari alternatif energi yang bisa menggantikan BBM sperti gas alam (geothermal) energi surya dan batu bara dalam kegiatan industri dan rumah tangga. Karenanya, ketersedian SDA tersebut sedang menuju titik kritis. Jia tidak cepat dicerikan solusinya terhadap masalah tersebut maka hal ini akan mengganggu kesejahteraan manusia.
          Demikian juga hutan, terutama hutan tropis yang haris di tebang untuk memenuhi kebutuhan kertas setiap manusia di tebang 250 m2. Setiap hari pengurangan hutan pada hutan tropis di 76 negara kecepatan pengurangan per tahun berkisar 0,5-0,62% km/yr (Word Consevation Union 1988). Keadaan ini sangat memperhatinkan karena fungsi hutan terutama hutan tropis sangat vital bagi kelangsungan hidup manusia. Hutan mengetur siklus air, siklus hujan, siklus mineral-mineral yang vital bagi kelangsungan seluruh organisme di muka bumi ini.

2.      Sumber Daya Manusia
Pengertian dan Jenis Sumber Daya Manusia
          Manusia merupakan salah satu komponen lingkungan hidup, yang memiliki ciri yang sangat berbeda dengan komponen-komponen lingkungan hidup lainnya. Perbedaan manusia dengan sumber daya alam hayati lainnya adalah karena manusia memiliki akal.
          Manusia disebut Homo sapiens atau makhluk cerdas. Menurut para ahli manusia muncul sekitar 80 ribu tahun yang lalu. Sumber daya manusia adalah segenap kemampuan dan potensi yang dimiliki manusia. Kemampuan dan potensi terbesar manusia adalah akal, tempat atau wadah ilmu pengetahuan yang sangat berpengaruh dan berperan terhadap kehidupan manusia.
          Dominasi yang dilakukan manusia karena penguasaanilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu menakhlukan dan mengelola atau apa saja yang dibutuhkan ataupun yang diinginkan oleh manusia. Dengan kemampuan dan potensi tersebut, manusia mampu menciptakan ekosistem yang bersifat fisik ataupun non fisik dengan berbagai corak kepentingan, kebiasaan, nilai, adat istiadat, keyakinan,pandangan hidup dan tata laku atau etika. Dengan berbagai corak kepentingan, ideologi, pandangan nilai dan lain sebaginya itulah manusia mempengaruhi dan merubah serta mengendalikan lingkungan. Kecendrungan yang timbul saat ini manusia merusak dan memutuskan rantai keseimbangan dan keserasian lingkungan. Secara sederaha (secara objektif) sumber daya diartikan sebagai alat untuk mencapai tujuan atau kemampuan untuk memperoleh keuntungan. Sedangkan secara subjektif, sumber daya sapat diartikan segala sesuatu baik berupa benda maupun bukan benda yang dibutuhkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara sederhana sumber daya manusia dapat diartikan sebagai seluruh penduduk yang berada di suatu wilayah atau tempat dengan ciri-ciri demografis dan sosial ekonomis. Sumber daya manusia adalah suatu potensi yang berhubungan dengan data kepeendudukan yang dimiliki oleh suatu daerah atau negara yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Manusia hidup di bumi tidak sendirian, melainkan bersama makhluk lain, yaitu tumbuhan, hewan dan jasad renik. Makhluk hidup yang lain itu bukanlah sekesdar kawan atau teman hidup manusia, melainkan hidup manusia terkait erat pada mereka. Tanpa mereka manusia tidaklah dapat hidup. Kenyataan ini dengan mudah dapat kita lihat dengan mengandaikan di bumi ini tidak ada tumbuhan dan hewan. Dari manakah kita mendapatkan oksigen dan makanan? Sebaliknya seandainya tidak ada manusia, tumbuhan, hewan dan jasad renik akan dapat melangsungkan  kehidupannya, seperti terlihat dari sejarah bumi sebelum ada manusia. Karena itu anggapan bahwa manusia adalah makhluk yang paling berkuasa sebenarnya tidaklah betul. Seyogyanya kita menyadari bahwa kitalah yang membutuhkan makhluk hidup yang lain untuk kelangsungan hidup kita dan bukannya mereka yang membutuhkan kita untuk kelangsungan hidupnya (Otto Soemarwoto).
Ruang lingkup peninjauan tentang lingkungan hidup dapat sempit, misalnya sebuah rumah dengan pekarangannya, atau luas, misalnya Pulau Irian. Lapisan bumi dan udara yang ada makhluknya, dapat juga dianggap sebagai suatu lingkungan hidup yang besar yaitu biosfer. Bahkan tatasurya kita atau malahan seluruh alam semesta dapat menjadi obyek tinjauan (Otto Soemarwoto)
Hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya adalah sirkuler. Interaksi manusia denggan lingkungan hidupnya tidaklah sederhana mekainkan kompleks, karena pada umumnya dalam lingkungan hidup itu terdapat banyak unsure. Pengaruh terhadap unsure akan merambat pada unsure lain, sehingga pengaruhnya terhadap manusia sring tidak dapat dengan segera terlihat dan terasakan (Otto Soemarwoto).
Manusia berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Ia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Ia membentuk dan terbentuk oleh lingkungan hidupnya. Manusia seperti ia adanya, yaitu disebut fenotipe, keturunannya dengan faktor lingkungan (Otto Soemarwoto).
Jika kita menelusuri kembali sejarah peradaban manusia dibumi ini kita akan melihat adanya usaha dari manusia untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya, demi kelangsungan hidup jenisnya. Sumber alam biotic mempunyai kemampuan memperbanyak diri atau bertambah. Misalkan tumbuhan dapat berkembang biak dengan biji atau spora, dan hewan-hewan menghasilkan keturunannya dengan telur atau melahirkan. Oleh karena itu sumber daya alam tersebut dikatakan sebagai sumber daya alam yang masih dapat diperbarui (Koentjaraningrat, 1987).
Lain halnya dengan sumber daya alam abiotik yang tidak dapat diperbarui dirinya. Bila sumber minyak, batu bara, atau bahan-bahan lainnya telah habis digunakan manusia, maka habislah bahan-bahan tambang tersebut. Memang benar didalam bumi kini masih terjadi pembentukan bahan-bahan tersebut namun pembentukannya sangatlah lambat sehingga apa yang dibentuk berabad-abad lamanya hanya dapat mengimbangi apa yang kita gunakan selama satu tahun, bahkan kemungkinan kurang dari itu (Koentjaraningrat, 1987).
Tentunya kesemuanya ini tergantung pada cara-cara manusia menggunakan kedua jenis sumber daya alam tersebut. Sumber alam biotic dapat terus digunakan atau dimanfaatkan oleh manusia, bila manusia menggunakannya secara bijaksana. Bijaksana dalam penggunaan berarti memerhatikan siklus hidup sumber daya alam tersebut, dan diusahakan jangan sampai sumber daya alam itu musnah. Sebab, sekali suatu jenis spesies dibumi musnah, jangan berharap bahwa jenis tersebut dapat muncul kembali. Seyogianya manusia menggunakan baik sumber daya biotk dan abiotik secara tepat dan bertanggungjawab (Koentjaraningrat, 1987).
Manusia memandang alamnya dengan bermacam-macam kebutuhan dan keinginan. Manusia bergulat dan bersaing dengan spesies lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini manusia memiliki kemampuan lebih besar dibandingkan organisme lainnya, terutama pada penggunaan sumber –sumber alamnya. Berbagai cara telah dilakukan manusia dalam menggunakan sumber-sumber alam berupa tanah, air, fauna, flora, bahan-bahan galian, dan sebagainya (Koentjaraningrat, 1987).

Upaya yang dilakukan dalam mengatasi masalah kependudukan
Banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah di bidang kependudukan. Seperti keberhasilan dalam KB yang menekan angka kelahiran. Namun masalah kependudukan merupakan masalah yang kompleks bukan hanya KB namun banyak juga masalah lain nya yang juga penting di upayakan penyelesaiannya. Salah satu masalah yang urgent dan sering menjadi indikator ekonomi adalah masalah ketenagakerjaan jumlah penduduk indonesia saat ini menurut data terakhir dari bps adalah sekitar 210 juta jiwa dengan angkatan kerja lebih dari 12 juta jiwa. Masalah tenaga kerja adalah masalah sumberdaya manusia. Upaya untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia itu terus dilakukan, namun banyak menemui kendala, salah satunya adalah krisis ekonomi dewasa ini yang meningkatkan angka pengangguran.
Untuk mengantisipasi masalah ini, pemerintah sudah melakukan usaha untuk melindungi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan di balai-balai latihan tenaga kerja departemen tenaga kerja dan transmigrasi (depnakertrans). Disamping itu, perusahaan pengerah jasa tenaga kerja juga melakukan pelatihan keterampilan lewat berbagai training dengan harapan terjadi peningkatan kualitas pendidikan TKI yang dikirim bekerja keluar negri. Peningkatan kualitas berarti mampu di serap oleh pasaran kerja dengan pendapatan yang lebih baik. Hal ini tentu akan meningkatkan devisa negara.
Namun hal ini belum nyata keberhasilannya karna jumlah angkatan kerja terus bertambah seiring dengan jumlah pertambahan penduduk Indonesia yang terus melaju karena itu lah penangan masalah tenaga kerja harus dilakukan secara berkesinambungan dengan menciptakan lapangan pekerjaan lewat pembukaan industri kecil yang terus dikembangkan pemerintah dalam hal itu oleh departemen koperasi dan UKM

  2.2            Ekologi Dan Perairan (Tawar/Sungai, Daratan/Hutan, Dan Persayawahan)
Pengertian Ekologi
          Istilah ekologi pertama kali diunggkapkan oleh Ernest Hacckel (1869) seorang Zoologis bangsa Jerman. Kata ekologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua suku kata yakni oikos yang berarti rumah tangga atau tempat tinggal dan logos yang berarti telaah atau kajian. Secara harfiah ekologi berarti ilmu tentang tata rumah tangga. Namun secara ilmiah artinya sudah lebih luas, seperti yang dikatakan Odum (1971) cit Syahbuddin (1988) ekologi adalah suatu studi struktur dan fungsi dari alam. Ilmu ini menjawab tentang pengaruh faktor lingkungan terhadap pertumbuhan, penyebaran dan perpindahan dari organisme dan juga membahas beberapa aspek hubungan timbal balik faktor lingkungan terhadap pertumbuhan, penyebaran dan perpindahan organisme.
          Selanjutnya, Krebs (1978) cit Soecipta (1993)memberi pengertian bahwa ekologi sebagai suatu hubungan keseluruhan antara makhluk hidup, dalam hal ini hewan dengan lingkungan. Kandeigh (1980) cit Soecipta (1993) menyatakan bahwa ekologi sebagai kajian tentang hewan dan tumbuhan dalam hubungannya dengan makhluk hidup lain serta makhluk hidup dengan lingkungannya, berdasarkan pendapat para ahli tersebut,dapat diambil kesimpulan bahwa ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme dengan lingkungannya.
          Ekologi menempatkan manusia diluar  lingkungan atau diluar sistem lingkungan. Sementara pengetahuan lingkungan menempatkan manusia sebagai bagian dari lingkungan. Kajian ekologi tidak terlepas dari kajian mengenai sistem makhluk hidup atau biosistem. Biosistem tersusun atas komponen biotic dan abiotik yang meliputi materi, energi,  ruang, waktu, dan keanekaragaman untuk membentuk ekosistem secara utuh (Leo, 2010).
Pada dasarnya ekologi adalah ilmu dasar untuk mempertanyakan, menyelidiki, dan memahami bagaimana alam bekerja, bagaimana keberadaan makhluk hidup dalam sistem kehidupan, apa yang mereka perlukan dari habitatnya untuk dapat melangsungkan kehidupan, bagaimana mereka mencukupi kebutuhannya, bagaimana dengan melakukan semua itu mereka berinteraksi dengan komponen lain dan dengan spesies lain (Leo, 2010).
          Melihat lingkup-lingkup demikian yang begitu luas, tersangkallah anggapan-anggapan yang memitoskan pembinaan lingkungan dengan cara pelestarian lingkungan. Istilah itu hingga kini masih merupakan istilah yang sukar dilepaskan. Atas dasar ini pula tersangkallah kesan bahwa dengan menggunakan istilah penyerasian dikatakan sebagai bersifat subjektif. Prof. Otto Soemarwoto, misalnya, tidak sependapat kalau istilah keserasian lingkungan dijadikan sebagai asas pengelolaan lingkungan. “Keserasian adalah subjektif” (Siahaan, 2004).
          Secara garis besar terdapat tiga macam linkungan hidup, yaitu:
a.       Lingkungan fisik
b.      Lingkungan hayati
c.       Lingkungan sosial
          Ruang lingkup peninjauan lingkungan hidup dapat sempit misalnya sebuah rumah dengan pekarangannya atau luas misalnya Pulau Sulawesi, lapisan bumi yang ada makhluknya (biosfer). Lebih luas lagi yaitu tata surya kita bahkan seluruh alam semesta. Berikut ini terdapat beberapa peraturan pemerintah serta undang-undang yang mengatur  tentang Lingkungan Hidup, sebagai berikut:
a)      Undang-undang RI No. 23 Tahun 1997, tentang Pengelolaan Lingkungan.
b)       Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 1999, tentang AMDAL.
c)       Peraturan Pemerintah RI No. 20 Tahun 1990, tentang Pengendalian Pencemaran Air.
d)     Penjelasan atas Peraturan Pemerintah RI No. 20 Tahun 1990, tentang Pengendalian Pencemaran Air (Tim Dosen Pengetahuan Lingkungan, 2008).

Populasi, Komunitas dan Ekositem
        Populasi secara sederhana diartikan sebagai kumpulan beberapa individu. Secara ekologi menurut Odum (1971) cit Soecipta (1993) kelompok makhluk hidup yang sama spesies yang mendiami suatu ruang tertentu. Kelompok individu tersebut memiliki berbagai karakteristik, walaupun paling baik di gambarkan secara statistik, unik sebagai kelompok dan bukan karakteristik sebagai individu.
          Selanjutnya, menurut  Surasana (1998) populasi merupakan sekelompok  organisme yang mampu melakukan persilangan di antaranya dan menempati suatu kawasan tertentu. Pada prinsipnya hubungan antara organisme antara dua jalur yaitu secara genetika dan secara ekologi populasi.
          Hal itu perlu mengalami pertumbuhan suatu populasi dan interaksi di antara populasi-populasi yang berhubungan atau tidak berhubungan erat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Pendekatan lain yaitu mempelajari atau kelompok kecil populasi dari suatu spesies sebagai penentu toleransi terhadap kondisi lingkungannya. Bagian ini disebut ekologi gen bagian dari ekologi fisiologi perbandingan.

Komunitas     
          Komunitas adalah kumpulan atau kesatuan komposisi taksonomi yang membentuk suatu kesatuan secara relatif seragam (Shelford cit Syahbuddin, 1988). Sementara, menurut Odum (1971) komunitas adalah kumpulan kesatuan komposisi taksonomi yang membentuk suatu kesatuan secara relatif seragam dengan organisasi tripik pada metabolisme tertentu. Komunitas terbentuk melalui suatu proses geologis yang memakan waktu yang sangat lama. Spora dan benih tumbuh-tumbuhan  kemudian berkembang dari bentuk yang sedikit menjadi kompleks,hutan rimba sekarang terjadi karenaproses tersebut.
Menurut beberapa ilmuan,komunitas adalah kumpulan kelompok spesies yang sama yang terjadi berulang dalam ruang dan dalam waktu tertentu ini berarti tipe kumunitas memiliki komposisi yang relatif tetap.

Ekosistem
         Ekosistem adalah sejumlah interaksi,interpedensi komponen makhluk hidup dan tidak hidup atau subsistemnya. (Tivy dan 0’hare, 1984). Menurut  Soecipta (1993) ekosistem adalah konsep ekologi yang dijelas lebih lanjut sebagai suatu sistem biologi yang terdiri atas : anasir non biotik yakni cahaya matahari,tanah,air, dan udara. Anasir biotik adalah organisme autotrof serta makhluk yang heterotrof.
          Istilah ekosistem pertama kali diperkenalkan oleh Traslim (1935) yang mengatakan ekosistem adalah hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik di alam yang sebenarnya merupakan hubungan antara komponen yang satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Peran Ekologi Pada Pemecahan Masalah Lingkungan
          Peranan mendasar ilmu ekologi dalam pemecahan masalah lingkungan adalah sebagai pemberi masukan konsep-konsep dan azas-azas prinsip bagi pengetahuan lingkungan yang bersifat interdisipliner (Arief, 1994). Selanjutnya ilmu lingkungan. Hal tesebut secara langsung atau tidak langsung menjadi masalah global dunia dewasa ini. Dalam rangka memecahkan masalah lingkungan itu, ilmu lingkungan mengambil konsep dasar ekologi untuk diaplikasikan menangani problematika liungkungan yang dilematis artinya, masalah lingkungan tidak berdiri sendiri dan pemecahannya tidak mengeleminir masalah,namun hanya menekan dampak masalah yang kompleks. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan manusia yang bervariasi. Variasi tersebut menimbulkan banyak kegiatan yang tidak jarang melampaui batas atau memberi dampak sehingga merusak keseimbangan alam lingkungan.
          Karena itulah, setiap komponen lingkungan yang abiotik dan biotik memiliki fungsi, saling mempengaruhi, saling membutuhkan, dan ekologi berperan menghubungkan kembali mata rantai yang putus tadi dalam konsep dan asas yang diaplikasikan oleh pengetahuan lingkungan dalam rangka memahami atau pun mengidentifikasi masalah lingkungan.

Ekosistem Daratan
1.      Lahan
          Lahan adalah tanah, yang mana istillah ini merupaka pengertian khusus untuk tanah sesuai dengan kepentingan manusia. Istillah lahan adalah tanah yang memiliki nilai ataupun ruang lingkup tertentu sesuai dengan kepentingan manusia. Seperti dikatakan Kimball (1981)bahwa dalam usaha memenuhi keperluan pangan untuk populasi bumi yang bertumbuh, salah satu cara pertama yang merupakan harapan untuk mendapat produktifitas yang lebih tinggi ialah dengan meningkatkan luas lahan untuk gigarap. Tiga kemungkinan telah di coba dan salah satu di antaranya adalah mengubah tanah padang pasir dengan irigasi menjadi berproduksi. Sebelah barat daya Amerika dan Israel adalah dua kawasan yang telah mengubah daerah luas tanah non produktif menjadi lahan subur.
2.       Tanah
          Pada ekosistem daratan tanah merupakan hal yang sangat sentral. Hampir semua siklus yang terjadi di alam memerlukan tanah sebagai media atau bahan atau pun sebagai bagian langsung dari suatu siklus. Menurut Kimball (1991) bagi ekositem daratan tanah merupakan titik pemasukan segaian besar bahan kedalam benda hidup. Melalui akar-akarnya tumbuhan menyerap air, nitrat fosfat, sulfat, kalium, tembaga, seng, dan mineral esensial lainnya. Dengan semua zat-zat tersebut tumbuhan mengubah karbon dioksida di masukkan melalui daun  menjadi protein, karbohidrat, lemak, asam nukleat dan vitamin yang berasal dari tumbuhan. Semua organisme heterotrof bergantung pada tumbuhan hijau sebagai produk penghasil energi. Faktor abiotik seperti dengan suhu  dan air. Tanah merupakan penentukan dalam produktifitas pabrik penghasil tersebut.
          Secara ekonomi fungsi tanah sangat esensial seperti yang dikatan oleh (Kartasapoetro, 1986) tanah merupakan modal utama bagi petani untuk memproduksikan, uang bukan hanya untuk menjamin  kelangsungan hidup, juga untuk menjamin orang lainnyayang berada di luar lingkungannya. Secara terpadu produksi para petani akan dapat menjamin kehidupan bangsa dan bahkan juga bangsa lain.
            Sedangkan secara ekologis, tanah berperan sentral, kareana dalam hampir semua siklus biogeokimia tanah memberikan ansdil yang penting bagi proses tersebut di mulai dari siklus karbon sampai sulfur tanah menunjukkan eksitensi yang vital. Pembentukan tanah merupakan proses yang dinamis yakni merupakan hasil dari:
1.      Penghancuran bahan induk secara kimiawi.
2.      Pembentukan dan pengabungan (peran mikro organisme dan hewan penggali lubang)
3.       Penggerakan mineral terlarut dalam tanah (Kimball, 1991).
          Tanah di bagi menurut strata partikal terdiri atas beberapa bagian. Seperti kita memotong tanah secara melintang kita akan dapati lapisan-lapisan yang mendatar. Irisan yang berupa profil dan lapisan itu di sebut horison tanah. Di bawah ini adalah masing-masing horison tanah:
a. Horison A (topsoil): terdiri atas sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang sedang mengalami humifikasi. Lapisan ini terbagi atas tiga lapis:
·         Lapisan sampah
·         Lapisan humus
·         Lapisan sampah bercendawan
b. Horison B terdiri dari mineral, tanah, tempat proses mineralisasi. Zat-zat yang terlarut berasal dari lapisan A ayang terbawa oleh air yang masing-masing meresap kedalam lapisan B. Lapisan berwarna tua dari lapisan B merupakan tempat zat itu berkumpul.
c. Horison C adalah lapisan yang berbatasan dengan zat induk. Zat induk mungkin terjadi karena proses pemidahannya yaitu
·         Deposit kolopial karena gaya berat
·         Deposit alhilvial karena air
·         Deposit glacial karena gas
·         Deposit eovial karena angin
            Selanjutnya, komponen tanah tersusun atas bahan mineral 45%, bahan organik 5% air dan udara 25%. Keempat komponen ini bercampur tercampur secara terpadu. Kualitas kesuburan tanah sangat dipengaruhi oleh iklim dan lingkungan.

Ekosistem Alami (Hutan)
            Hutan terbentuk secara alami, artinya tidak di tanam oleh manusia atau tanpa campur tangan manusia. Jumlah luas hutan lebih kurang 3600 juta hektar.lebih kurang setengahnya 1.800 juta hektar berada di daerah tropika. Dari seluruh hutan tropika itu jira-kira 400 juta hektar terletak di wilayah Asia-Pasifik itu hutan alam, tidak ditanam. Sungguhpun demikian, manusia telah banyak sekali merusak keseimbangan lingkungan yang berada di sekitarnya. Wilayah Asia-Pasifik mempunyai populasi manusia yang lebih tinggi jumlahnya di bandingkan dengan daerah tropika di benua lain. Ukuran perbandingannya untuk Asia Pasifik 0.8 hektar dan untuk Amerika dan Afrika masing-masing 5,4 dan 3,3 hektar (Ovington 1974 cit Soeriaatmadja 1981).
            Keadaan hutan memberikan pengaruh itu melalui tiga faktor lingkungan yang saling berhubungan yaitu iklim, yanah, dan pengadaan air pada berbagai wilayah. Misalnya, wilayah pertanian  perbandingan hutan yang sudah di tebang dengan masih yang utuh dapat disimpulkan bahwa hutan memang mempunyai pengaruh terhadap keadaan iklim setempat pada hutan yang curah hujan memang kurang.
            Pengaruh hutan dan belukar terhadap iklim mikro yaitu pohon-pohon mampu mengurangi kecepatan angin, sehingga akibatnya mengurangi penguapan air dari tumbuhan yang terlindung olehnya. Kalau tumbuhan itu tanaman pertanian maka jeles lah bahwa tanaman ini memiliki lebih banyak persediaan air, karena penguapannya kurang sehingga daya tumbuh baik. Tentu saja pengaruh hutan terhadap tanaman pertanian ini berlainan antar satu jenis tanaman dengan yang lain juga berlainan menurut berbagai keadaan dan situasi. Hutan memberikan pengatuh melunakkan iklim. Penebangan hutan menimbulkan amplitudo variasi iklim lebih besar dari panas ke dingin, dari basah kekering, sehingga menyebabkan kurangnya pertumbuhan tanaman di daerah itu.

Permasalahan Pada Ekosistem Daratan
            Permasalahan pada ekkosistem daratan adalah populasi manusia. Manusia menghuni dratan, lautan dan ekosistem laiinnya. Untuk memenuhi kebutuhannya manusia melakukan berbagai macam aktivitas. Aktivitas manusia yang beragam menimbulkan dampak. Dampak dari populasi manusia yang sudah mencapai lebih dari 5 milyar jiwa adalah sebagai berikut:
1.      Permasalahan hutan
Jumlahnya semakin sedikit akibat hutan di tebangi untuk memenuhi kebutuhan kertas, sandang, pangan perumahan. Permasalahan ini sulit dan menjadi di lematis jika kita tijau secra ekonomi dan kependudukan. Manusia hidup dan perlu beranekaragam kebutuhan. Populasi manusia dari tahun ketahun meningkat pesat sehingga menuntut pemenuhan kebutuhan lahan yang luas. Konsekuensinya adalah dibuka lahan terbuka untuk berbagai kebutuhan manusia. Pembukaan lahan mengakibatkan terdesaknya habitat satwa liar dan mengancam kelangsungan satwa liar seperti yang telah di alami oleh Harimau Sumatra, Gajah Sumatra, dan Badak Jawa. Ketiga hewan mamalia tersebut telah mendekati kepunahan akibat habitanya terdesak oleh pembukaan lahan baik untuk lahan pertanian, perumahan, dan kebutuhan infrastruktur seperti jalan, terminal bus, dan lain sebagainya. Perubahan tata guna lahan karena tuntutan kebutuhan manusia menimbulkan konflik antara manusia dan satwa liar.
2.      Erosi tanah
Erosi tanah kaitannya dengan pembukaan hutan secara legal maupun pembalakan liar. Erosi tanah merupakan proses pengikisan tanah yang di sebabkan oleh air hujan. Ketika curah hujan tinggi, lahan krtis tanpa vegetasi terkikis oleh air membawa zat-zat hara dalam jumlah yang besar terus bergerak kebawah mengikis lahan pertanian, lahan perkebunan, lahan perladangan yang di bawa kesungai lalu kemuara dan akhirnya kelaut. Air hujan yang tawar dan mengandung zat hara dan zat-zat lainnya sampai ke laut mencemari dan mengganggu mata rantai ekologi ekosistem laut.

Ekositem Perairan Tawar
            Ekosistem terbentuk dari kumpulan beberapa komunitas yang saling berinteraksi dan saling berkesinambungan antara faktor-faktor komponen ekosistem. Terjadinya perbedaan ekosistem disebabkan tempat dan organisme komponen produsen, konsumen dan dekomposer yang berbeda karena faktor lingkungannya berbeda. Lingkungan air atau habitat akuatik yang dimaksud adalah dimana air tawar merupakan faktor luar sekaligus juga merupakan medium internal. Di dalam air ada komponen-komponenpenyususn ekosistem seperti tumbuhan Hydrilla, Semanggi dan sebagainya. Konsumennya ada beberapa tingkatan mulai herbivora, karnivora, seperti kelompok ikan pantau, ikan badau atau ikan lele, serta bakteri dan jamur maupun cacing yang berfungsi sebagai dekomposer atau ditritus. Ekologi air tawar ini menekankan hubungan organisme dalam lingkungan air tawae dengan konteks dan prinsip ekosistem.
            Habitat air tawar atau ekosistem air tawar relatif kecil di permukaan bumi ini. Dibandingkan dengan ekosistem daratan dan lautan. Namun kepentingannya bagi manusia jauh lebih penting. Air tawar dan segala aspeknya disebut seperti aspek fisik, kimia, geologi, dan biologi disebut limnologi.
a.       Jenis jenis ekosistem air tawar dan faktor pembatasnya
·         Air tergenang atau habitat lentik yang terdiri dari danau, kolam, pasir terapung, rawa lebak
·         Air mengalir atau habitat lotik yang terdiri mata air, aliran sungai (sungai)
b.      Fungsi pereiran tawar
·         Sumber air praktis dan mudah
·         Menawarkan sebagai tempat pembuangan paling memadai dan murah
·         Memberi bahan pangan bergizi
·         Sumber mata pencarian, seperti Danau Toba, Danau Atas dan Danau Bawah, karena merupakan objek wisata yang indah.
·         Sebagai MCK yang gratis dan murah
·         Berperan dalma siklus air atau daur hidrologi
c.       Permasalahan ekosistem air tawar
Sebagai sumber air murah dan praktis dipakai semuanya tanpa memikirkan dampak pada masa yang akan datang misalnya digunakan untuk sumber air minum, mandi dengan shampo dan sabun berbagai mere, mencuci dan dan buang hajat gratis. Ini umumnya di sungai terjadi sehingga sangat tercemar dan lama-lama menjadi tempat pembuangan segalanya. Seperti sungai Ciliung di Jakarta, sungai Deli di Medan, dan sungai sungain lainnya.
Sebagai sumber pangan seperti protein hewani dan nabati dalam proses pengambilannya sering merusak lingkungan dengan menuba atau meracuni atau pun dengan menggunakan bahan peledak mencemari dan merusak tatan komunitas di sekitarnya.
Pembuangan segalanya sering di sungai atau danau atau kolam sebagai bagian saluran air sehingga menyebabkan saluran air mampet. Hal ini menyebabkan aliran air menjadi terrganggu dan tidak berfungsi. Ketika curah hujan tinggi mengakibatkan banjir yang kerugiannya mencapai jutaan rupiah bahkan tidak jarang menimbulkan korban jiwa.

  2.3            Pencemaran Lingkungan
Pengertian Pencemaran
          Pencemaran didefenisikan sebagai masuknya bahan dan energi oleh manusia secara langsungatau tidak langsung kesuatu wilayah (air, daratan, atau udara) sehingga menumbulkan dampak yang membahayakan, misalnya bahaya bagi kehidupan, merugikan kesehatan manusia, mengurangi kenyamanan di wilayah tersebut. Bahan pencemar beredar di udara, berada di air tawar atau laut dan mampu meresap di daratan
Faktor-Faktor Penyebab Pencemaran
          Penyebab utama pencemaran atau polusi adalah aktivitas manusia yang beranekaragam dalam rangka memenuhi kebutuhan sandang yang secara langsung atau pun yang tidak langsung telah memberikan dampak yang besar terhadap reduksi kerusakan maupun pencemaran lingkungan
          Faktor-faktor penyebab pencemaran di bagi menurut tempat yang masuknya bahan pencemar atau polutan:
a. Faktor-faktor pencemar di udara
          Faktor-faktor pencemar atau polutan diudara merupakan efek samping dari aktifitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya seperti, pencemaran polusi dari hasil pembakaran tak sempurna seperti kendaraan bermotor, mobil, mesin-mesin pabrik, indrustri kecil maupun besar seperti: pabrik semen Indarung dan sebagainya.
          SO2 hasil pembakaran batu bara dan minyak bumi. Berbagai senyawa hidrokarbon hasil pembakaran minyak yang tak sempurna termasuk bizopirin. Senya penyebab kanker terkenal. Nitrogen Oksida (NO, NO2) terbentuk sehingga ikatan antara O2 dan N2 karbonmonoksida (CO) yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar arang yang tidak sempurna.
          Dengan bantuan sinar matahari, oksida-oksida nitrogen. Senyawa hisrokarbon dan oksigen tersebut dapay berubah secara kimia menghasilkan senyawa peroksida yang sangat kuat seperi Peroksida Asetil Nitrat (PAN). Senyawa-senyawa pencemar yang timbul secara tidak langsung sangat merusak kehidupan tanaman atau tumbuh-tumbuhan dan juga dapat menimbulkan kabut bercampur asap. Kabut asap yang mengandung PAN ini menimbulkan iritasi pada mata.
          Pencemaran udara kedua adalah asap rokok. Asap rokok mengandung senyawa hidrokane dan termaksud benzo pirin. Dari data terlihat, orang yang selalu terpapar pencemaran atau pengisap rokok atau kedua-duanya terkena penyakit seperti bronchitis kronis, asma, gangguan peredaran darah, dan kanker paru-paru.
b. Faktor pencemaran di air tawar
          Faktor pencemaran pada ekosistem air tawar biasanya adalah aktivitas industri yang membuang limbahnya. Kelompok polutan di air tawar berupa logam berat, sianida, fenol, senya asam atau basa dan sebagainya.
c. Faktor pencemar di tanah atau ekosistem daratan
          Faktor pencemar ditanah berupa minyak atau sejenisnya  seperti pada kebocoran tangki. Bahan organik dari pembusukan organisme mati, limbah pertanian, dan sebagainya. Deterjen berasl dari pemukiman dan industri deterjen. Pestisida (herbisida, fungisida, insektisida, bakteriosida, dan larvasida). Garam-garam organik dari pupuk pada areal pertanian. Senyawa sintesis buatan industri farmasi.
d. Faktor pencemaran di laut
          Faktor pencemaran di laut seperti sampah rumah tangga yang di bawa oleh aliran sungai kelaut, tumbuhan minyak bumi, buangan limbah industri, ataupun limbah kimia nuklir. Sampah plastik manusia yang bertebaran dan di bawa arus pasang surut dari daratan dan lain sebagainya.

Masalah Sampah Dan Pengolaannya
          Masalah sampah merupakan masalah yang tidak mudah untuk di pecahkan. Pertambahan sampah seiring dengan bertambahnya populasi manusia, terutama di perkotaan. Disamping itu jenis sampah merupakan masalah yang sering menjadi polemik, karena dalam penanggulangan sampah ini di hadapkan pada kondisi yang rumit. Kurangnya SDM yang berkualitas untuk ini dan juga ketidak terpaduan sehingga kebersihan lingkungan sulit mencapai tingkat maksimal.
          Sampah merupakan masalah serius baik di kota besar seperti Jakarta, atau pun kota madya seperti Padang kota tercinta. Pada bahasan kali ini kita ambil contoh masalah dan penanggulangan di Jakarta yang merupakan ibu kota Republik Indonesia dan kota metropolitan karena jumlah penduduknya di atas 8 juta jiwa. Masalah sampah di Jakarta di latar belakangi oleh sikap penduduknya yang belum menyadari arti penting kebersihan lingkungan. Sikap mereka yang mengandalkan uang untuk mengatasi sampah itu bagi mereka setoran uang perbulan program sampah, tetapi mereka tidak pernah berpartisipasi secara langsung meminimalkan sampah.
          Menurut Handal Group and Companis, kelompok usaha pada sistem pengelolaan sampah di Jakarta dan sekitarnya, saat ini komplek sitas masalah sampah makin rumit karena pesatnya pembangunan pemukiman baru. Kondisi tersebut juga memicu dengan adanya folume sampah yang kian membubung dari hari kehari. Sistem yang ada kini masih sulit dan mahal. Transprtasi ketempat pembuangan sampah dan tempat pembuangan air juga masih sulit dan mahal. Apalagi biaya operasi dan pemeliharaannya juga masih mahal. Penyebab yang lain adalah kurang dan tidaknya dana investasi serta dana rutin dari anggaran belanja pemerintah.
          Dari data 1991 sampai 1996, data tersebut menunjukkan belum semua produksi sampah bisa di tanggulangi. Pada tahun 1991 /1992 PEMDA DKI Jakarta baru mampu menangani 19,007 m3 dari total produksi 23.706 m3. Produksi sampah 23.778 m3 pada tahun 1992/1993 baru tertanggulangi 19.736 m3. Volume produksi sampah pada tahun 1993/1994 meningkat menjadi 25.404 m3 sementara tereduksi  21.348 m3.
          Selanjutnya, pada tahun 1994/1995 volume sampah meningat 25.715 m3 dengan pemusnahan 21,348 m3 sama sepertoi tahun sebelumnya. Volume sampah tahun 1995/1996 sama seperti tahun sebelumnya tetapi penanggulanganya meningkat 21,774 m3
          Limbah dapur merupakan komponen smapah terbesar di Jakarta. Sampai akhir Mai 1997. Sampah dapur mencapai 72,92%. Sampah kertas menduduki urutan nomor 2, dengan total 10,18% selanjutnya berturut-turut sampah plastik 7,86%, logam 2,04%, kain 1,75%, material sisa lainnya 1,36%, dan kayu 0,98%.
          Berkaitan dengan hal itu sedang di usahakan mencari alat pembakaran dari Amerika Serikat yang di desain untuk pembuangan sampah konvansionel. Pengoperasiannya hemat lahan, kompak dan kapasitanya 3-3,5 dengan kapasita efektif pembakaran minimum 2,5-3m3/jam. Ruang bakar di disain dnegan metode pembakaran metalungi.

Dampak Pencemaran Udara, Air, Tanah, Terhadap Makhluk Hidup
          Pencemaran berdampak jelas dan nyata terhadap makhluk hidup. Manusia membutuhkan air, tanah seperti halnya organisme lain yang juga membutuhkan makan, bernafas, proses metabolisme tubuh maupun habitat atau tempat tinggal. Kalau udara tercemar maka pernafasan organisme terganggu dan merusak atau merugikan kesehatan organisme termasuk manusia. Akibatnya berbagai penyakit akan muncul infeksi saluran nafas, kanker, dan penyakit dalam lainnya.
          Demikian juga jika air dan tanah yang tercemar maka kebutuhan air berkurang sehingga proses metabolisme dan untuk aktifitas hidup organisme lainnya terganggu. Organisme sangat memerlukan air dan tersusun dari air, yang mencapai 90%-95% dari berat total seperti tumbuhan herba. Tanah yang paling membutuhkan adalah manusia, di samping hewan dan tumbuhan. Kalau tercemar maka akan merusak kesehatan selanjutnya berpengaruh terhadap perekonomian. Karena tanah memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

  2.4            Kesehatan Lingkungan
Pengertian Kesehatan Lingkungan
          Kesehatan adalah keadaan jasmani, rohani dan sosial yang baik tanpa sering mendapat keluhan sakit sehingga ia lebih banyak menggunakan pikiran dan tenaga nya untukmencapai suatu prestasiyang lebih baik bagikesejahteraan hidupnya (Ichsan, 1988).
Kesehatan lingkungan adalah upaya untuk melindungi kesehatan manusia melalui pengelolaan, pengawasan dan pencegahan faktor-faktor lingkungan yang dapat mengganggu kesehatan manusia. (Sumengen Sutomo, 1991).  Kesehatan lingkungan adalah ilmu & seni dalam mencapai keseimbangan, keselarasan dan keserasian lingkungan hidup melalui upaya pengembangan budaya perilaku sehat dan pengelolaan lingkungan sehingga dicapai kondisi yang bersih, aman, nyaman, sehat dan sejahtera terhindar dari gangguan penyakit, pencemaran dan kecelakaan, sesuai dengan harkat dan martabat manusia. (Sudjono Soenhadji, 1994)
Kesehatan lingkungan adalah ilmu dan seni untuk mencegah pengganggu, menanggulangi kerusakan dan meningkatkan/memulihkan fungsi lingkungan melalui pengelolaan unsur-unsur atau faktor-faktor lingkungan yang berisiko terhadap kesehatan manusia dengan cara identifikasi, analisis, intervensi/rekayasa lingkungan, sehingga tersedianya lingkungan yang menjamin bagi derajat kesehatan manusia secara optimal. (Tri Cahyono, 2000)
Kesehatan adalah keadaan jasmani, rohani, sosial yang baik tanpa sering mendapatkan keluhan sakit sehingga ia dapat lebih banyak menggunakan pikiran dan tenaga untuk mencapai suatu prestasi yang lebihg baik bagi kesejahteraan hidupnya ( Ichsan 1988)
Menurut WHO (Word Health Organization) Badan Kesehatan Dunia yang merupakan lembaga PBB mendefinisikan sehat adalah kenyamanan menyeluruh jasmani, mental dan sosial bukan hanya tak ada penyakit tetapi juga kecacatan. Status kesehatan seseorang akan berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Semakin baik status kesehatan setiap orang, maka semakin baik pula derajat kesehatan masyarakat demikian juga sebaliknya.

Higiene dan Sanitasi Lingkungan
          Bagian atau cabang ilmu kesehatan yang mengkaji masalah kesehatan masyarakat disebut hygine. Ada juga yang menyebut preventive medicine dan ada pula  yang menyebut  contructive medicine (Soerjohardjo, 1986).
          Kata “hygiene” berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu untuk membentuk dan menjaga kesehatan (Streeth, J.A. and Southgate,H.A, 1986). Dalam sejarah Yunani, Hygiene berasal dari nama seorang Dewi yaitu Hygea (Dewi pencegah penyakit). Arti lain dari Hygiene ada beberapa yang intinya sama yaitu:
1.    Ilmu yang mengajarkan cara-cara untuk mempertahankan kesehatan jasmani, rohani dan social untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.
2.    Suatu pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada.
3.    Keadaan dimana seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan aman (sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
4.    Menurut Brownell, hygine adalah bagaimana caranya orang memelihara dan melindungi kesehatan.
5.    Menurut Gosh, hygiene adalah suatu ilmu kesehatan yang mencakup seluruh factor yang membantu/mendorong adanya kehidupan yang sehat baik perorangan maupun melalui masyarakat
          Dalam industri makanan/catering, penerapan standar hgiene yang tinggi perlu dilakukan dalam mengolah makanan agar mampu memproduksi makanan yang aman untuk dikonsumsi. Aman artinya bebas dari hal-hal yang membahayakan, merugikan dan bebas dari kerusakan.
Sedangkan sanitasi ada beberapa pengertian yaitu:
1.      Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
2.      Upaya menjaga pemeliharaan agar seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan agar hygienis (sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
          Menurut Dr.Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Menurut Hopkins, sanitasi adalah cara pengawasan terhadap factor-faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungan. Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Sedangkan hygiene adalah bagaimana cara orang memelihara dan juga melindungi diri agar tetap sehat. Jadi dalam hal ini sanitasi ditujukan kepada lingkungannya, sedangkan hygiene ditujukan kepada orangnya.
Beberapa manfaat dapat kita rasakan apabila kita menjaga sanitasi di lingkungan kita, misalnya:
1.      Mencegah penyakit menular
2.      Mencegah kecelakaan
3.      Mencegah timbulnya bau tidak sedap
4.      Menghindari pencemaran
5.      Mengurangi jumlah (presentase sakit)
6.      Lingkungan menjadi bersih, sehat dan nyaman
Ruang Lingkup Hygiene dan Sanitasi
Ruang Lingkup Hygiene
          Masalah hygiene tidak dapat dipisahkan dari masalah sanitasi, dan pada kegiatan pengolahan makanan masalah sanitasi dan hygiene dilaksanakan bersama-sama. Kebiasaan hidup bersih, bekerja bersih sangat membantu dalam mengolah makanan yang bersih pula. Ruang lingkup hygiene meliputi:
1.      Hygiene perorangan
2.      Hygiene makanan dan minuman
Ruang Lingkup Sanitasi
          Berdasarkan pengertiannya yang dimaksud dengan sanitasi adalah suatu upaya pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Di dalam Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992 pasal 22 disebutkan bahwa kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, yang dapat dilakukan dengan melalui peningkatan sanitasi lingkungan, baik yang menyangkut tempat maupun terhadap bentuk atau wujud substantifnya yang berupa fisik, kimia, atau biologis termasuk perubahan perilaku.
          Kualitas lingkungan yang sehat adalah keadaan lingkungan yang bebas dari resiko yang membahayakan kesehatan dan keselamatan hidup manusia, melalui pemukiman antara lain rumah tinggal dan asrama atau yang sejenisnya, melalui lingkungan kerja antara perkantoran dan kawasan industry atau sejenis. Sedangkan upaya yang harus dilakukan dalam menjaga dan memelihara kesehatan lingkungan adalah obyek sanitasi meliputi seluruh tempat kita tinggal/bekerja seperti: dapur, restoran, taman, public area, ruang kantor, rumah dsb.

Kondisi Kesehatan dan Pola Penyakit Masyarakat
Kondisi adalah keadaan yang terjadi dalam rentang waktu yang lama. Kondisi kesehatann masyarakat Indonesia kalau kita lihat dari mula dekade 80-an sampai dua dekade terakhir (2000-an) terlihat   adanya peningkatan yang sesat sebagai bukti berupa hasilnya upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Masalah kesehatan bukan sekedar masalah sakit atau tidak sakit serta penanggulangannya, tetapi lebih luas dan majemuk dari yang diperkirakan dari segi penanggulangan maupun dari segi pencegahan. Meskipun telah banyak pengamatan dan penanggulangan masalah kesehatan yang dilakukan oleh para ahli, namun hanya sebagian kecil yang dapat ditanggulangi. Keadaan tersebut mencerminkan bahwa hanya sebagian kecil, masalah kesehatan yang muncul ke permukaan jangkauan manusia. Walaupun dengan pertumbuhan teknologi dan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran sekarang ini, masalah kesehatan dengan segala kemajemukannya tidak akan mampu ditangani hanya dengan monopoli ilmu kedokteran, tanpa adanya keterlibatan disiplin ilmu lainnya (Dainur, 1995).
Menurut WHO, setelah perang dunia kedua, cukup banyak masalah kesehatan yang dapat ditanggulangi dengan teknologi kedokteran, sehingga angka kesakitan dan angka kematian cukup berhasil ditekan. Masalah kependudukan, lingkungan hidup, gangguan gizi makanan, penyakit infeksi menular, penyakit pembuluh darah jantung, dan sebagainya, merupakan masalah kesehatan yang telah ada. Masalah–masalah kesehatan tersebut belum dapat ditanggulangi secara tuntas terutama di negara–negara yang lambat berkembang (low development countries = LDC).
Semua masalah kesehatan diatas berkaitan dengan lainnya, dan berkaitan juga dengan masalah–masalah kesehatan dewasa ini. Ciri masalah kependudukan, meliputi percepatan penduduk dan komposisi, serta distribusi penduduk yang tidak merata. Ciri tersebut secara langsung ataupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap masalah kesehatan pada umumnya (Dainur, 1995).




Gambar 2.4.1. Kondisi Kesehatan dan Pola Penyakit Masyarakat
Masalah kesehatan di Indonesia timbul karena adanya ketidak seimbangan antar beberapa faktor penduduk dengan lingkungan tempat tinggal. Secara ekologi menimbulkan masalah kesehatan seperti berkembangnya penyakit yang mengakibatkan naiknya tingkat kematian. Ada tiga hal utama yang dapat kita perhatikan dalam masalah kesehatan tersebut antara lain kepadatan penduduk, penyakit dan kekurangan gizi. Ketiga faktor inilah yang merupakan hasil ketidak seimbangan ekologi antar penduduk dan lingkungannya. Dapat pula dikatakan, hal tersebut merupakan hasil sebab akibat antar faktor-faktor yang menimbulkan masalah kesehatan.
Kondisi kesehatan merupakan fenomena yang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang disebabkan di dalam diri kita sendiri
Faktor internal seperti:

Dengan semakin majunya budaya dan teknologi, semakin membuat kita harus bekerja dan bergerak dengan cepat. Hal ini membuat pola makan kita menjadi tidak sehat, dengan mengkonsumsi makanan cepat saji, yang sangat menggiurkan kita ketika menyantapnya. Mie instant ketika kita malas untuk memasak makanan yang sesungguhnya. Belum lagi ketika kita mengkonsumsi minuman berkarbonasi.


Ketika bekerja dalam mencukupi kebutuhan hidup, apalagi yang sudah berkeluarga, beban itu semakin berlipat, terkadang kita tidak memperdulikan tanda-tanda tubuh yang menyatakan kalau tubuh kita sudah waktunya untuk berisitirahat. Sehingga membuat kondisi kesehatan kita menjadi turun dan rentan terkena penyakit.
 

Dalam menghadapi tuntutan hidup yang membuat kita harus bekerja lebih keras lagi, manusia tidak luput dari rasa tertekan, stress, putus asa, dan sebagainya.



Dengan masuknya budaya dari luar, dan pergaulan, membuat gaya hidup kita tidak sehat, dengan merokok, “dugem” sampai dengan menkonsumsi obat-obatan terlarang, hal tersebut terkadang merupakan salah satu cara “pelarian”

 

Dengan adanya tuntutan pekerjaan, problema hidup, stress yang berkepanjangan, tak jarang manusia selalu memikirkannya, bekerja sampai larut malam, sehingga membuat kita kurang isitrahat dan juga membuat kita kurang berolah raga untuk membuat tubuh kita tepat fit.
Pada saat kita sakit tidak jarang kita minum obat untuk meredakan sakit yang kita derita, baik itu dengan menggunakan resep dokter atau dengan obat bebas. Untuk menunjang kesehatan kita pun, terkadang kita mengkonsumsi vitamin-vitamin.
Faktor eksternal seperti:

Semua orang baik tua maupun muda, 90% menggunakan handphone, menurut penelitian, radiasi yang dikeluarkan dari handphone, lama kelamaan dapat mengakibatkan efek yang negative terhadap otak kita.

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan bertambahnya penduduk dunia, membuat polusi udara semakin meningkat, mengapa begitu ? Karena semakin banyak dibangun pabrik untuk memenuhi kebutuhan dari pasar, kendaraan semakin banyak, dari hari ke hari jalanan semakin macet. Asap knalpot kendaraan dan pabrik mengandung karbon monoksida yang dapat menyebabkan kesehatan semakin memburuk.
 


Perokok pasif merupakan seorang penghirup asap rokok dari orang yang sedang merokok. Akibatnya lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Bahkan bahaya yang harus ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif. Setyo Budiantoro dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya.
Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. “Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan.”
Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna. Dapat anda bayangkan seberapa beresikonya perokok pasif.

Dari asap pabrik, kendaraan bermotor, asap rokok, asap pembakaran sampah, hal ini memicu terjadinya efek rumah kaca. Meningkatnya kadar karbondioksida diudara merupakan permasalahan yang sangat serius dan mesti diperhatikan sejak dari sekarang. Jika hal ini dibiarkan berlarut, justru akan mengancam kehidupan makhluk hidup. Meningkatnya kadar karbondioksida di atmosfer dapat menyebabkan terjadinya efek rumah kaca (green house effect) atau lebih dikenal dengan pemanasan global suhu bumi.
Pada dasarnya, karbondioksida tidak berbahaya bagi manusia. Namun, kenaikan kadar karbondioksida diudara dapat mengakibatkan peningkatansuhu permukaan bumi. Efek rumah kaca terjadi dikarenakan karbondioksida yang ada di atmosfer melebihi ambang batas. Gas karbondioksida dapat dilewati oleh semua sinar/cahaya yang dipancarkan oleh matahari. Akan tetapi ketika memantul dipermukaan bumi dan kembali keatmosfer, sinar tertentu akan tertahan dan terperangkap kemudian dipantulkan lagi ke bumi. Fenomena ini persis seperti sebuah rumah yang terbuat dari kaca, dimana suhu didalamnya sangat panas.
Menurut Azwar (1983) faktor-faktor yang berinteraksi dalam mepengaruhi  kesehatan yaitu faktor keturunan, faktor lingkungan, faktor pelayanan kesehatan, faktor prilaku.
1.             Faktor Perilaku 
Perilaku masyarakat yang sehat akan menunjang dan berdampak semakin meningkatnya derajat kesehatan, hal ini dapat kita lihat dari semakin banyaknya penyakit berbasis perilaku dan gaya hidup. Misal , kebiasaan dari pola makan yang sehat dapat menghindarkan kita dari serangan banyak penyakit, antara lain ; Jantung , darah tinggi, stroke, obesitas (kegemukan), diabetes melitus, dan lain sebagainya. Kebiasaan (perilaku) mencuci tangan sebelum makan akan menghindarkan kita dari penyakit saluran pencernaan (diare dan lain sebagainya). Perilaku menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur dapat mencegah penyakit seputar kesehatan gigi dan mulut. Dan masih banyak perilaku atau kebiasaan yang berpengaruh terhadap kesehatan. 
2.             Faktor Lingkungan
Lingkungan yang bersih sangat berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Perbandingan angka orang sakit yang signifikan terjadi antara lingkungan yang bersih dengan lingkungan kumuh / kotor. Beberapa penyakit yang sering menjangkiti masyarakat yang hidup di lingkungan kumuh antara lain: Demam berdarah, gatal-gatal, infeksi saluran pencernaan dan pernafasan
3.             Faktor Pelayanan Kesehatan
Ketersediaan fasilitas kesehatan dengan mutu pelayanan yang baik akan mempercepat derajat kesehatan masyarakat. Dengan adanya fasilitas yang mudah terjangka dan dengan mutu pelayanan yang baik akan meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat. Ketersediaan fasilitas harus di ikuti dengan tenaga kesehatan yang merata dan mencukupi juga yang memiliki kompetensi di bidangnya itu sampai tingkat desa dan sampai pelosok.
4.       Faktor Keturunan
Banyak penyakit yang dapat kita cegah dengan membersihkan lingkungan dsb , tapi sebagian penyakit tidak dapat kita hindari, seperti penyakit keturunan . Semakin besar risiko penyakit keturunan maka akan semakin sulit meningkatkan derajat kesehatan, untuk mencegah penyakit turunan perlu adanya konseling perkawinan yang baik. 
Ke 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan di atas saling berpengaruh dan tidak berdiri sendiri-sendiri, oleh karena itu upaya pembangunan sarana kesehatan harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan secara simultan. Upaya yang dilaksanakan harus komprehensif, yang memiliki arti kesehatan harus mencakup upaya preventif/promotif, kuratif dan rehabilitatif. Pemerintah sebagai pembuat regulasi harus berperan aktif dalam pembangunan sarana kesehatan serta pelaksanaan kesehatan secara menyeluruh.
Keadaan kesehatan masyarakat juga dapat dipengaruhi oleh kondisi atau musibah yang menimpa bangsa secara nasional seperti kebakaran hutan yang saat ini tidak hanya menurunkan indeks keanekaragaman flora, fauna dan rusaknya ekosistem tetapi lebih jauh lagi meningkatkan angka penyakit infeksi saluran nafas (ISPA).
Pola penyakit diderita oleh penduduk Indonesia berdasarkan survei kesehatan Bada Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan pada tahun 1981 dibandingkan dengan kondisi sekarang ada perbedaan dan perubahan. Berdasarkan survey diatas, jenis-jenis penyakit yang banyak diderita oleh penduduk Indonesia pada saat itu sebagai berikut :
1.      Penyakit gangguan pencernaan seperti : Muntah berak, typus, diare, dll
2.      Penyakit yang berhubungan terhadap saluran pernafasan seperti tuberculosis, diphteri, influenza, dll
3.      Penyakit yang berhubungan dengan organ tubuh bagian dalam seperti : gangguan jantung, hati, ginjal, dll
4.      Penyakit yang ditularkan melalui hewan seperti : demam berdarah, malaria, dll
5.      Penyakit akibat cedera karena kecelakan seperti kecelakaan lalu lintas.
Pola penyakit ini berkaitan erat dengan pola makanan dari masyarakat dalam mengkonsumsi makanan. Karena pendapatan per orang meeningkat maka konsumsi daging, lemak dan bahan yang mengandung kolesterol cukup tinggi sehingga muncullah penyakit yang disebutkan diatas. Faktor makanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat seperti yang terjadi di masyarakat kita.
Upaya Hidup Sehat
Pola hidup sehat adalah pilihan yang terbaik yang bisa dilakukan untuk menjaga badan tetap sehat. Hidup sehat merupakan kebutuhan vital bagi manusia, dengan tubuh yang sehatlah segala aktivitas diberbagai aspek dapat dilaksanakan karena itulah pemahaman hidup sehat baik aspek tujuan maupun proses perlu untuk dipahami. Tetap sehat dalam arti mampu mempertahankan kesehatan dengan selalu menjaga, memelihara, mencegah dari hal-hal yang dapat merusak maupun gangguan dari organisme atau vektor penyakit.
            Menurut Rene Dubos cit Ichsan (1988), upaya mempertahankan hidup sehat itu meliputi usaha :
a.       Menjaga keadaan saniatsi dengan baik
b.      Memilih makanan yang sesuai dengan kepentingan tubuh
c.       Memperhatikan temperatur yang memadai
d.      Mencegah ketegangan mental
e.       Melakukan latihan jasmani secara teratur

Cara Menjalani Pola Hidup Sehat yang Benar
a.       Tidur yang teratur dan cukup, pola tidur yang sehat sebenarnya dari jam 9 malam sampai dengan jam 6 pagi. Karena jam tidur yang normal dan sehat adalah 8-9 jam. Jika anda tidur kurang atau lebih dari 8-9 jam, akan ada kemungkinan anda akan mengalami sesuatu yang membuat anda menjadi tidak sehat.
b.      Makan makanan 4 sehat 5 sempurna juga merupakan pola makan yang sehat, dan minimal 3 kali sehari.
c.       ika anda seorang pekerja, jam kerja anda maksimal 10 jam saja, jika lebih dari itu ditakutkan tubuh anda akan rentan terhadap penyakit karena terlalu berlebihan dalam penggunaannya dalam bekerja. Karena tubuh memerlukan istirahat juga untuk mengembalikannya ke keadaan yang normal kembali. Jika tubuh anda dalam keadaan tidak normal, makanya ada kemungkinan anda akan mudah terserang penyakit.
d.      Jauhi rokok, makanan cepat saji, minuman beralkohol dan lainnya yang dapat merusak organ tubuh anda.
e.       Dan yang terakhir teratur dalam berolahraga, minimal 3 kali seminggu. Karena olahraga sangatlah penting dalam menjaga keseimbangan tubuh anda dan dapat menjaga tubuh anda tetap bugar.




BAB 3
METODA KULIAH LAPANGAN

3.1     Waktu Dan Tempat Pelaksanaan

1.      Waktu Pelaksanaan
Hari                    : Kamis-Sabtu
Tanggal              : 30 April-2 Mei 2015
Berangkat           : Kamis, 30 April 2015, pukul 13.00 WIB
                          (Tempat : Di lapangan Kampus I STKIP PGRI SUMBAR )
Kembali             : Sabtu, 2 Mei 2015, pukul 14.00 WIB

2.      Tempat Pelaksanaan
Praktik lapang dilaksanakan di dua titik di Pesisir Selatan yaitu:
Objek 1  : Rumah salah satu warga Nagari Koto Berapak Bayang Kabupaten Pesisir Selatan
Objek 2  : Sungai dan lingkungan di daerah tersebut

3.2     Alasan Pemilihan Lokasi
   Ada beberapa alasan pemilihan Kabupaten Pesisir Selatan sebagai lokasi praktek lapang adalah ingin mengetahui seperti apa sebenarnya keadaan lingkungan wilayah atau daerah tersebut. Daerah ini merupakan daerah yang sangat strategis karena dekat dengan rumah penduduk, sungai dan sumber daya hayati yang masih terjaga, sehingga dapat mempermudah penulis dalam mengawasi dan mencari masalah lingkungan apa saja yang ada di daerah tersebut 
Atas alasan inilah, sehingga kami mengambil daerah Nagari Koto Berapak Bayang Kabupaten Pesisir Selatan sebagai sampel dari praktik lapangan mata kuliah Pengetahuan Lingkungan.



3.3     Alat dan Bahan Yang Dipersiapkan
          Adapun alat dan bahan yang digunakan yakni :
1.             Alat :
a.        Kamera
b.      Alat tulis

2.             Bahan:
a.       Kuesioner
b.      Buku Tulis
c.       Mantel

3.4         Susunan Kegiatan di Lapangan
1.       Persiapan
·         Pembentukan kelompok praktek lapang
·         Penentuan lokasi dan waktu praktek lapang
·         Pengarahan yang diberikan dosen sebelun di lepas kelapangan
·         Penguasaan materi yang akan di amati

2.             Kegiatan Inti
·      Objek 1 : Rumah salah satu warga Nagari  Kabupaten Pesisir  Selatan
Di salah satu pemukiman warga dilakukan wawancara dengan warga setempat dan menanyakan seputar tentang keadaan keluarga dan lingkungan di sekitar rumahnya. Melihat bagaimana sikap masyarakat terhadap kebersihan di lingkungan sekitarnya.
·      Objek 2 : Sungai di daerah Nagari Koto Berapak Bayang
Melihat keadaaan sungai dan keadaan lingkungan yang ada di daerah tersebut dan pencemaran yang ada disungai tersebut dan melihat sikap masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai tersebut.



3.5     Teknik Pelaksanaan Kuliah Lapangan
Dalam hal ini atau dalam pelaksanaan prakrikum ini kami mengelompokkan prakrikum atau penelitian ini menjadi dua jenis, yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif.  Metode kualitatif yang kami gunakan adalah melihat secara langsung  keadaan mengenai objek penelitian kami. Selain itu, kami juga menggunakan metode kuantitatif dengan menganalisis data-data kependudukan yang kami peroleh dari wawancara.

3.6     Teknik Pengumpulan Data
Pada praktikum ini dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan :
a.         Kuesioner
Kuesioner yang dimaksud adalah 3 lembar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada responden. Kemudian diisi dengan berbagai option yang di jawab oleh responden.
b.        Wawancara
Metode wawancara merupakan serangkaian proses interaksi dan komunikasi, dengan informannya yaitu penduduk desa Koto Berapak Bayang. Interaksi terjadi dengan cara tanya dengan responden, dimana pertanyaan yang diberikan sesuai dengan kuesioner yang diberikan oleh dosen lapangan
c.         Dokumentasi
Dokumentasi disini dalam bentuk foto sebagai bukti bahwa telah melakukan wawancara kepada responden dan foto ini akan penulis lampirkan dalam laporan kuliah lapangan.
d.        Observasi
Dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diamati. Dimana mengamati secara langsung kegiatan sehari-hari penduduk.



3.7         Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan dalam kuliah lapangan ini adalah membuatnya menjadi suatu  bentuk laporan kuliah lapangan. Dalam pembuatan laporan ini, mahasiswa menggunakan analisis data dengan mencocokan atau menyamakan teori yang telah ada dengan hasil penelitian yang telah kami buat dan dijadikan laporan dalam bentuk tertentu agar lebih mudah menggambarkan hasil penelitian.





BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL PENGAMATAN
4.1       LEMBARAN KERJA TENTANG SUMBER DAYA ALAM DAN MANUSIA
Parameter Yang Diamati
Keterangan dan Pendapat/Ulasan Saudara




Jenis dan Macam-macam Sumber Daya Alam Hayati
Terdapatnya hewan-hewan ternak sepeti: sapi, ayam, kambing, itik, bebek dan lain-lain. Serta adan   ya sawah dan kebun karet yang membantu kebutuhan penduduk sekitar untuk mencari mata pencarian kemudian juga terdapat hutan yang masih terjaga/terawat. Karena hutan yang masih terjaga maka udara di daerah Nagari Koto Berapak Bayang Kabupaten Pesisir Selatan masih segar dan jauh dari polusi udara.

Jenis dan Macam-macam Sumber Daya Alam Non Hayati
Sumber Daya Alam Non Hayati sedikit ditemukan di daerah tersebut, kami hanya menemukan batu akik sebagai Sumber Daya Alam Non Hayati. Karena masyarakat di daerah tersebut masih mengolah sumber daya alam hayatinya.

Mata Pencaharian atau Pekerjaan Penduduk
Rata-rata mata pencaharian penduduk di Nagari Koto Berapak Bayang Kabupaten Pesisir Selatan ialah sebagai petani, berternak, dan berkebun.

Sex Ratio dan Struktur Umur
Umur penduduk di daerah Nagari Koto Berapak Bayang Kabupaten Pesisir Selatan adalah kisaran 40-50 dan rata-rata sudah berkeluarga sedangkan umur 19-20 merantau untuk melanjutkan pendidikannya. 

Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan rata-rata tamatan SMA/Sederajat hanya sebagian yang melanjutkan pendidikannya di daerah lain.

Jumlah Anggota Keluarga
Sebagian beranggota 5-6 orang yang terdiri dari : suami, istri, anak 2 orang dan mertua.
Tabel 4.1 Lembaran Kerja Tentang Sumber Daya Alam dan Manusia

4.2       LEMBARAN KERJA TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN
Pengamatan
Keterangan dan Pendapat/Ulasan Saudara

Jenis dan Keadaan Rumah
Keadaan rumah yang kami temui masih layak dihuni karena rumahnya sudah terbuat dari bata dan lantainya pun sudah semen tidak tanah lagi.


Sanitasi/Higienes
Sanitas : Kebersihan lingkungannya masih kurang karena terdapat sarang laba-laba di sudut-sudut ruangan.
Higienitas : Kondisi lingkungan masih kurang, contohnya tata letak dapur/tempat masak terlalu dekat dengan tempat pembuatan makan hewan ternaknya.


Pekarangan Rumah
Luas seluruh tanahnya kurang libih 30x15 m2, dengan perkarangan yang bersih dan terawat, tidak ada sampah yang berserakan di sekitar perkarangan. Sampah seperti daun-daun yang jatuh dikumpulkan dalam satu tempat.

Jenis Tanaman Pekarangan
Terdapat pohon rambutan dan pohon kelapa, dan tidak terdapatnya bunga-bunga di perkarangan rumah.

Sumber Air Bersih
Sumber air bersihnya berasal dari sumur dan keadaan airnya sangat jernih, dan bersih
Keberadaan Sumur
Sumur terletak di dalam rumah dan satu ruangan dengan dapurnya.


Septik Tank/Kakus
Septik tanknya berada diluar rumah, terletak di belakang rumah yang berjarak 10 m dari kakus, terdapat dua kamar mandi dan keadaan kakusnya bersih dan disamping kakus tempat penampungan air.

Hewan Ternak/Peliharaan
Hewan ternaknya berupa ayam dan itik yang kandangnya berada di belakang rumah yang dekat dengan saptik tank.

Tempat Sampah/Pembuangan Sampah
Berada di perkarangan depan rumah, dan sampahnya dikumpulkan kemudian di bakar.

Penyakit Yang Pernah Berjangkit (Dialami)
Diare dan demam biasa, yang sering terjangkit pada anaknya hal ini terjadi karena pola makanan yang tidak sehat dan kurang tertur.
Tabel  4.2 Lembaran Kerja Tentang Kesehatan Lingkungan

4.3.  LEMBARAN KERJA TENTANG PENCEMARAN LINGKUNGAN

1.             Amati pengaruh limbah domestik pada lingkungan perumahan penduduk dan pinggiran sungai terhadap kehidupan masyarakat!
= Menurut pengamatan yang kami lihat, rata-rata penduduk didaerah itu, selokan untuk mengalirkan limbah domestiknya  masih terbuat dari galian tanah belum di semen/dicor, sehingga jika hujan limbah domestik itu dapat meluap dan menyebar di tanah sekitar  selokan dan  membuat tanah disekitarnya pun ikut tercemar, sehingga kesehatan masyarakat pun terganggu.
Sedangkan limbah domestik yang ada di pinggiran sungai hanya sedikit seperti limbah plastik dan juga jika ada penduduk yang tidak memiliki sumur, mereka akan mencuci di sungai sehingga membuat sungai tercemar.

2.             Amati dan catat, bagaimana perilaku masyarakat/penduduk terhadap kebersihan sungai yang menjadi objek pengamatan saudara!
=Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai cukup tinggi karena tidak terdapatnya sampah-sampah yang mengalir di sungai, sungai di daerah tersebut pun sangat jernih hanya saja sebagian masyarakat yang belum punya kakus membuang hajadnya di sungai.
  

3.             Amati juga pencemaran lain yang terjadi sepanjang perjalanan terhadap objek pengematan pengetahuan lingkungan!
= Sebagian masyarakat tidak membuat selokan untuk mengalirkan air hujan, sehingga jika hujan air banyaknya air yang tergenang dan dapat memicu adanya jentik-jentik nyamuk yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat. Terdapatnya limbah-limbah plastik yang tidak di bakar atau di timbun di sekitar lingkungan tempat masyarakat tinggal, sampah-sampah itu juga memicu datangnya penyakit dan membuat pencemaran pada tanah, dan juga banyaknya kandang hewan ternak yang sangat dekat dengan pemukiman warga, kandang hewan ternak itu pun sangat kotor dan jarang dibersihkan.
  


4.4    LEMBARAN KERJA TENTANG EKOLOGI DAN PERAIRAN

1.             Amati keadaan ekosistem yang ada dalam objek selama kegiatan kuliah lapangan .
=Keadaan ekosistem berupa hubungan timbal-balik antara komponen-komponen ekosistem yaitu pada komponen hidup berupa tumbuh-tumbuhan, hewan makro dan mikro sedangkan komponen tak hidup berupa tanah, air, udara, gas, cahaya matahari, suhu dan lai-lain baik secara fisikal maupun kimiawi. Keadaan dari ekosistem di daerah tersebut masih baik, terjaga, dan terawat. Contohnya saja pada komponen hidup yaitu tumbuh-tumbuhan yang masih hijau dan belum ada campur tangan dari masyarakatnya dan masih alami, sedangkan pada komponen tak hidup yaitu berupa air, dimana sepanjang sungai yang diamiti air nya bersih dan belum terdapat pencemaran di sekitar aliran sungai, kemudian udara dan suhu yag masih sejuk dan belum terdapat polusi karena masih dikelilingi oleh tumbuhan hijau. Jadi keadaan ekosistem di daerah tersebut masih baik dan belum tercemar.



2.             Menurut pengamatan saudara, dari mana saja pencemaran/sampah yang berada sepanjang sungai, kawasan wisata atau lahan pertanian/pekerbunan? Langkah apa yang perlu dilakukan penanggulangannya, sehingga lingkungan menjadi bersih dan kelestariannya terjaga (berwawasan lingkungan)
= Pencemaran atau sampah yang berada di sungai dari masyarakat dan hewan ternaknya, jika dari manusianya misalnya membuang sampah domestik di pingir sungai, karena dari pengamatan yang kami lakukan terlihat beberapa sampah plastik yang ada di pinggir sungai jika dari hewan, kotoran hewan dapat membuat sungai tercemar, karena adanya bakteri Ecolli pada kotoran hewan. Cara menanggulanginya yaitu membuat peraturan, peringatan dan melarang keras penduduk sekitar membuang sampah di sungai, jika ada yang melanggar akan diberi sanksi atau peingatan yang cukup besar agar masyarakat yang membuang sampah tidak mengulanginya kembali, sedangkan dari hewan seharusnya pemilik hewan ternak tidak membuat kandang di dekat sungai dan juga tidak melepas ternak di dekat sekitar sungai, sebaiknya hewan ternak itu di lepaskan di lapangan luas yang terdapat banyak rumputnya. Sedangkan pencemaran yang terdapat di perkebunan/pertanian yaitu pencemaran tanah akibat peptisida yang digunakan secara berlebihan oleh masyarakat untuk membasmi hama yang mengganggu tanaman yang dapat membuat petani rugi, cara penanggulangannya dengan menggunakan peptisida yang ramah lingkungan (organik) dan mengurangi kadar dari peptisida yang digunakan, agar tanah tidak tercemar dan tetap terjaga kesuburannya. Hal ini dilakukan agar masyarakat lebih menjaga lingkungannya dan tetap menjadi kawasan yang yang bersih, nyaman, dan berwawasan lingkungan yang baik. Contohnya terdapat di Nagari Koto Berapak Bayang kawasan lingkungannya yang masih terjaga, dan terawat dengan baik.

                                         
 

3.             Seandainya tercapai suatu kawasan yang bersih dan berwawasan lingkungan, mungkinkah wilayah/kawasan tersebut mempunyai nilai pariwisata? Identifikasikan kendala-kendala yang mungkin muncul untuk mencapai tujuan tersebut?
= Mungkin bisa mempunyai nilai pariwisata seperti, arum jeram, serta tempat wisata lingkungan bersi dan sehat karena di Nagari Koto Berapak Bayang Kabupaten Pesisir Selatan memiliki sungai yang arusnya cukup deras dan bersih serta pemandangan yang masih alami dan sejuk, namun kendala yang mungkin terjadi jika daerah tersebut ialah jalan yang terlalu sempit sehingga kedaraan/alat transportasi sulit untuk menuju wilayah tersebut.


PEMBAHASAN
Daerah Nagari Koto Berapak Bayang Kabupaten Pesisir Selatan, memiliki Sumber Daya Alam yang masih terjaga, seperti memiliki hutan dan sungai yang masih terjaga. Sungainya sangat jernih, memiliki arus yang deras dan sangat dangkal. Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai cukup tinggi karena tidak terdapatnya sampah-sampah yang mengalir di sepanjang sungai, sungai di daerah tersebut pun sangat jernih hanya saja sebagian masyarakat yang belum punya kakus membuang hajadnya di sungai.
Pada kuliah lapangan Pengetahuan Lingkungan kami melakukan wawancara di daerah Nagari Koto Berapak Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Kami ditugaskan untuk bersosialisasi dengan masyarakat disekitar desa tersebut. Kami mendatangi salah seorang penduduk dan mengajukan pertanyaan tentang identitas serta lingkungan disekitar desa Nagari Koto Berapak Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Berdasarkan dari data yang kami peroleh kebanyakan warga disini berprofesi sebagi petani, pedagang dan berternak. Tapi kebanyakan penduduk disini adalah petani dan bertenak,  sebab kesuburan tanah yang di miliki daerah Bayang memungkinkan untuk bercocok tanam dan juga masih banyaknya tanaman dan rumput-rumput yang segar memungkinkan untuk beternak sapi dan kambing dan para peternak pun hanya melepas ternaknya untuk mencari makanannya sendiri.
Disini tingkat pendidikan warga masih rendah, kebanyakan tamatan SMA sederajat, hanya sebagian warga yang memerhatikan pendidikan dan melanjutkan pendidikan di daerah yang cukup baik pendidikannya.


BAB 5
PENUTUP

5.1  Kesimpulan
Lingkungan merupakan satu kesatuan yang terdiri dari tumbuhan, hewan, dan manusiayang berada di sekeliling kita, dan berada diantara kita sendiri. Manusia dalam kehidupannya sangat tergantung kepada lingkungannya, katena itu upaya untuk melindungi, menjaga dan melesterikan lingkungan mutlak untuk harus di lakukan, sehingga terjadi kerusakan lingan.
Setelah kami melalukan praktik kuliah lapangan kami bisa mengetahui dan belajar dari alam untuk mengenali lingkungan. Di dalam lingkungan kami belajar dan meneliti baik itu dari sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM), ekologi dan perairan (baik dratan, sungai, dan hutannya), pencemaran lingkungan, dan serta kesehatan lingkungannya.
Kesadaran yang masih tinggi dari masyarakat Nagari Koto Berapak Bayang Kabupaten Pesisir Selatan akan menjaga lingkungannya sangat baik. Baik dari segi ekosistem, dan lingkungannya yang masih tertata rapi dan belum banyak campur tangan dari manusia nya. Masyarakat hanya menikmati sumber daya alam yang sudah di sediakan dan memanfaatkan secara baik tampa merusak ekosistem dan lingkungannya.
Pencemaran didefenisikan sebagai masuknya bahan atau energi oleh manusia secara langsung maupun tidak langsung sehingga menimbulkan dampak yang membahayakan, misalnya bahaya bagi kegidupan, merugikan kesehatan manusia, mengurangi kenyamanan di daerah tersebut. Bahan pencemar berada di udara, di air tawar atau lautan dan meresap di daratan. Namum, pencemaran ini belum terjadi di wilayah yang kami kunjungi hanya saja pencemaran yang mungkin terjadi karena masyarakat terlalu sibuk akan mencari sumber kebutahan sehingga kurang menjaga dan merawat di sekitar perkarangan rumahnya. Namun itu terjadi hanya pada sebagian warga saja. Tetapi rata-rata kesadaran warga dalam menjaga lingkungannya sangat baik.
Kesehatan lingkungan merupak keadaan jasmani, rphani dan sosial yang baik, tanpa sering mendapat keluhan sakit sehingga ia lebih banyak menggunakan pikirannya untuk mencapai suatu prestasi yang lebih baik bagi kesejahteraan hidupnya. Kesehatan masyarakat yang kami jumpai amat baik dan penyekit yang mungkin terjadi hanya lah diare dan demam biasa karena kurang menjaga pola makan dan kurang berolahraga atau kurang menata/membersihkan rumah saja itu sering terjadi pada anak-anak. Sedangkan penyakit buat orang dewasa/lansia terjadi karena faktor umur sehingga tidak memungkinkannya untuk melakukan pekerjaan yang terlalu berat

5.2  Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai laporan kuliah lapangan yang menjadi pokok bahasan dalam laporan ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul laporan ini. Kami banyak berharap agar para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi. Agar sempurnanya laporan ini dan penulisan laporan ini di kesempatan berikutnya. Semoga laporan ini berguna bagi kami khususnya juga para pembaca pada umumnya.
 



DAFTAR PUSTAKA

Dr. Abdul Razak, Dr.H. Armien Arief. PengetahuanLingkungan: Universitas Negeri Padang,  Fak. Matematika DAN Ilmu Pengetahuan Alam, 2006.
P. Joko Subagyo S.H,  Hukum Lingkungan, Jakarta : Rineka Cipta, 1999.
Prof. DR. H. Nursid Sumaatmadja, Manusia dalam Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan hidup, Bandung : Alfabeta, 2000.
Juli Soemirat, Kesehatan Lingkungan : Universitas Gadjah Mada Press, 2001.
Noto Atmodjo, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Jakarta: Rineka Cipta, 2007.


Blog, Updated at: 6:47 AM

0 komentar nya:

Post a Comment