BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Buah adalah
pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi
satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing
mengandung sel
telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan,
yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah
serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh
menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus
tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang
berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji,
membentuk zigot
yang bersifat diploid.
Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami,
yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti
sel keduanya.
Setelah
itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji
tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp,
tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk
lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux).
Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari
(stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan
sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga
biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging
buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi.
B.
Rumusan
Masalah
a. Apa
saja komponen penyusun buah
b. Bagian
bunga yang masih ada pada buah
c. Apa
saja macam-macam buah.
C.
Tujuan
a. Untuk
mengetahui komponen penyusun buah
b. Untuk
mengetahui bagian bunga yang masih ada pada buah
c. Untuk
mengetahui macam-macan buah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Buah
Buah adalah organ pada tumbuhan
berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak
terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
Bagian bunga yang kadang-kadang
tidak gugur, melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak
mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri, jadi tidak merupakan suatu bagian
buah yang penting misalnya :
1. Daun-daun Pelindung : Pada jagung daun-daun pelindung bunga betina tidak
gugur, dan kita kenal kemudian sebagai pembungkus tongkol jagung ( Klobot)
2. Daun-daun Kelopak : Pada terong dan pada jambu, masih dapat kita lihat kelopak
yang ikut merupakan bagian buah.
3. Tangkai buah Kepala Putik : Juga bagian ini sering tinggal
pada buah, misalnya pada jagung, yang kita kenal dengan rambut jaguang.
4. Kepala Putik : Buah yang masih mendukung kepala pitik ialah buah
manggis, yang sekaligus dapat pula menunjukan jumlah daun buah dan jumlah
ruangan dalam buah maggis tadi.
Buah yang semata-mata terbentuk dari
bakal buah, atau paling banyak padanya terdapat sisa-sisa pada bagian bunga yang
lazimnya telah gugur itu, umumnya merupakan buah yang tidak terbungkus, jadi
merupakan buah yang telanjang ( Fructus
nudus ). Buah ini juga dinamaka buah
sejati atau buah sungguh.
Adapun bagian-bagian bunga yang
seringkali ikut tumbuh dan menyebabkan terjadinya buah semu, misalnya :
a) Tangkai Bunga : Pada jambu monyet dan jambu mente ( Anacardium
occidenale L)
b) Dasar Bunga Bersama : Pada bunga majemuk, misalnya: Pada bunga lo ( Ficus
glomerata Roxb)
c) Dasar Bunga : Pada bunga tunggal, misalnya: Pada arbe (
Fragrariavesca L. )
d) Kelopak Bunga : Pada ciplukan ( Physalis minima L. )
e) Tenda Bunga dan Ibu
Tangkai Bunga : Pada bunga majemuk . Pada pohon nangka ( Artocapus
integra Merr. )
B.
Macam-Macam
Buah
Berdasarkan susunan dan asal bagian-bagian yang
membentuk buah, maka buah dibedakan menjadi :
a. Buah Sungguh
(Buah sejati), jika buah terbentuk dari bakal buah saja. Buah biasanya tidak
diselubungi oleh bagian-bagian lain yang disebut buah tenjang (fructus nudus).
b. Buah Semu (Fructus
spurius), Jika selain bakal buah ikut pula bagian-bagian lain dari bunga
mengambil bagian dalam pembentukan buah. Bahkan akhirnya dapat merupakan bagian
yang utama dari buah tadi. Buah ini diselubungi oleh sesuatu organ, maka
disebut dengan buah tertutup (Fructus clausus).
Penggolongan Buah Semu
Buah semu dapat dibedakan dalam :
a. Buah Semu Tunggal : Buah semu yang terjadi dari satu bakal buah.
Misalnya: Jambu monyet ( Anacardium occidenale L )
b. Buah Semu Ganda : Pada satu buah terdapat lebih dari pada satu bakal
buah yang bebas satu sama lain, dan masing-masing tumbuh menjadi buah.
Misalnya: Pada arbe ( Fragrariavesca L. )
c. Buah Semu Majemuk : Buah semu yang terjadi dari bunga mejemuk, tetapi
seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja, Misalnya: Pada buah nangka
( Artocapus integra Merr. )
Penggolongan Buah Sungguh ( Buah Sejati )
Dibedaka 3 golongan yaitu:
a. Bunga Buah Sejati : Buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan
satu bakal buah saja, Misalnya: Mangga ( Mengifera indica L. )
b. Buah Sejati Ganda : yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal
buah yang bebas satu sama lainnya masing-masing satu bakal buah menjadi satu
buah.
c. Buah Sejati Majemuk : Buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yang
masing-masing bunganya mendukung suatu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah
tetap berkumpul. Misalnya: Pandan ( Pendatus tectorius Sol. )
Buah Sejati Tunggal
Buah sejati tunggal
adalah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah yang
berisi satu biji atau lebih dan dibedakan dalam :
a) Buah sejati tunggal kering (siccus), yaitu yang bagian luarnya keras dan mengayu atau seperti kulit yang
mengering.
b) Buah sejati tunggal berdaging (carnosus), jika dinding buahnya menjadi tebal berdaging. Dinding buah ( Pericarpium ) seringkali dengan jelas dapat
dibedakan dalam tiga lapisan :
c) Kulit luar (Exocarpium atau epicarpium) merupakan lapisan
tipis tetapi seringkali kuat atau kaku seperti kuli dengan permukaan yang
licin.
d) Kulit tengah (mesocarpium) biasanya tebal berdangin atau
serabut dan jika lapisan ini dapat dimakan, maka lapisan ini lah yang
dinamakan daging buah (sarcocarpium) misalnya pada mangga (Mangifera
indica L.)
e) Kulit dalam (endocarpium) yang berbatasan dengan ruang yang
mengadung bijinya seringkali cukup tebal dan kerasa misalnya pada kenari (Canarium
commune L.), kelapa (Cocos nucifera L.)
Ikhitisar Buah Sejati Tunggal yang Kering
Buah sejati tunggal yang kering dapat dibedakan lagi
dalam
1.
Buah sejati tunggal kering, yang hanya mengandung
satu biji, biasanya buah ini kalau sudah masak tidak pecah (indehiscens)
Contoh-contoh dari golongan ini
adalah
a) Buah padi (caryopsis),
pada buah yang demikian banyak orang yang tidak membedakan antara buah dan biji
contoh : padi (Oryza sativa L.) jagung (Zea mays L.)
b) Buah kurung (achenium), yaitu buah berbiji satu, tidak pecah dinding buahnya tipis, berdampingan dengan kulit biji, tetapi tidak berlekatan. Contohnya : buah bunga matahari (Helianthus annus), buah bunga pagi sore (Mirabilis jalapa).
c) Buah keras
(nux) seperti buah kurung, yang seringkali hanya dibedakan dari buah kurung
karena buah ini mempunyai kulit buah yang kaku atau keras berkayu. Ada pula
yang membedakan dengan buah kurung menurut sifat bakal buah asalnya, kalau
semula berasal dari bakal buah beruang satu disebut buah kurung, jika semula
berasal dari bakal buah yang beruang banyak tetapi kemudian semua ruang lebur
menjadi satu disebut buah keras, misalnya pada buah berangan (Castanea argentea BI).kulit luarnya
seperti kayu.
d) Buah keras bersayap
(samara), seperti buah keras, tetapi pada kulit buah terdapat alat
berupa tambahan berupa sayap yang bisa menyebabkan buah bisa terbang jika
tertiup angin seperti pada suku Dipterocarpaceae.
2.
Buah sejati tunggal kering, yang mengandung
banyak (lebih dari satu) biji, dan jika masak dapat pecah menjadi beberapa
bagian buah (mericarpia) atau pecah sedemikian rupa hingga biji terlepas
(dapat meninggalkan buahnya)
a)
Buah berbelah (schiwcarpium), Buah ini
mempunyai dua ruang atau lebih, tiap ruang berisi satu biji dan jika masak
dapat pecah menjadi beberapa bagian dan tiap bauh bisa memiliki sifat seperti
buah kurung atau buah keras, jadi biji tetap dalam ruangan. Mengingat jumlah
ruangan jika pecah menjadi beberapa bagian, buah belah dapat di bedakan lagi
dalam :
·
Buah berbelah dua (diachenium), jika masak
menjadi dua bagian buah, masing-masing bersifat sebagai suatu buah kurung yang
hanya mengandung satu biji di dalamnya, misalnya buah pegagan (Centellaasiatica Urb)
·
Buah berbelah tiga (triachenium), jika masak
pecah menjadi tiga bagian buah, misalnya pada Trapaeolum majusL)
·
Buah berbelah empat (tetrachenium), kalau masak
pecah menjadi empat bagian buah, misalnya buah selasih (Ocimum basilicum L)
·
Buah berbelah banyak (polyachenium), jika masak pecah menjadi sejumlah
(banyak)bagian buah yang masing-masing bersifat seperti buah kurung.
b)
Buah kendaga (rhegma).
Buah ini mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian buah
kemudian peccah lagi sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari
biliknya. Tiap bagian buah terbentuk dari sehelai daun buah, jadi buah ini
tersusun atas sejjumlah daun buah yang sesuai dengan jumlah (kendaga) yang
terdapat didalam buah itu.
Menurut jumalah kendaganya buah ini
dapat dibedakan lagi dalam :
·
Buah berkendaga dua (dicoccus), buah ini jika
masak pecah menjadi dua bagian buah, masing-masing pecah lagi dan mengeluarkan
satu biji
·
Buah berkendaga tiga (tricoccus), jika masak
pecah menjadi tiga bagian, masing-masing pecah dan mengeluarkan satu biji, Misalnya:
Buah Jarak ( Ricinus communis L. )
·
Buah berkendaga lima (pentacoccus), seperti di
atas dengan lima bagian buah, masing-masing dengan satu biji, Misalnya: Buah Geranium
·
Buah berkendaga banyak (polycoccus), jika buah mempunyai
sifat-sifatseperti di atas, tetapi jika masak dapat menjadi beberapa bagian
buah, masing-masing dengan satu biji yang dapatdikeluarkan.
c)
Buah Kotak.
Terdiri atas satu atau
beberapa daun buah. Buah kotak dibedakan lagi dalam :
·
Buah bumbung (folliculus). Buah ini terjadi dari sehelai daun buah. Mempunyai
satu ruangan dengan banyak biji, jarang sekali hanya satu. misalnya: Calotropis,
Lochnera.
·
Buah polongan (legumen). Buah ini terbentuk dari satu daun buah pula dan
mempunyai satu ruangan atau lebih (karena adanya sekat-sekat semu). Jika sudah
masak, buah ini pecah menurut kedua kampuhnya (kampuh perut dan kampuh
punggung), atau terputus-putus sepanjang sekat-sekat semuanya. Terdapat pada
tumbuhan yang tergolong suku Papilionaceae,
misalnya orok-orok (Crotalaria),Caesalpiniaceae, misalnya
kembang merak (Caesalpinia pulcherrima), buah
polong johar (Senna siamea)
Selain adanya sekat-sekat semu, yang menyebabkan ruang
buah polong itu terbagi menjadi beberapa bilik, masing-masing dengan satu biji,
ada pula buah polong yang sifatnya menyimpang dari kedua tipe tersebut di atas
yaitu :
§ Buah masak
di dalam tanah, dan jika masak tidak pecah, misalnya pada kacang tanah (Arachis hypogae L) dan kacang Bogor (Voandzeia subterranea (L.) Thouars)
§ Buah
mempunyai kulit yang berdaging, dan jika masak juga tidak pecah, misalnya buah
asam (Tamarindus indica L
§ Buah
mempunyai susunan seperti buah dengan tiga lapisan kulit buah, hanya mempunyai
satu ruang dan satu biji, jika masak juga tidak pecah, misalnya pada pohon
gayam (Inocorpus edulis Forst)
Buah lobak atau
polong semu (siliqua). Berasal dari dua daun buah dengan
satu ruangan dan dua tembuni yang bertemu di tengah ruangan hingga merupakan
suatu sekat semu. Umumnya terdapat pada Cruciferae dan juga buah
Brassica napus.
Buah kotak
sejati (capsula). Berasal dari dua daun buah atau lebih yang mempunyai
sejumlah ruangan sesuai dengan jumlah daun buahnya. Buah ini jika sudah masak
juga membuka, hingga biji yang ada di dalamnya dapat keluar
Cara membuka buah ini bermacam-macam :
a.
Dengan katup-katup atau kelep (valva). Daun buah mulai
lepas dari ujung daun buah, tetapi di pangkal tetap berlekatan.
Pecahnya buah ini dapat:
·
Membelah ruangan (Loculicidus),
hingga biji langsung dapat keluar (katup-katup di tengah daun buah) misalnya (Durio zibethinus).
·
Membelah sekat-sekat (septicidus), jadi katup-katupnya sesuai dengan lipatan daun
buahnya.
Buah yang
pecah dengan membelah ruangan buah, misalnya buah durian (Durio zibethinus Murr) sedangkan yang membelah sepanjang sekat
contohnya ialah buah kesumba (Bika
orellana L)
b.
Dengan retak-retak atau celah-celah (rima), buah pecah menurut bagian tengah
katup-katup, pada ujung dan pangkal buah tetap berlekatan, misalnya pada buah
anggerik (Orchidaceae)
c.
Dengan gigi-gigi (dens), jika buah pecah hanya
sepanjang bagian ujung katup-katup saja, misalnya (Dianthus caryophyllus L)
d.
Dengan liang (porus)
kalau sudah masak buah membuka dengan liang-liang pada ujung atau pangkalnya,
misalnya buah tanaman apyum (Papaver
somniferum L)
e.
Dengan tutup (operculum),
pada ujung buah terdapat bagian yang merupakan tutup, yang membuka jika buah
sudah masak, misalnya buah krokot (Portulaca
oleracea L)
Iktisar Buah Sejati tunggal yang berdaging
Buah yang termasuk golongan ini
umumnya tidak pecah jika sudah masak, walaupun ada pula yang jika sudah masak
tetap akan pecah misalnya buah pala (Myristica fragrans Houtt). Kita dapat
membedakan buah sejati tunggal yang berdaging sebagai berikut :
a.
Buah buni (bacca). Yang dimaksut buah buni adalah buah
yang dindingnya mempunya dua lapisan. Yaitu lapisan luar yang tipis agak
menjangat atau kaku seperti kulit dan lapisan dalam yang tebal, lunak, berair
dan seringkali bisa di makan. Biji-bijinya terdapat bebas dalam bagian yang
lunak itu. Buah buni yang berdinding tebal dan dapat dimakan contohnya adalah
buah pepaya (Carica papaya L.) buah belimbing (Averrhoa carambola
L.) sawo manila (Archaras zapota L.) dll.
Contoh kulit buahnya yang tidak begitu tebal seringkali memiliki sifat yang
agak kaku sperti kulit, tidak lunak dan tidak berdaging, biji terdapat bebas di
dalamnya contoh : Buah duku (Lansium domestisum Corr.), buah rambutan (Nephelium
lappaceum L.)
Dari buah
ini yang kita makan bukanlah kulit buah yang sebelah dalam, melainkan salut
bijinya (arillus)
b. Buah mentimun (pepo), Buah mentimun ini kita dapati pada
jenis-jenis tumbuhan yang tergolong suku Cucurbitaceae, misalnya:
Mentimun ( Cucumis sativus L. ), Waluh ( Cucurbita moschata Duch.
), Semangka ( Citrullus vulgaris Schard ).
c. Buah jeruk (hesperidium), buah ini dapat pula dianggap
sebagai suatu buah bunyi. Kulit buah memiliki tiga lapisan yaitu :
·
Lapisan luar yang kaku menjanggat dan mengandung
banyak kelenjar minyak astiri. Lapisan ini disebut sebagai flavedo.
·
Lapisan tengah yang bersifat seperti sepon, terdiri
atas jaringan bunga karang yang biasanya berwarna putih, dinamakan albedo.
·
Dan kemudian lapisan dalam yang bersekat-sekat
d. Buah Batu (Drupa), Buah ini memiliki kulit buah yang
terdiri atas tiga lapisan, yaitu:
·
Kulit Luar (Exocarpium atau Epicarpium)
·
Kulit Tengah (Mesocarpium)
·
Kulit Dalam (Endocarpium)
e. Buah delima, kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti
kulit atau hampir mengayu, lapisan dalamnya tipis, licin.
f.
Buah apel (pomum)
Buah sejati ganda
Menurut sifat masing-masing buah
yang berkumpul tadi, buah sejati dapat dibedakan dalam :
1. Buah kurung ganda, Misalnya: Pada Mawar ( Rosa Hybrida Hort. )
2. Buah batu ganda, Misalnya: Pada jenis-jenis rubus ( Rubus
fraxinifolius Poir. )
3. Buah bumbung ganda, Misalnya: Pada pohon Cempaka ( Muchelia champaka L.
4. Buah buni ganda, Misalnya: Pada Srikaya ( Annona squamosa L. )
Buah Sejati Majemuk
Berasal dari suatu bunga
majemuk, jadi berasal dari banyak bunga dengan banyak bakal buah, tetapi
seluruhnya seakan-akan merupakan satu buah.
1. Buah buni majemuk : ( Ananas comosus Merr.
)
2. Buah batu majemuk : ( Pandanus
tectorius Sol. )
3. Buah kurung majemuk : ( Helianthus
annuus L. )
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buah adalah organ pada tumbuhan
berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak
terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
Buah yang
semata-mata terbentuk dari bakal buah, atau paling banyak padanya terdapat
sisa-sisa pada bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umumnya merupakan
buah yang tidak terbungkus, jadi merupakan buah yang telanjang ( Fructus nudus ).
B. Saran
Dalam
penulisan makalah ini penulis menyadari bayak terdapat kesalah penulis baik
dalam segi materi maupun dalam segi penulisan, maka dari itu penulis
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih
baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Tjitrosoepomo, G, 2009, Morfologi Tumbuh, Gajah Mada University Press, Jogyakarta.
M.des.zaifunis. dkk, 2005, struktur perkembangan tumbuhan,
Universitas Negeri Padang .
https://belajarinternet-hm.blogspot.com
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete