Makalah Komponen Penyusun Buah

Posted By Muhammad Aziz on Saturday, October 29, 2016 | 3:18 PM

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi.

B.     Rumusan Masalah
a.       Apa saja komponen penyusun buah
b.      Bagian bunga yang masih ada pada buah
c.       Apa saja macam-macam buah.
C.    Tujuan
a.       Untuk mengetahui komponen penyusun buah
b.      Untuk mengetahui bagian bunga yang masih ada pada buah
c.       Untuk mengetahui macam-macan buah.




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Buah
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
Bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur, melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri, jadi tidak merupakan suatu bagian buah yang penting misalnya :
1.      Daun-daun Pelindung : Pada jagung daun-daun pelindung bunga betina tidak gugur, dan kita kenal kemudian sebagai pembungkus tongkol jagung ( Klobot)
2.      Daun-daun Kelopak : Pada terong dan pada jambu, masih dapat kita lihat kelopak yang ikut merupakan bagian buah.
3.      Tangkai buah Kepala Putik : Juga bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya pada jagung, yang kita kenal dengan rambut jaguang.
4.      Kepala Putik : Buah yang masih mendukung kepala pitik ialah buah manggis, yang sekaligus dapat pula menunjukan jumlah daun buah dan jumlah ruangan  dalam buah maggis tadi.
Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah, atau paling banyak padanya terdapat sisa-sisa pada bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umumnya merupakan buah yang tidak terbungkus, jadi merupakan buah yang telanjang ( Fructus nudus ). Buah ini juga dinamaka buah sejati atau buah sungguh.
Adapun bagian-bagian bunga yang seringkali ikut tumbuh dan menyebabkan terjadinya buah semu, misalnya :
a)      Tangkai Bunga : Pada jambu monyet dan jambu mente ( Anacardium occidenale L)
b)      Dasar Bunga Bersama : Pada bunga majemuk, misalnya: Pada bunga lo ( Ficus glomerata Roxb)
c)      Dasar Bunga : Pada bunga tunggal, misalnya: Pada arbe ( Fragrariavesca L. )
d)      Kelopak Bunga : Pada ciplukan ( Physalis minima L. )
e)      Tenda Bunga dan Ibu Tangkai Bunga : Pada bunga majemuk . Pada pohon nangka ( Artocapus integra Merr. )

B.     Macam-Macam Buah
Berdasarkan susunan dan asal bagian-bagian yang membentuk buah, maka buah dibedakan menjadi :
a.       Buah Sungguh (Buah sejati), jika buah terbentuk dari bakal buah saja. Buah biasanya tidak diselubungi oleh bagian-bagian lain yang disebut buah tenjang (fructus nudus).
b.      Buah Semu (Fructus spurius), Jika selain bakal buah ikut pula bagian-bagian lain dari bunga mengambil bagian dalam pembentukan buah. Bahkan akhirnya dapat merupakan bagian yang utama dari buah tadi. Buah ini diselubungi oleh sesuatu organ, maka disebut dengan buah tertutup (Fructus clausus).

Penggolongan Buah Semu
Buah semu dapat dibedakan dalam :
a.       Buah Semu Tunggal : Buah semu yang terjadi dari satu bakal buah. Misalnya: Jambu monyet ( Anacardium occidenale L )
b.      Buah Semu Ganda : Pada satu buah terdapat lebih dari pada satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan masing-masing tumbuh menjadi buah. Misalnya: Pada arbe ( Fragrariavesca L. )
c.       Buah Semu Majemuk : Buah semu yang terjadi dari bunga mejemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja, Misalnya: Pada buah nangka ( Artocapus integra Merr. )

Penggolongan Buah Sungguh ( Buah Sejati )

Dibedaka 3 golongan yaitu:
a.       Bunga Buah Sejati : Buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja, Misalnya: Mangga ( Mengifera indica L. )
b.      Buah Sejati Ganda : yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lainnya masing-masing satu bakal buah menjadi satu buah.
c.       Buah Sejati Majemuk : Buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yang masing-masing bunganya mendukung suatu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul. Misalnya: Pandan ( Pendatus tectorius Sol. )

Buah Sejati Tunggal
Buah sejati tunggal adalah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah yang berisi satu biji atau lebih dan dibedakan dalam :
a)      Buah sejati tunggal kering (siccus), yaitu yang bagian luarnya keras dan mengayu atau seperti kulit yang mengering.
b)      Buah sejati tunggal berdaging (carnosus), jika dinding buahnya menjadi tebal berdaging. Dinding buah ( Pericarpium ) seringkali dengan jelas dapat dibedakan dalam tiga lapisan :
c)      Kulit luar (Exocarpium atau epicarpium) merupakan lapisan tipis tetapi seringkali kuat atau kaku seperti kuli dengan permukaan yang licin.
d)      Kulit tengah (mesocarpium) biasanya tebal berdangin atau serabut dan jika lapisan ini dapat  dimakan, maka lapisan ini lah yang dinamakan daging buah (sarcocarpium) misalnya pada mangga (Mangifera indica L.)
e)      Kulit dalam (endocarpium) yang berbatasan dengan ruang yang mengadung bijinya seringkali cukup tebal dan kerasa misalnya pada kenari (Canarium commune L.), kelapa (Cocos nucifera L.)

Ikhitisar Buah Sejati Tunggal yang Kering
Buah sejati tunggal yang kering dapat dibedakan lagi dalam
1.    Buah sejati tunggal kering, yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau sudah masak tidak pecah (indehiscens)
Contoh-contoh dari golongan ini adalah
a)    Buah padi (caryopsis), pada buah yang demikian banyak orang yang tidak membedakan antara buah dan biji contoh : padi (Oryza sativa L.) jagung (Zea mays L.)

 b)    Buah kurung (achenium), yaitu buah berbiji satu, tidak pecah dinding buahnya tipis, berdampingan dengan kulit biji, tetapi tidak berlekatan. Contohnya : buah bunga matahari (Helianthus annus), buah bunga pagi sore (Mirabilis jalapa).

c)    Buah keras (nux) seperti buah kurung, yang seringkali hanya dibedakan dari buah kurung karena buah ini mempunyai kulit buah yang kaku atau keras berkayu. Ada pula yang membedakan dengan buah kurung menurut sifat bakal buah asalnya, kalau semula berasal dari bakal buah beruang satu disebut buah kurung, jika semula berasal dari bakal buah yang beruang banyak tetapi kemudian semua ruang lebur menjadi satu disebut buah keras, misalnya pada buah berangan (Castanea argentea BI).kulit luarnya seperti kayu.
d)    Buah keras bersayap (samara),  seperti buah keras, tetapi pada kulit buah terdapat alat berupa tambahan berupa sayap yang bisa menyebabkan buah bisa terbang jika tertiup angin seperti pada suku Dipterocarpaceae.
2.    Buah sejati tunggal kering, yang mengandung banyak (lebih dari satu) biji, dan jika masak dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia) atau pecah sedemikian rupa hingga biji terlepas (dapat meninggalkan buahnya)
a)    Buah berbelah (schiwcarpium), Buah ini mempunyai dua ruang atau lebih, tiap ruang berisi satu biji dan jika masak dapat pecah menjadi beberapa bagian dan tiap bauh bisa memiliki sifat seperti buah kurung atau buah keras, jadi biji tetap dalam ruangan. Mengingat jumlah ruangan jika pecah menjadi beberapa bagian, buah belah dapat di bedakan lagi dalam :
·         Buah berbelah dua (diachenium), jika masak menjadi dua bagian buah, masing-masing bersifat sebagai suatu buah kurung yang hanya mengandung satu biji di dalamnya, misalnya buah pegagan (Centellaasiatica Urb)
·         Buah berbelah tiga (triachenium), jika masak pecah menjadi tiga bagian buah, misalnya pada Trapaeolum majusL)
·         Buah berbelah empat (tetrachenium), kalau masak pecah menjadi empat bagian buah, misalnya buah selasih (Ocimum basilicum L)
·         Buah berbelah banyak (polyachenium), jika masak pecah menjadi sejumlah (banyak)bagian buah yang masing-masing bersifat seperti buah kurung.
b)   Buah kendaga (rhegma). Buah ini mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian buah kemudian peccah lagi sehingga dengan itu biji dapat terlepas  dari biliknya. Tiap bagian buah terbentuk dari sehelai daun buah, jadi buah ini tersusun atas sejjumlah daun buah yang sesuai dengan jumlah (kendaga) yang terdapat didalam buah itu.
Menurut jumalah kendaganya buah ini dapat dibedakan lagi dalam :
·         Buah berkendaga dua (dicoccus), buah ini jika masak pecah menjadi dua bagian buah, masing-masing pecah lagi dan mengeluarkan satu biji
·         Buah berkendaga tiga (tricoccus), jika masak pecah menjadi tiga bagian, masing-masing pecah dan mengeluarkan satu biji, Misalnya: Buah Jarak ( Ricinus communis L. )
·         Buah berkendaga lima (pentacoccus), seperti di atas dengan lima bagian buah, masing-masing dengan satu biji, Misalnya: Buah Geranium
·         Buah berkendaga banyak (polycoccus), jika buah mempunyai sifat-sifatseperti di atas, tetapi jika masak dapat menjadi beberapa bagian buah, masing-masing dengan satu biji yang dapatdikeluarkan.

c)    Buah Kotak.
Terdiri atas satu atau beberapa daun buah. Buah kotak dibedakan lagi dalam :
·         Buah bumbung (folliculus). Buah ini terjadi dari sehelai daun buah. Mempunyai satu ruangan dengan banyak biji, jarang sekali hanya satu. misalnya: Calotropis, Lochnera.

Buah bumbung Sterculia balanghas, sejenis kepuh; dilihat dari bawah
·         Buah polongan (legumen). Buah ini terbentuk dari satu daun buah pula dan mempunyai satu ruangan atau lebih (karena adanya sekat-sekat semu). Jika sudah masak, buah ini pecah menurut kedua kampuhnya (kampuh perut dan kampuh punggung), atau terputus-putus sepanjang sekat-sekat semuanya. Terdapat pada tumbuhan yang tergolong suku Papilionaceae,  misalnya orok-orok (Crotalaria),Caesalpiniaceae, misalnya kembang merak (Caesalpinia pulcherrima), buah polong johar (Senna siamea)
                                    Buah polong johar (Senna siamea)

Selain adanya sekat-sekat semu, yang menyebabkan ruang buah polong itu terbagi menjadi beberapa bilik, masing-masing dengan satu biji, ada pula buah polong yang sifatnya menyimpang dari kedua tipe tersebut di atas yaitu :
§  Buah masak di dalam tanah, dan jika masak tidak pecah, misalnya pada kacang tanah (Arachis hypogae L) dan kacang Bogor (Voandzeia subterranea (L.) Thouars)
§  Buah mempunyai kulit yang berdaging, dan jika masak juga tidak pecah, misalnya buah asam (Tamarindus indica L
§  Buah mempunyai susunan seperti buah dengan tiga lapisan kulit buah, hanya mempunyai satu ruang dan satu biji, jika masak juga tidak pecah, misalnya pada pohon gayam (Inocorpus edulis Forst)
*      Buah lobak atau polong semu (siliqua). Berasal dari dua daun buah dengan satu ruangan dan dua tembuni yang bertemu di tengah ruangan hingga merupakan suatu sekat semu. Umumnya terdapat pada Cruciferae dan juga buah Brassica napus.

   
         Buah Brassica napus, tipe buah lobak. Perhatikan arah pembukaannya.
*      Buah kotak sejati (capsula). Berasal dari dua daun buah atau lebih yang mempunyai sejumlah ruangan sesuai dengan jumlah daun buahnya. Buah ini jika sudah masak juga membuka, hingga biji yang ada di dalamnya dapat keluar
Cara membuka buah ini bermacam-macam :
a.    Dengan katup-katup atau kelep (valva). Daun buah mulai lepas dari ujung daun buah, tetapi di pangkal tetap berlekatan.
Pecahnya buah ini dapat:
·      Membelah ruangan (Loculicidus), hingga biji langsung dapat keluar (katup-katup di tengah daun buah) misalnya (Durio zibethinus).

·      Membelah sekat-sekat (septicidus), jadi katup-katupnya sesuai dengan lipatan daun buahnya.
Buah yang pecah dengan membelah ruangan buah, misalnya buah durian (Durio zibethinus Murr) sedangkan yang membelah sepanjang sekat contohnya ialah buah kesumba (Bika orellana L)
b.    Dengan retak-retak atau celah-celah (rima), buah pecah menurut bagian tengah katup-katup, pada ujung dan pangkal buah tetap berlekatan, misalnya pada buah anggerik (Orchidaceae)
c.    Dengan gigi-gigi (dens), jika buah pecah hanya sepanjang bagian ujung katup-katup saja, misalnya (Dianthus caryophyllus L)
d.    Dengan liang (porus) kalau sudah masak buah membuka dengan liang-liang pada ujung atau pangkalnya, misalnya buah tanaman apyum (Papaver somniferum L)
e.    Dengan tutup (operculum), pada ujung buah terdapat bagian yang merupakan tutup, yang membuka jika buah sudah masak, misalnya buah krokot (Portulaca oleracea L)
Iktisar Buah Sejati tunggal yang berdaging
Buah yang termasuk golongan ini umumnya tidak pecah jika sudah masak, walaupun ada pula yang jika sudah masak tetap akan pecah misalnya buah pala (Myristica fragrans Houtt). Kita dapat membedakan buah sejati tunggal yang berdaging sebagai berikut :
a.    Buah buni (bacca). Yang dimaksut buah buni adalah buah yang dindingnya mempunya dua lapisan. Yaitu lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku seperti kulit dan lapisan dalam yang tebal, lunak, berair dan seringkali bisa di makan. Biji-bijinya terdapat bebas dalam bagian yang lunak itu. Buah buni yang berdinding tebal dan dapat dimakan contohnya adalah buah pepaya (Carica papaya L.) buah belimbing (Averrhoa carambola L.) sawo manila (Archaras zapota L.) dll.
Contoh kulit buahnya yang tidak begitu tebal seringkali memiliki sifat yang agak kaku sperti kulit, tidak lunak dan tidak berdaging, biji terdapat bebas di dalamnya contoh : Buah duku (Lansium domestisum Corr.), buah rambutan (Nephelium lappaceum L.)
Dari buah ini yang kita makan bukanlah kulit buah yang sebelah dalam, melainkan salut bijinya (arillus)
b.      Buah mentimun (pepo), Buah mentimun ini kita dapati pada jenis-jenis tumbuhan yang tergolong suku Cucurbitaceae, misalnya: Mentimun ( Cucumis sativus L. ), Waluh ( Cucurbita moschata Duch. ), Semangka (  Citrullus vulgaris Schard ).
c.       Buah jeruk (hesperidium), buah ini dapat pula dianggap sebagai suatu buah bunyi. Kulit buah memiliki tiga lapisan yaitu :
·      Lapisan luar yang kaku menjanggat dan mengandung banyak kelenjar minyak astiri. Lapisan ini disebut sebagai flavedo.
·      Lapisan tengah yang bersifat seperti sepon, terdiri atas jaringan bunga karang yang biasanya berwarna putih, dinamakan albedo.
·      Dan kemudian lapisan dalam yang bersekat-sekat
d.      Buah Batu (Drupa), Buah ini memiliki kulit buah yang terdiri atas tiga lapisan, yaitu:
·      Kulit Luar (Exocarpium atau Epicarpium)
·      Kulit Tengah (Mesocarpium)
·      Kulit Dalam (Endocarpium)
Contoh pada buah batu embacang (Mangifera foetida)

e.       Buah delima, kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atau hampir mengayu, lapisan dalamnya tipis, licin.
f.        Buah apel (pomum)

Buah sejati ganda
Menurut sifat masing-masing buah yang berkumpul tadi, buah sejati dapat dibedakan dalam :
1.      Buah kurung ganda, Misalnya: Pada Mawar ( Rosa Hybrida Hort. )
2.      Buah batu ganda, Misalnya: Pada jenis-jenis rubus ( Rubus fraxinifolius Poir. )
3.      Buah bumbung ganda, Misalnya: Pada pohon Cempaka ( Muchelia champaka L.
4.      Buah buni ganda, Misalnya: Pada Srikaya ( Annona squamosa L. )

Buah Sejati Majemuk

Berasal dari suatu bunga majemuk, jadi berasal dari banyak bunga dengan banyak bakal buah, tetapi seluruhnya seakan-akan merupakan satu buah.
1.      Buah buni majemuk : ( Ananas comosus Merr. )
2.      Buah batu majemuk : ( Pandanus tectorius Sol. )
3.      Buah kurung majemuk : ( Helianthus annuus L. )
  



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah, atau paling banyak padanya terdapat sisa-sisa pada bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umumnya merupakan buah yang tidak terbungkus, jadi merupakan buah yang telanjang ( Fructus nudus ).

B.     Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bayak terdapat kesalah penulis baik dalam segi materi maupun dalam segi penulisan, maka dari itu penulis membutuhkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik.


  
DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, G, 2009, Morfologi Tumbuh, Gajah Mada University Press, Jogyakarta.
M.des.zaifunis. dkk, 2005, struktur perkembangan tumbuhan, Universitas Negeri Padang .


Blog, Updated at: 3:18 PM

2 komentar nya: