Posted By Muhammad Aziz on Saturday, October 29, 2016 | 3:26 PM

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar  belakang
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang tidak mempunyai alat gerak aktif. Perlu adanya alat bantu dalam proses reproduksi untuk menghasilkan keturunan. Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga. Organ reproduksi (benang sari danputik) terdapat pada bunga.
Bunga berfungsi utama menghasilkan bijiPenyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah.Tanaman yang memiliki system kekerabatan dekat umumnya memiliki ciri atau morfologi bunga yang hampir sama.
Pengetahuan tentang morfologi bunga dapat mempermudah kita dalam menentukan metode pemuliaan yang dapat diterapkan serta dapat menentukan jenis penyerbukannya.. Proses penting dalam daur hidup suatu tanaman adalah penyerbukan dan pembuahan.
Dua bagian penting dari bunga secara langsung dilibatkan pada reproduksi seksual adalah benang sari (stamen) dan putik (pistil). Benang sari terdiri dari kepala sari (anther) yang berisi serbuk sari (pollen grains) dan, tangkai (fillamen). Putik terdiri dari kepala putik (stigma), tangkai putik (style), dan bakal buah (ovary). Stigma adalah sebagai penerima pollen, pollen akan berkecambah pada stigma dan masuk ke tangkai putik, akhirnya sampai ke ovary. Ovary mempunyai satu atau lebih bakal biji (ovule).
           Organ reproduksi ditutupi satu atau lebih kelopak bunga (callix) dan tajuk atau mahkota (corolla). Callik terdiri dari beberapa kelopak (sepal) dan corolla terdiri dari beberapa helai tajuk (petal). Marfologi bunga dari suatu spesies akan menentukan apakah
bunga tersebut self atau cross pollinated.

1.2 Rumusan masalah
1.                  Apa itu penyerbukan?
2.                  Apa saja jenis-jenis penyerbukan?

1.3 Tujuan
Agar kita mengatahui bagaimana  proses penyerbukan ,dan dapat menentukan jenis-jenis penyerbukan pada bunga.



BAB II
PEMBAHASAN


 

2.1 Penyerbukan atau parsarian(pollinatio) dan pembuahan (fertilisatio)
Bunga merupakan organ tumbuhan yang nantinya akan menjadi buah dan di dalam buah nanti akan terjadi biji, dan di dalam bijilah terdapat calon tumbuhan baru, yaitu lembaga.
Buah, biji, dan lembaga hanya akan terjadi setelah terlebih dahulu pada bunga terjadi peristiwa penyerbukan(pollinatio) dan pembuahan (fertilisatio).yang dinamakan. penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari pada kepala putik(untuk golongan tumbuhan berbiji tertutup) atau jatuhnya serbuk sari langsung pada bakal biji(untuk tumbuhan yang berbiji terbuka), sedang yang di sebut dengan pembuahan adalah terjadinya perkawinan (persatuan atau peleburan menjadi satu)sel telur yang terdapat dalam kandung lembaga di dalam bakal biji dengan suatu inti yang berasal dari serbuk sari.
Bunga yang telah siap untuk melakukan (mengalami) peristiwa tersebut, kepala sarinya pecah atau membuka dan keluarlah serbuk sarinya. Oleh karena sesuatu hal, akhirnya ada serbuk sari yang sampai pada kepala putik (yang sementara itu berperekat, sehingga serbuk sari tertangkap oleh kepala putik tadi), dan terjadilah penyerbukan. Jika serbuk sari jatuh pada kepala putik yang cocok, serbuk sari akan berkecambah, terjadilah buluh serbuk sari yang tumbuh menuju ke arah bakal biji. Selama pertumbuhan ini inti dalam serbuk sari membelah menjadi dua, satu di bagian depan buluh yang menjadi penuntun gerak tumbuh buluh itu ke arah bakal biji (inti vegetatif), yang kedua (inti generatif) lalu membelah lagi menjadi dua inti sperma. Setelah sampai pada liang bakal biji, inti vegetatif binasa, dinding buluh d bagian itu terlarut dan kedua inti spermanya dapat menuju ke kandung lembaga. Sementara itu dalam kandung lembaga intinya membelah tiga kali secar berurutan sehingga terjadi 8 inti. Dari 8 inti tadi tiga menuju ke tempat yang berhadapan dengan liang bakal biji, dan dari 3 inti itu satu merupakan sel telur(ovum) dan yang dua dikanan kirinya merupakan penggerak atau pendamping(synergida). Tiga inti lainnnya menuju kebagian kandung lembaga yang berlawanan, dengan liang kandung lembaga (berhadapan denganbagian bakal biji yang di sebut chalaza), dan menjadi bagian yang di namakan antipoda, yang 2 lagi menuju ke tengah kandung lembaga dan bersatu  menjadi yang dinamakan inti kandung lembaga sekunder, dua inti generatifdari buluh serbuk sari tadi yang satu kawin dengan sel telur, dan hasil peleburan inilah yang nantinya akan menjadi lembaga,sedang inti generatif yang kedua akan kawin dengan inti kandung lembaga sekunder, yang nantinya akan mmbentuk jaringan tempat penimbunan cadangan makanan bagi lembaga. Peristiwa perkawinan itulah yang di namakan pembuahan, dan dalam hal seperti di uraikan itu terjadi yang di sebut pembuahan ganda, pembuahan ganda hanya terjadi padagolongan tumbuhan biji tertutup, sedang pada tumbuhan berbiji terbuka tidak ada inti kandung lembaga sekunder, jadi yang dapat mengadakan perkawinan hanya sel telur saja. Oleh sebab itu pada golongan tumbuhan biji terbuka di katakan hanya ada pembuahan tunggal. Jika persarian yang diikutioleh pembuahan itu telah berhasil, biasanya bakal buah akan tumbuh menjadi buah. Bakal biji akan akan menjadi biji, sementara itu bagian-bagian bunga lainnya menjadi layu dan kemudian gugur. Hanya  kadang-kadang saja terdapat bagian bunga yang setelah terjadi persarian dan pembuahan tidak gugur. Dan ikut mengambil bagian dalam pembentukan buah.
Penyerbukan tidak selalu diikuti oleh pembuahan. Lazimnya penyerbukan hanya akan diikuti oleh pembuahan bila tumbuhan diserbuki oleh tumbuhan yang sama atau sejenis. Jika tidak, pembuahan tidak akan berlangsung. Hal itu di sebabkan karena serbuk sari yang jatuh pada kepala putik bunga tumbuhan yang berbeda tidak dapat tumbuh menjadi buluh serbuk sari. Atau bila dapat pula tumbuh menjadi buluh serbuk sari.  Buluh serbuk sari itu biasanya akan mengalami kegagalan dalam pertumbuhannya,sehingga tidak dapt mencapai bakal biji.
Terjadinya lembaga dari sel telur tanpa pembuahan dinamakan partenogenesis. Bunga merupakan organ tumbuhan yang nantinya akan menjadi buah dan di dalam buah nanti akan terjadi biji, dan di dalam bijilah terdapat calon tumbuhan baru.
Penyerbukan ialah jatuhnya serbuk sari pada kepala putik (untuk golongan tumbuhan biji tertutup) atau jatunya serbuk sari langsung pada bakal biji (untuk tumbuhan yang berbiji telanjang), Sedangkan yang dimaksud dengan Pembuahan ialah terjadinya perkawinan (persatuan atau peleburan menjadi satu) sel telur yang terdapat dalam kandung lembaga didalam bakal biji dengan suatu inti yang berasal dari serbuk sari.
Pembentukan calon tumbuhan baru (lembaga) yang disertai dengan peristiwa perkawinan antara sel telur dengan inti sperma,disebut: amfimiksis (amphimixis), disebut : apomiksi (apomixis), jdi partenogenesis adalah salah satu contoh peristiwa apomiksis. Di samping partenogenesis, masih ada peristiwa yang lain-lain lagi yang dapat digolongkan dalam apokmisic.
- Apogamic, yaitu terjadinya lembaga dari salah satu inti dalam kandung lembaga,       tetepi bukan dari sel telur, dan juga tanpa perkawinan.             
- Pembentukan lembaga yang liar (embrioni adventif), yaitu jika terbentuk        lembaga dari salah satu sel pada bakal biji, diluar kandungan lembaga,    misalnya dari sel nuselus atau sel integumuntum.      
Jika dalam satu bakal biji, disamping lembaga yang berasal dari sel telur, masih terjadi apogami atau embrioni adventif, maka biji yang terjadi nanti merupakan sebuah biji yang didalamnya terkandung lebih daripada satu lembaga, yang terkena sebagai peristiwa poliembrioni. Peristiwa poliembrioni dapat kita lihat,jika dari satu biji yang berkecambah, kemudian muncul lebih dari satu tumbuhan baru,  seperti sering terjadi pada biji jeruk (citrus sp), mangga (mangifera sp), duku (langsium domesticum coor),dll. Menurut penyelidikan, polimbrioni hanya terjadi pada bakal biji yang mengalami pembuahan, jadi dari beberapa keturunan baru itu lazimnya salah satu berasal dari lembaga yang terjadi sebagai akibat amfimiksis, sedang yang lain karena adanya apomiksis.
Berdasarkan asalnya serbuk sari yang jatuh dikepala putik itu, penyerbukan dapat dibedakan dalam beberapa macam, yaitu :
a.  Penyerbukan sendiri (autogamy), yaitu jika serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga itu sendiri,      
b.   Penyerbukan tetangga (geitonogamy), jika serbuk sari yang jatuh dikepala              putik berasal dari bunga lain pada tumbuhan itu juga,
c.  Penyerbukan silang (allogamy, xenogamy), jika serbuk sari yang jatuh dikepala   putik itu berasal dari bunga tumbuhan lain, tetapi masih tergolong dalam jenis        yang sama,
d.  Penyerbukan bastar (hybridogamy), jika serbuk sari berasal dari bunga pada            tumbuhan lain yang berbeda jenisnya, atau sekurang-kurangnya mempunyai           satu sifat beda.





Berdasarkan perbedaan waktu masak antara kepala sari dan kepala putik pada bunga yang memperlihatkan dikogami, kita dapat membedakan :
1.  Protandri atau proterandri (protandry, proterogyny), jika dalam satu bunga yang    masak lebih dulu adalah kepala sarinya, baru kemudian kepala             putiknya.
2.   Protogini atau proterogini (protogyny, proterogyny),jika yang masak lebih dulu adalah putiknya, baru belakangan kepala sarinya.
Adanya herkogami (hercogamy), yaitu jika pada bunga yang sempurna, duduknya kepala sari dan kepala putik amat berjauhan satu sama lain, seperti misalnya terdapat pada bunga tumbuhan yang berbunga kupu-kupu (papilionanceae) dan anggerik (orchidaceae).
Adanya heterostili (heterostyly), yaitu suatu variasi herkogami, bila pada beberapa individu tumbuhansejenis (species) terdapat bunga-bunga pada benang sari dan tangkai putik yang berbeda sekali panjangnya, sehingga dengan demikian penyerbukan sendiri tak mungkin dapat terjadi.
Heterostili  dapat dibedakan lagi dalam :
1. Heterodistili (heterodistyly), jika pada suatu jenis (species) tumbuhan             ditemukan individu-individu dengan dua bentuk (diomosfisme) bunga, yaitu :
 Individu dengan bunga yang bertangkai putik panjang dan benang sari yang pendek,
 Individu dengan bunga yang bertangkai putik pendeng dan benang sari yang panjang.
2.  Heterotristili (heterotristyly), jika dalam suatu jenis (species) ada individu-   individu yang :
 Mempunyai bunga dengan tangkai putik pendek dengan benang sari yang sedang atau panjang,
 Mempunyai bunga dengan tangkai putik sedang dan benang sari yang pendek atau panjang,
  Mempunyai bunga dengan tangkai putik yang panjang dan benang sari pendek atau sedang.
Adanya peristiwa kemandulan (sterilitas). Bunga yang mempunyai sifat ini, walaupun diserbuki, tetapi penyerbukan diikuti oleh pembuahan, bahkan mungkin penyerbukan itu justru menyebabkan gugurnya putik dan bunganya. Jika yang menyebabkan keguguran putik (abortus) itu serbuk sari dari bunga itu sendiri. Kemandulan sendiri sering terlihat pada anggerik, oleh sebab itu untuk mendapatkan biji anggerik perlu diadakan penyerbukan silang.
Tanaman yang mempunyai nilai strategis yang sangat penting, pada umumnya, tidak mempunyai masalah dalam penyerbukan, misalnya tanaman pangan (Padi,Jagung,Palawija dan kedelai). Pada umumnya tanaman tersebut bersifat self fertile, artinya menghasilkan tepung sari yang subur demikian juga putiknya. Jenis bunga tanaman pangan seperti padi, kedelai da kacang hijau adalah sempurna, yaitu dalam sekuntum bunga terdapat bunga jantan (stamen) dan bunga betina (pistil). Hal tersebut memungkinkan terjadinya penyerbukan sendiri (self pollination). Di sisi lain, sekelompok tanaman yang pada umumnya tanaman buah-buahan tahunan bersifat self infertile. Ketidaksuburan tepung sari maupun ketidaknormalan putik menyebabkan permasalahan dalam proses penyerbukan maupun pembuahannya (Ashari,2004).
Pada proses penyerbukan, apabila bunga dalam suatu tanaman memiliki tepung sari yang tidak subur maka bunga tersebut memerlukan tepung sari lain yang subur. Ada juga tanaman yang mempunyai bunga sempurna,namun susunan morfologi bunga tidak memungkinkan terjadinya self pollination, misalnya terpisahnya bunga jantan dan bunga betina (salak dan kurma) atau halangan fisik lainnya Dengan demikian, jenis tanaman tersebut memerlukan polinator baik yang alami seperti angin, serangga, atau hewan mamalia maupun manusia untuk memindahkan tepung sari dari kepala sari ke kepala putiknya
Menurut Vektor atau perantara yang menyebapkan dapat berlangsungya penyerbukan, dapat dibedakan dalam beberapa macam :
a.                   Penyerbukan dengan perantara angin (anaemophyly, anemogamy),



 jika serbuk         sari sampai pada bunga yang diserbuki dengan perantara angin.
Penyerbukan secara anemofili lazimnya akan terjadi pada tumbuahan yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1.      Menghasilkan banyak sekali serbuk sari, le,but serta kering tidak berlekatan,  hingga mudah sekali berterbengan jika tertiup angin.
2.      Kepala putik mempunyai bentuk seperti bulu ayam atau seperti benang, hingga kemungkinan menangkap serbuk sari yang berterbengan menjadi lebih besar.
3.      Bunga seringkali tidak memiliki hiasan bunga (kelopak dan mahkota) atau   kedua bagian bunga itu amat tereduksi, sehingga benang sari maupun kepala putiknya tidak terlindung kalau tertiup angin.
4.      Kepala sari tidak melekat erat pada tangkai sari.
5.      Tempat buna tidak tersembnyi.



b.                  Penyerbukan dengan perantara air (hydrophyly, hydrogami).
Penyerbukan dengan cara ini hanya mungkin terjadi pada tumbuhan yang hidup di air saja, baik yang hidup di air tawar ataupun di laut. Misalnya pada daerah rawa, sawah-sawahan, kolam (algae). Tetapi satu jenis tumbuhan yang berguna dan biji yaitu (Hyidrilla verticillata Presl.).
c.                   Penyerbukan dengan perantara binatang (zoidiophyly, zoidiogamy).

              Penyerbukan seperti ini yaiut binatang mengunjungi bunga tidak mempunyai maksud untuk menjadi perantara dalam hal penyerbukan, mereka bertujuan untuk mencari makan, misalnya bertujuan mencari madu, berbeda dengan bunga yang bersifat anemofili.
  Bunga yang bersifat zoidiofili mempunyai cirri-ciri berikut :
1.      Mempunyai warna bunga yang menarik.
2.      Mempunyai sesuatu yang menarik atau menajadi makanan binatang.
3.      Serbuk sari serin bergumpal-gumpal dan berperekat, sehingga mudah  menempel pada tubuh binatang yang mengunjungi bunga tadi.
4.       Mempunyai bentuk yang khusus, sehingga bunga dapat dikuknjungi oleh     hewan-hewan tertentu saja.
Berdasarkan  golongan binatang, penyerbukan zoidiofili dapat dibedakan antara lain :
1. Penyerbuka denga perantara serangga (entomophyly)
2. Penyerbukan dengan perantara burung (ornithophyly)
3. Penyerbukan dengan perantara kelelawar (chiropterophyly)
4. Penyerbukan dengan perantara siput (malacophyly)

d. Penyerbukan oleh Manusia(antropogami)

Selain secara alami, penyerbukan juga dapat dilakukan dengan pertolongan manusia, misalnya pada salak dan vanili. Bunga salak dan vanili berkelamin tunggal sehingga ada bunga jantan dan ada bunga betina. Untuk mempermudah penyerbukannya, bungan jantan yang penuh serbuk sari dipetik, kemudian ditempelkan pada bunga betina yang sudah masak.

2.2 Penyebab kegagalan dalam penyerbukan
Kadang-kadang terjadi kegagalan penyerbukan dan pada beberapa jenis tumbuhan tidak mungkin terjadi autogami. Penyebabnya adalah sebagai berikut:
1.      Dikogami  : Bila waktu masaknya putik dan serbuk sari tidak bersamaan, hal ini disebabkan karena: Serbuk sari masak lebih dahulu daripada putiknya (protandri). Contoh : seledri, bawang Bombay, jagung. Putik masak lebih dahulu daripada serbuk sari (protogini).
2.      Didesious  :  Bila pada satu spesies, alat kelamin jantan dan betinanya terpisah. Contohnya salak dan melinjo (Gnetum Arremon)
3.      Heterostili :  Bila panjang antara tangkai benang sari dan tangkai putik tidak sama danberbeda jauh. Contoh : kopi, kina dan kaca piring.
4.      Herkogami  :  Bila bentuk bunga tidak memungkinkan serbuk sari jatuh ke kepala putik. Contoh : vanili.[ps] 



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Penyerbukan adalah peristiwa menempelnya serbuk sari di kepala putik. Penyerbukan disebut juga persarian. Hasil dari penyerbukan adalah pembuahan. Kepala putik ada yang berbulu halus, ada yang berlendir, fungsinya agar serbuk sari mudah melekat pada kepala putik. Pada penyerbukan, serbuk sari dapat mencapai kepala putik secara alami atau dengan bantuan manusia. Secara alami, serbuk sari dapat mencapai kepala putik dengan perantaraan angin, hewan, dan air. Perantara yang menyebabkan terjadinya penyerbukan disebut polinator. Berdasarkan macam perantaranya, penyerbukan dapat dibedakan menjadi penyerbukan oleh angin, hewan, air, dan manusia.
3.2 Saran
Demikianlah penulisan makalah ini semoga bermamfaat dan menjadi sumber bacaan.Penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini

DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepomo,gembong.2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta. Gajah Mada University Press.

Ashari,S.1998, Pengantar Biologi Reproduksi Tanaman, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta







Blog, Updated at: 3:26 PM

0 komentar nya:

Post a Comment