BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Biji adalah bakal
biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung
oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada
Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan
kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang
sesuai untuk pertumbuhan. Dengan demikian biji telah memperlihatkan diri
sebagai perkembangan penting dalam reproduksi dan pemencaran Spermatophyta
(tumbuhan berbunga atau tumbuhan berbiji) dibandingkan dengan tanaman yang
lebih primitif seperti lumut, lumut hati dan pakis, yang tidak memiliki biji
dan menggunakan cara lain untuk menyebarkan diri. Kata "biji" adalah
pinjaman dari bahasa Sanskerta. Kata "biji" acap dipertukarkan
penggunaannya dengan "benih" dan "bibit". Dalam istilah
teknis pertanian dan kehutanan, "benih" adalah biji yang dipersiapkan
khusus untuk menghasilkan tanaman baru. Sedangkan "bibit" (atau juga
disebut "semai") adalah tanaman muda siap tanam hasil perkembangan
benih, atau hasil perbanyakan tanaman dengan cara yang lain (misalnya cangkok,
stek, okulasi dan lain-lain).alah
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan biji?
2. Apa saja bagian-bagian biji?
3. Apa saja bagian-bagian perkecambahan?
1.2 Tujuan
1.Untuk mengetahui apa itu biji.
2. mengetahui bagian-bagain biji
3. mengetahui macam-macam perkecambahan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Biji
Setelah
terjadinya penyerbukan dan yang diikuti pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi
buah, dan bakal biji tumbuh menjadi biji. Pada tumbuhan biji (Spermatophyta), bij ini merupakan alat perkembangbiakkan yang utama, karena biji
mengandung calon tumbuhan baru(lembaga).
Biji duduk
pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni (placenta).Tangkai
pendukung dari biji tersebut disebut tali pusar (funiculus).Bagian biji
tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji
sudah masak maka tali pusarnya akan terputus, sehingga biji terlepas dari
tembuninya. Bekas tali pusar umumnya akan nampak jelas pada biji.
Pada biji
ada kalanya tali pusar ikut tumbuh berubah sifatnya menjadi salut atau selaput
biji (arillus).Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang sempurna ada yang hnya menyelubungi sebagian biji saja.
Salut biji
ada yang :
v Berdaging atau berair dan sering kali dapat di makan, misalnya pada biji
durian (Durio zibethius Murr.), biji rambutan (Nephelium lappaceum L.) dll.
v Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji
(Myristica fragrans Houtt.). salut biji pala dinamakan macis yang seperti
bijinya sendiri digunakan pula sebagai bumbu untuk masak dan berbagai macam
keperluan lainya.
2.2.Bagian-bagian
Biji
Pada biji
umumnya memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
a. Kulit biji (spermodermis)
b. Tali pusar (funiculus)
c. Inti biji atau isi biji (nucleus
seminis)
a.Kulit Biji (Spermodermis)
Seperti yang
telah di kemukakan kulit biji berasal dari selaput bakal biji (Intergumnetum)
oleh sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)
terdiri dari dua lapisan, yaitu :
a. Lapisan kulit luar (testa).
Lapisa ini mempunyai sifat yang bermacam-mcam ada yang tipis ada yang kaku
seperti kulit, ada yang keras seperti kayu dan batu.Bagian ini merupakan
pelindung utama bagi biji yang ada didakamnya.
b.
Lapisan kulit dalam (tegmen). Biasanya tipis seperti selaput sering kali
juga dinamakan kulit ari.
Walapun
telah di kemukakan tadi, bahawa kulit biji berasal dari integumentum,
maka belum berarti bahwa kulit luar biji berasal dari integumentum luar dan
kulit berasal berasal dari itegumentum yang dalam, karena pembentukan
kulit biji dap pula ikut serta dalam bakal biji yang lebih dalam daripada integumentumnya.
Di atas telah dikemukakan bahwa biji yang memiliki dua lapisan adalah biji tertutup (angiospermae), pada tumbuhan biji telanjang (gymnopermae) malah terdapat tiga lapisan, kita dapat menyaksikan sendiri pada buah melinjo (Gnetum genemon L.) padahal bakal biji tumbuhan biji telanjang umumnya hanya mempunyai satu integumentum saja.
Ketiga
lapisan kulit biji seperti dapat dilihat pada buah melinjo itu masing-masing
dinamakan :
a. Kulit luar (sarcotesta), biasanya
tebal berdaging, pada waktu muda berwarna hijau, kuning lalu berwarna ketika
masak.
b. Kulit tengah (sclerolesta), suatu lapisan
yang kuat dan keras, berkayu mempunyai kuli dalam (endocarpium) pada buah batu.
c. Kulit dalam (endotesta), biasnya tipis seperti selaput, seringkali melekat erat
pada biji.
Jika
diadakan pemeriksaan yang teliti terhadap keadaan kulit luar biji berbagai
jenis tumbuhan, maka pada kuli luar biji itu masih dapat ditemukan
bagian-bagian lain, misalnya :
1.
Sayap (ala),
berbagai jenis tumbuhan mempunya alat tambahan yang berupa sayap pada kulit
luar biji dan dengan demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipencarkan oleh
angin.contoh kelor (moninga oleifera lamk).
2. Bulu (coma), yaitu penonjolan
sel-sel kuli biji yang berupa rambut-rambut yang halus. Bulu-bulu ini mempunya
fungsi seperti sayap, yaitu memudahkan biji untuk terterbangkan oleh tiupan
angin. Contoh: kapas (Gossypium), biduri (Calotropis gigantea
Dryand.)
3. Salut biji (arillus), yang biasanya
berasal dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada biji durian (Durio
zibethinus Murr.)
4. Salut biji semu (arillodium),
seperti sallut biji, tetapi tidak berasal dari tali pusar, melainkan tumbuh
dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle). Macis pada biji pala
adalah suatu salut biji semu.
5. Pusar biji (hilus), yaitu bagian
kulit biji yang merupakan bekas perlekatan degan tali pusar, biasanya telihat
kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagain lain kulit biji. Misal:
kacang panjang (Vigna sinensis Endl.) kacang merah (Phaseolus
vulgaris L.) dll.
6. Liang biji (micropyle), ialah liang
kecil bekas jalan masuknya buluh sebuk sari ke dalam bakal biji pada peristiwa
pembuahan.
7. Bekas berkas pembuluh pengangkut (chalaza),
yaitu tempat pertemuan integumen degan nuselus, masih terlihat jelas pada biji
anggur (Vitis vinifera L.)
8. Tulang biji (raphe), yaitu terusan
tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang bersal dari bakal
biji yang mengangguk (anatropus) dan pada biji biasnya tak begitu jelas
lagi. Masih terlhiat apda biji jarak (Ricinus communis L.).
b.Tali Pusar (Funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan
tangkainya biji.Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusar
biji.Dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusat biji.
c. Inti Biji (Nucleus Seminis)
Yang dinamakan inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam
kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji.
Inti biji terdiri atas :
a. Lembaga (embryo) yang
merupakan calon individu baru,
b. Putih lembaga (albumen), jaringan
beirisi cadangan makanan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah)
sebelum mencar makanan sendiri.
§ Lembaga (Embryo)
Lembaga adalah calon tumbuhan baru yang nantinya akan
tumbuh menajdi tumbuhan baru setelah biji memperoleh syarat-syarat yang
diperlukan
a. Akar lembaga atau calon akar (radicula),
yang biasanya kemudian tumbuh terus menjadi akar tunggang. Akar lemabaga ini
ujungnya menghadap ke arah liang biji dan pada perkecambahan biji, akar itu
akan menembus kulit biji dan keluar melalui liang tadi.
b. Daun lembaga (cotyledo), merypak
daun yang pertama kali tumbuh. Fungsi daun lembaga bisa memiliki fungsi yang
berbeda-beda.
·
Sebagai tempat penimbunan makanan
·
Sebagai tempat melakukan asimilasi
·
Sebagai alat penghisab makanan untuk lembaga
dari putih lembaga
c.
Batang lembaga (cauliculus) yang sering dapat dibedakan dalam dua
bagian, yaitu :
·
Ruas batang di atas daun lembaga (internodium
epicotylum),
·
Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium
hypocotylum),
§ Putih Lembaga (Albumen)
Putih lembaga adalah bagian biji yang terdiri atas suatu jaringan yang
menjadi tempat cadangan makanan lembaga, tidak setiap biji mempunyai putih
lembaga. Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan
cadangan tadi kita dapat membedakan putih lembaga dalam :
a. Putih lembaga dalam (endospermium),
jika jaringan penimbun makanan itu terdiir atas sel-sel yang berasal dari initi
kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah di buahi oleh salah satu inti
sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini.
b. Putih lembaga luar (perispermium),
jika bagian ini berasal dari bagian biji di luar kandung lembaga, entah nuselus
atau selaput bakal biji.
2.3.Kecambah (Plantula)
Tumbuhan yang masih kecil belum lama muncul dari biji dan msih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat di dalam biji dinamakan kecambah (plantula).
Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam dua macam:
a.
Perkecambahan
di atas tanah (epigaeis), yaitu jika perkecambahan karena pembentagan
ruas batang di bawah daun lembaganya lalu terangkat ke atas, muncul di atas
tanah. Misalnya pada kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)
b.
Perkecambahan
di bawah tanah (hypogaeis), bila daun lembaga tetap tinggal di dalam
kulit biji, dan tetap di dalam tanah seperti terdapat pada biji kacang kapri (Pisum sativum L.)
Telah di kemukakan, bahwa biji hanya akan berkecamabah jika syarat-syarat
yang diperlukan yaitu : air, udara, cahaya dan panas. Jika syarat-syarat itu
tidak terpenuhi biji baru yang ada didalam berada dalam ke adaan tidur (latent).Dalam
keadaan ini lembaga tetap hidup bahkan sampai bertahun-tahun tanpa kehilnagan
daya tumbuhnya. Pada umumnya daya tumbuh biji akan berkurang seiring berjalanya
waktu, tetapi ada pula biji yang memerlukan waktu istirahat dulu, kemudian
tumbuh lagi. Sebelum dicukupi waktu untuk beristirahat yang diperlukan biji
tidak mau tumbuh walaupun terdapat syarat-syarat yang sudah terpenuhi.Dalam
dunia pertanian itu disebut sebagai dormansi (dormancy).
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Biji merupaka alat perkenbangbiakkan
yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Biji dapat
dibedakan bagian-bagiannya, seperti kulit biji (spermodermis),tali pusar (funiculus),inti
biji atau isi biji (nucleus seminis).disamping
bagian-bagian biji juga terdapat lembaga (embryo)
terdiri dari putih lembaga (Albumen).
Selanjutnya kecambah (plantula),
perkecambahan terbagi dua yaitu, perkecambahan di atas tanah dan perkecambahan
di bawah tanah.
3.2 Saran
Demikianlah
makalah yang kami buat semoga makalah ini menjadi sumber belajar bagi teman-teman
semua. Dalam penulisan makalah ini penulis belum merasa sempurna dalam
penulisan makalah ini untuk itu, penulis minta kritik dan saran, guna untuk
membangun penyempurnaan penulisan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepomo,G. 1989. Morfologi
Tumbuhan. Gajah Mada University Pres Yokyakarta
0 komentar nya:
Post a Comment