Makalah Tentang kelas Basidiomycetes dan Ascomycetes

Posted By Muhammad Aziz on Monday, November 28, 2016 | 11:18 AM


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
      Kata fungi dapat menimbulkan kesan yang tidak menyenangkan . fungi menguraikan kayu, menyerang tumbuhan, dan menyebabksn penyakit lain pada manusia  seperti gatal-gatal dan penyakit lain yang lebih parah lagi. Akan tetapi ekosistem akan musnah jika tidak ada fungi yang menguraikan organisme mati, sedaunan yang gugur , feses dan bahan organik lainnya. Fungi mendaur ulang unsur kimia vital kembali kelingkungannya dalam bentuk yang bisa diasimilasi oleh organisme lain. Hampir semua tumbuhan bergantug pada fungi simbiotik yang membantu akarnya menyerap air dan mineral dari dalam tanah.
      Selain peran ekologis ini, fungi telah digunakan  oleh manusia oleh berbagai  cara selama berabad-abad. Kita memakan berbabai jenis fungi, membiakkan fungi untuk menghasilkan antibiotik dan obat-obatan lainnya, menambahkan fungi keadonan agar adonan mengembang, dan menggunakan fungi untuk fermentasi bir dan anggur.
      Apapun persepsi subjektif  kita mengenai fungi,  fungi sangat menarik sebagai objek untuk dipelajari, khususnya basidiomycetes dan ascomycetes.  





1.2  RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana klasifikasi kelas Basidiomycetes dan Ascomycetes?
2.      Bagaimana ciri-ciri dari kelas Basidiomycetes dan Ascomycetes?
3.      Apa contoh masing-masing kelas?
4.      Bagaimana penyebaran serta manfaat jamur tersebut?

1.3  TUJUAN
1.      Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang klasifikasi dari kelas basidiomycetes dan ascomycetes
2.      Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang ciri dari kelas basidiomycetes dan ascomycetes
3.      Mahasiswa mampu memahami contoh dari masing-masing kelas
4.      Mahasiswa mampu memahami tentang penyebaran serta manfaat jamur

 

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Klasifikasi Dan Ciri-Ciri Kelas Basidiomycetes dan Ascomycetes
2.1.1  kelas Basidiomycetes
1.klasifikasi
            Jamur basidiomycotina adalah kelompok jamur dengan jumlah sekitar 25 ribu spesies yang sudah diidentifikasi. Nama Basidiomycota berasal dari kata basidium(adanya spora seksual basidiospora yang dibentuk diujung struktur khusus), yaitu suatu tahapan diploid dalam daur hidup Basidiomycota yang berbentuk seperti gada. Pada umumnya jamur ini merupakan saproba yang penting. Aktivitasnya adalah menguraikan polimer lignin pada kayu dan berbagai bagian tumbuhan yang lain. Kebanyakan Basidiomycetes adalah saprobe dan parasit pada tumbuhan dan serangga. Beberapa jenis Basidiomycetes enak dimakan dan aman, namun banyak ditemukan jenis yang menghasilkan racun mikotoksin yang dapat menyebabkan kematian jika termakan.
Miselium pada Basidiomycota heterothalic mengalami tiga tahap perkembangan:
a.       Miselium primer, dihasilkan dari spora yang baru tumbuh. Mula-mula miselium ini berinti banyak, kemudian terbentuk septa yang mengandung satu inti dan haploid.
b.      Miselium sekunder, dihasilkan dari plasmogami atau persatuan dua hifa yang bersesuaian. Miselium ini berinti dua yang masing-masing haploid.
c.       Miselium tersier, terdiri atas miselium sekunder yang telah bersatu membentuk semacam jaringan, misalnya membentuk basidiokarp dan basidiofor.

 




            Basidiocarp (tubuh buah) sangat bervariasi dan banyak dikenal oleh masyarakat sebagai “mushrooms” atau jamur kelenthos (puffball). Keduanya termasuk Basidiomycota yang sangat populer, di samping beberapa jenis jamur lain yang biasa dimasak sebagai bahan makanan. Basidiomycetes  melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual, yang sering terjadi adalah reproduksi seksual. Pada beberapa spesies, reproduksi aseksualnya terjadi melalui hifa somatic, pembentukan konidia,klamidospora atau oidium.
            Reproduksi secara seksual selalu ditemukan pada setiap anggota spesies basidiomycota,namun gametangia tidak terdiferensi kecuali pada ordo uredinales. Bentuk dan pembuatan basidium bervariasi.
            Basidium dikelompokkan menjadi 2 yaitu, holobasidium adalah basidium yang terdiri atas satu sel dan berbentuk seperti gada atau garpu dan fragmobasidium adalah basidium yang terdiri dari empat sel yang dipisahkan oleh septa secara melintang.
                                        


           


Klasifikasi basidiomycota dibuat berdasaarkan ada atau tidaknya basidiokrap, bentuk basidium dan ada tidaknya lapisan himenium. Basidiomycota dibagi menjadi 3 subclas,yaitu:
1.      Hymenomycetes
      Karakteristiknya basidium dibentuk diatas lapisan hymenium, dan spora terpencar dengan kuat.
a.       Ordo agaricales
Cirri-cirinya adalah basidokrap lunak berbentuk seperti payung. Basidium seperti gada yang dibentuk pada lamella atau pori-pori dibawah bagian tudung.
 

Agaricales dibagi menjadi
§  Family agariceae
            Ciri-cirinya basidiokrap berwarna putih sampai coklat atau abu-abu, ujung lamell bebas, memiiki anullus,volva tidak adadan tangkai terpisah dari tudung.
§  Family boletaceae
            Ciri-ciri basidium dibentuk pada tabung berujung terbuka yang membentuk pori dibgian bawah tudung. Warnya bervariasi mulai dari hitam, coklat muda, tua, kuning,merah.
§  Family amanitaceae
            Dengan ciri-ciri spora berwarna putih, lamella bebas, memiliki annulus dan volva. Kebanyakan genus amanitaceae merupakan ektomikoriza.
§  Family coprinaceae
            Anggota ini menghasilkan spora berwarna gelap (ungu sampai hitam), dapat ditemukan pada kayu mati,kotoran hewan,tanah atau sampah. Tudung memiliki lamella yang berisi spora yang sering kali berkumpul pada suatu larutan seperti tinta sehingga fungi ini disebut    
inky-cap mushroom”.
b.      Ordo aphyllophorales
            Ordo ini dicirikan sebagai basidiocrap berkayu atau lunak,seperti kertas atau kulit, memiliki hymenium dengan basidium dispanjang tepi pori atau lamella dibagian bawah tudung.
            Peranan terpentingnya adalah sebagai decomposer, terutama dalam degradasi lignin dan selulosa walaupun kebanyakan dari mereka dapat melapukkan kayu atau batang dari tanaman yang telah mati. Namun, beberapa family seperti poliporaceae, hymenochaetaceae,steraceae, dan hericiaceae melapukkan kayu tanaman yang masih hidup.


§  Family  ganordemataceae
            Basidiocrap berbentuk setengah lingkaran dengan lubang pori yang halus dan kecil,basidiospora berbentuk ovoid dan berwarna coklat keemasan. Dinding spora dua lapis dan menyebabkan white-rot pada tanaman berkayu dengan kandungan lignin yang tinggi. Hifa trimitk dan memiliki clamp connection.
§  Family polyporaceae
            Memiliki family dengan anggota terbanyak, yaitu sekitar 700 spesies yang struktur mikrokopisnya sangat beragam. Hifa dapat mono,di atau trimitik dan menyebabkan busuk. Basidiospora hyaline dan tidak memiliki ornament. Basidiokrap sewaaktu muda lunak dan kenyal, tetapi setelah dewasa berubah menjadi keras dan berkayu.
 





§  Family chantarellaceae
            Chantarellus cibarius adalah spesies yang dapat dimaka, basidiocrap memiliki pileus yang menyempit pada bagian tangkai. Dibagian baewah tudung terdapat lamella dimanya hymenium dan basidium berjajar. Konstruksi hifa monomitik dan basidiokrap berwarna terang.
§  Family clavariaceae
            Anggota family ini memiliki basiocrap yang berbentuk clib-shape dan sering disebut coral fungi karna bentuk basidiokrap. Basidiokrap bercabang-cabang dengan warna kuning atau orange.


2.      Gasteromycetes
      Kebanyakan dari gasteromycetes adalah saprofit atau mikoriza yang hidup terrestrial. Karakteristikya yaitu badiospora matang didalam bioskrap disebarkan secara pasif. Basidiocrap dilapisi oleh selaput yang disebut peridium. Peridium ada yang seperti kertas,ruber atau keras dan liat.peridium sebagian ada yang terbuka alami pada saat basidiospora matang dan adapula yang tetap tertutup secara permanen dan spora hanya akan keluar bila ada faktor luar yang memecahkan peridium tersebut. Bagian basidiocrap yang fertile disebut gleba. Bagian gleba berupa kumpulan hifa generative dan hifa skeletal yang berdinding tebal. Hifa skeletal disebut kapilitium.

a.       Ordo lycoperdales
            Karakteristik ordo ini adalah ditandai dengan  powdery gleba pada waktu matang dengan spora yang berwarna terang dan kapilitium berkembang dengan baik.peridium terdiri dari dua sampai empat lapis dinding.
§  Family lycoperdaceae(puffballs)
            Puffballs biasa dijumpai tumbuh dibawah batang pohon, pada kayu lapuk atau tanah dalam hutan, lapangan rumput,padang golf atau lapangan terbuka yang berumput. Sebagian dari mereka enak dimakan  pada saat basidiokrap masih muda  dan bagian dalam berwarna putih bersih.
            Peridium lycoperdaceae terbagi menjadi  eksoperidium yang berupa pseudoparenkim dan endoparenkim yang tipis. Jika tubuh buah masak, maka eksoperidium akan lepas dan endoperidium membuka dengan satu lubang pada puncaknya.
§  Family geastraceae (earthstar)
            Family ini membentuk basidiokrap berukuran kecil dengan peridium yang terdiri dari 3 lapis. Ekso dan meso biasanya tidak dapat dipisaahkan, bagian ini bila kering akan terpecah dan terbuka memmbentuk barisan seperti bintang.


b.      Ordo sclerodermates
            Ordo ini memiliki peridium yang keras dan tebal dengan bagian gleba berwarna gelap.
Scleroderma merupakan ektomikoriza dengan basidiocrap berukuran sampai sebesar bola tenis. Peridium sangat keras dan tebal.pada saat matang peridium akan pecah secara irregular untuk mengeluarkan spora. Pada saat pecah akan terlihat kabut spora berwarna gelap.
c.       Ordo phallales
            Ordo phallales dinamakan stinkhors karena basidiocrap memiliki bau yang tidak enak. Umumnya saprofit pada tanaman yang telah mati. Basidiocrap biasanya tumbuh didalam tanah hanya sebagian kecil muncul kepermukan tanah.

3.      Teliomycetes
Teliomycetes merupakan merupakan satu-sayunya basidiomycota yang tidak membentuk basidiocrap. Kelompok fungi ini  dikenal dengan jamur karat dan jamur api, merupakan parasit dari berbagai tanaaman berpembuluh, terutama taanaman gramineae. Basidium yang telah dihasilkkan teliomycetes adalah bersekat linear yang terbagi menjadi 4 sel. Teliomycetes juga mengahasilkan spora aseksual yang disebut teliospora binukleat, berdinding tebal dan merupakan spora dorman.
a.       Ordo uredinales
Uredinales memiliki siklus hidup yang sangat kompleks dan melibatkan dua jenis tanaman inang yang secara taksonomi tidak berhubungan. Hifa heterothallic dengan dua tipe yaitu (+) dan (-). Reproduksi seksualterjadi melalui spermatisasi menghasilkan badiospora yang akan menginfeksi tanaman inang. Fungi ini menghasilkan tiga macam spora aseksual, yaitu teliospora, aeisospora, urediospora. Miselium hidup diruang antar sel tanaman yang diinfeksinya dengan haustorium menghisap sari-sari makanan dari tubuh inang. Misellium tidak meluas keseluruh tubuh tumbuhan, hanya terdapat di sekitar bagian yang terinfeksi saja.

 






b.      Ordo ustilaginales
             Ustilaginales dikenal dengan nama jamur api (jamur gosong), karena menghasilkan massa teliospora berwarna hitam seperti arang pada bagian tanaman yang sakit. Fungi ini menyerang berbagai macam tanaman, seperti akar, batang, daun. Hifa ustilaginales ramping seperti septet dan bergulung tumbuh terbatas diantara sel-sel inang.

 






2.Ciri-ciri  kelas basidiomycetes
a.       Basidiomycotina adalah jamur multiseluler yang hifanya bersekat.
b.       Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai
badan penghasil spora
c.        Basidiomycota terdiri dari anggota mikro maupun makro. Basidiomycota yang mikro adalah basidiomycota yang basidiokarpnya kecil dan halus, yang umumnya adalah patogen pada tanaman. Sedangkan basidiomycota yang makro adalah Basidiomycota memiliki tubuh buah (basidiokarp) yang besar sehingga mudah untuk diamati. Tapi, kebanyakan anggota spesies berukuran makroskopik.
d.       Basidiomycota adalah Kelompok jamur ini dikenal karena tubuh buahnya tampak jelas di permukaan tanah atau substrat lainnya.
e.        Memiliki basidium.
f.        Basidiomycotina terdapat dalam substratnya (tempat hidupnya), misal pada kulit kayu, tanah, dan serasah daun.
g.        Jalinan hifa generative jamur ini ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak membentuk tubuh buah. Tubuh buah pada Basidiomycotina disebut basidiokarp. Basidiokarp berukuran makroskopik sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Bentuk basidiokarp bermacam-macam, misalnya seperti payung, kuping, atau setengah lingkaran. Basidiokarp ada yang memiliki batang dan ada yang tidak. Pada bagian bawah tudung basidiokarp terdapat lembaran-lembaran (bilah). Pada lembaran ini terbentuk banyak basidium yang akan menghasilkan spora basidium (basidiospora). Basidiospora merupakan spora generative.
h.       Spora (basidiospora) yang jumlahnya empat berada di luar basidium. Spora dapat disebarkan oleh angin dan jika jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi hifa baru.
i.         Jamur Basidiomycotina umumnya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk hidup, misalnya serasah daun di tanah, merang padi, dan batang pohon mati.

2.1.2  kelas Ascomycetes
1.klasifikasi kelas Ascomycetes
            Saat ini dikenal sekitar 15.000 spesies Ascomycota. Jamur ini hifanya kecil memanjang, diameternya sekitar 5 mikrometer yang bercabang-cabang membentuk miselium. Hifanya bersepta dengan satu sel terdiri satu nukleat (hifa uninukleat), namun pada beberapa jenis ditemukan hifa multinukleat. Dinding selnya tersusun atas zat kitin dan beta-glukan. Ascomycota bersifat heterotrof baik sebagai saprofit maupun sebagai parasit dan sering bersimbiosis dengan organisme lain seperti Cyanobacteria membentuk lichen atau lumut kerak. Kelompok ini dicirikan oleh pembentukan askus sebagai tempat pembentukan askospora. Askus merupakan kantong tempat terbentuknya askospora, setiap askus berisi antara 2 – 8 askospora, yang kebanyakan hidup sebagai saproba dan parasit pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Sebagian Ascomycetes berupa jamur uniseluler misalnya khamir atau ragi. Khamir tidak membentuk hifa, selnya berbentuk bulat atau oval yang dapat bertunas (berkuncup) sehingga membentuk rantai sel atau hifa semu. Khamir melakukan reproduksi dengan membentuk tunas yang diikuti pembelahan inti. Terbentuk dua inti sel, salah satu inti sel kemudian bergerak ke dalam kuncup sehingga terbentuk sel anak yang dapat memisahkan diri atau tetap bersatu membentuk koloni. Jika lingkungan kurang menguntungkan sel khamir berkembang biak secara seksual. Sel khamir dapat berfungsi sebagai askus yang berisi empat askospora haploid yang tahan terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Spora yang dihasilkan dapat berkecambah membentuk sel-sel kecil yang bulat. Kemudian sel-sel yang bersesuaian dapat melakukan peleburan membentuk sel diploid yang berukuran lebih besar.
            Ascomycetes yang lain berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri, membentuk tunas, fragmentasi, dan membentuk konidia. Konidia yang dibentuk dapat tunggal atau berantai panjang pada ujung hifa khusus yang disebut konidiofor. Reproduksi seksual Ascomycetes terjadi dengan konjugasi. Mula-mula hifa membentuk gametangia jantan (anteridium) dan gametangia betina (askogonium). Anteridium dan askogonium saling mendekat dan membentuk saluran yang disebut trikogin. Nukleus anteridium masuk ke askogonium membentuk sel dengan dua inti. Sel ini kemudian tumbuh membentuk hifa yang disebut hifa askogonium dan menghasilkan tubuh buah yang disebut askokarp. Di dalam askokarp 2 inti membelah secara meiosis menghasilkan 8 askospora yaitu spora yang dihasilkan di dalam askus. Spora yang dihasilkan disebarkan oleh angin dan jika jatuh pada lingkungan yang sesuai akan segera tumbuh membentuk hifa dan dimulailah daur hidup jamur Ascomycetes.
Klasifikasi ascomycota

 
1.      Protoascomycetes
Protoascomycetes memiliki ciri-ciri sebagi berikut:
·         Mempunyai miselium berbentuk hifa,
·         Hifa askogen dan tubuh buah belum ada,
·         Hemenium belum ditemukan,
·         Banyak bersifat haploid
·         Setelah perkawinan zigot berubah menjadi askus
·         Plasmogami dan kariogami berlangsung berurutan dan terjadi dalam temat yang sama,

yang digolongan dalam protoascomycetes adalah jenis-jenis ascomycetes yang jadikan satu bangsa yaitu :
a.       Bangsa endomycetales
           Berasal dari zygomycetales.Hasil perkawinan berupa satu zigot yang seterusnya berkembang menjadi askus. Bangsa endomycetales termasuk beberapa suku diantaranya:
a)      Suku Dipodascaceae
ciri-cirinya:
§  Hifa bersekat dan mengandung banyak inti
§  Pembiakannnya, dua hifa yang berdekatan berbentuk cabang-cabang untuk kopulasi (gametangium) yang berbetnuk seperti paruh
§  Ujung yang bersentuhan lalu bersatu
§  Setelah terjadi kopulasi, bagian belakangnya lalu terpisah dari hifa yang mendukungnya dengan satu dinding pemisah
§  Setelah terjadi kopulasi dapat dibedakan jenis kelamin gametangium
§  Contohnya: Dipodascus albidus
 


b)      Suku Endomycetaceae
ciri-cirinya:
§  Selnya pada waktu muda mengandung banyak inti
§  Kemudian setiap selnya mengandung satu inti saja
§  Cara pembentukan spora seperti pada dipodascaceae, tetapi pada endomycetaceae gametangiumnya berinti satu
§  Hasil kopulasi tidak memanjang melainkan membulat dan berisi jumlah spora yang konstan
§  Contohnya: Eremascus pertilis, Eremascus albus, Endomyces magmasii

c)       Suku Saceharomycetaceae (khamir)
ciri-cirinya:
§  Bersifat uniselluler dan berkembangbiak dengan pertunasan
§  hifa tidak tetap dan terputus-putus menjadi sel-sel yang terpisah
§  terdapat pembiakan generative
§  dua sel dapat berkopulasi dan merupakan suatu zigot yang selanjutnya menjadi askus dengan inti yang diploid
      Dengan pembelahan reduksi umumnya terbentuk 4 askospora, tetapi ada pula yang 8, askospora akan tumbuh menjadi sel-sel vegetative yang haploid. Pada beberapa jenis saccharomyces askosporanya pada waktu perkecambahan dapat berkopulasi menjadi sel-sel vegatatif yang diploid dan tidak membentuk askus.Sel-sel vegetatif yang diploid membiak dengan pertunasan.Sel-sel akhirnya dapat bersifat sebgai askus, mengadakan pembelahan reduksi dan membentuk askospora.Ada kala askospora berubah dulu menjadi sel vegetatif yang haploid, dan baru kemudian sel itu mengadakan kopulasi.
      Dinding sel khamir tidak memperlihatkan reaksi selulosa dan kitin, tetapi anatara lain mengandung fosfor glikoprotein. Khamir terdapat pada buha-buahan, lendir, dan lain-lain.
      Dalam cairan yang mengandung gula menyebabkan pengkhamiran, yaitu perubahan gula menjadi alcohol. Dari suku ini jenis-jenis yang penitng adalah:
-          Saccharomyces ellipsoideus, untuk mengkhamirkan cariran buah anggur menjadi minuman anggur
-          Saccharomyces tuac, merubah air nira (legen) menjadi tuak (badeg)
-          Saccharomyces cerevisiae, khamir roti atau khamir bir, juga disebut khamir raja yang berguna dalam pembuatan roti atau alcohol,
-          Schizosaccharomyces octoporus

2.      Euascomycetes
Cendawan yang termasuk golongan ini mempunyai askus dengan didalammya sejumlah askospora, yaitu selalu 8.Pada euscomycetes askus tidak langsung terbentuk dari zigot yang berasal dari gametangium.Dalam calon-calon tubuh buha sel-sel ujung hifa pada gametofit membesar manjadi sebuha badan yang mengandung banyak inti, gametangium betina pada euascomycetes ini disebut ascogonium.Pada ujung ascogonium terdapat suatu tonjolan yang memanjang dengan ujung yang bengkok dengan didalammnya banyak inti.Tonjolan tersebut dinamakan trikogin.
Klasifikasi euascomycetes:
a.       Bangsa Perisporiales
            Kopulasi antara ascogonium dan anteridium akhirnya menghasilkan badan buah yang diselubungi oleh suatu dinding yang dinamakan peridium. Peridium bulat atau bangun perisai,tertutup atau dengan sebuah lubang pada bagian atasnya. Dalam bangsa ini termasuk:
            Suku Erysiphaceae,parasite pada tumbuhan tinggi ,miselium yang muncul ke udara melapisi epidermis organ tumbuhan inang yang diserang dan kelihatan keputih-putihan seperti tepung(embun tepung). Miselium menghasilkan konidium.Selain konidium terdapat pula tubuh buah berupa peritesium. Tangkai konidiofora pada beberapa jenis cendawan”embun tepung” sering dianggap sebagai jamur lain dinamakan Oidium.
            Dari suku ini yang hidup sebagai parasite dan menimbulkan penyakit pada tanaman budidaya antara lain:
- Oidium hevea,menyerang daun para (Hevea brasiliensis)
- Oidium tuckeri,embun tepung pada tanaman anggur,yang menyerang buah dan daunnya
- Erysiphe polygoni,menyerng kacang kapri (Pisum sativum)
- E.graminis, pada rumput

b.      Bangsa plectascales
            Jamur ini gamtangiumnya terbentuk secara bebas kopulasi antara ascogonium dan anteredium.Jamur ini membentuk tubuh buah, baik diluar maupun didalam substratnya.Tubuh buah berbentuk bulat, mempunyai dinding terdiri atas lapisan selium steril yang disebut peridium.Askus terdapat di dalamnya dan susunannya tidak beraturan.Askus itu keluar dari hifa askogen dan mengandung 2 sampai 8 spora. Dari bangsa ini terdapat beberapa suku antara lain:
a).  Suku gymnoascaceae
            pada suku ini gametangium masih sangat sederhana. Askus bulat merupakan suatu berkas disamping askusgonium yang memanjang.Hifa askogen (sporofit) belum sempurna. Pada jenis cendawan tertentu dari suku ini antara lain pada ctenomyces, telah terdapat hifa askogen yang pendek, dan mulai kelihatan pemulaan pembantukan tubuh buah dengan hifa-hifa pembalut yang teranyam rapat.
b). Suku Aspergillaceae
            alat kelamin jantan (ascogonium) telah mempunyai trigogen dan sehabus perkawian zigot membentuk hifa askogen. Tetapi gametangium itu sering kali mengalami reduksi jadi belum terdapat keseragaman alat kelaminnya.Dari suku ini yang terkenal ialah marga aspergillus. Konidiofora pada ujungnya membesar, dan pada ujung terdapat sterigma dengan konidium yang berderet-berderet misalnya pada:
-          A. Oryzae, digunakana dalam pembuatan minuman alcohol dari nasi,
-          A. wentii, mempunyai daya untuk memecah zat putih telur dan mengubah karbohidrat sepserti tepung dan zat-zat yang menyerupai selulosa menjadi gula dipergunakan pada pembuatan kecap dan taoco.

Ascomycetes lebih tingkatan perkembangannya dibedakan dalam dua golongan yaitu:
1.Ascoloculares
            Mempunyai tubuh buah yang terbentuk sebelum terjadinya alat-alat kelamin.Tubuh buah itu dinamakan pseudotesium.Pseudotesium terdiri atas plektenkim tidak rapat dan pada pembentukan ruang-ruang (lokulus), yang terisi dengan askus.Askus berbentuk ganda, dan secara secara aktif melempar spora yang ada di dalammnya diantara jamur-jamur yang tergolong dalam ascoluculares ada beberapa yang menyebabkan penyakit tumbuhan, diantarnya fusicladium yang menimbulkan scabies (kudis) pada macam-macam buah-buahan. Ascoloculares memuat 3 bangsa yaitu :
1). Bangsa Myrangiales,
2). Bangsa Pseudospheriales
3). Bangsa Hemisphaeriales.
2.      Ascohymeniales
            Jamur-jamur ini membentuk tubuh buah, setelah membuat alat-alat kelamin lebih dulu.Tubuh buah terdiri atas suatu selubung hifa steril yang teranyam sebagai plektenkim.Di dalanya terdapat sebuah ruangan dengan parafisis serta askus yang tersusun sepserti jaringan tiang (palisade), dan merupakan suatu lapisan yang disebut hymenium. Dalam golongan ini termasuk:
a.      Bangsa Pyrenomycetales
Ciri-cirinya:
·         Hidup sebagai parasit,
·         Sebagian sebagai saprofit pada kayu yang lapuk, kotoran hewan, dan lain-lain
·         Tubuh bbuah berupa peritesium yang berbentuk botol atau bulat


dalam bangsa ini termasuk:
a). Suku Hypocreaceae
   Hidup sebagai parasit dalam bakal buah gramineae. Miselium jamur ini menghasilkan konidium dan bersama itu dikeluarkan suatu zat yang manis bersama dengan konidium merupakan tetes-tetes embun madu. Jika ada kunjungan serangga (semut), tetes-tetes yang mengandung konidium itu akandipindahkan oleh serangga tadi ke lain-lain tanaman. Setalah bakal buah rusak, miselium lalu membentuk sklerotium, suatu badan serupa plektenkim yang lebih padat. Sklerotium ini berwarna ungu kehitam-hitaman merupakan alat-alat untuk mengahadapi kala yang buruk (musim rontok dan  musim dingin)

b.      Bangsa Discomycetales
      Tubuh buah jika sudah masak, ujungnya mengadakan pembentangan kesamping, hingga bentuknya menjadi seperti piala yang dangkal atau cawan dan dinamakan apotesium.Warga  discomycetales hidup sebagai parasite maupun sebagai saprofit terutama pda kayu yang lapuk, kadang-kadang dalam tanah yang mengandung sisa-sisa tumbuhan. Bdan buah bernula-mula berbentuk piala, kadnag-kadang bertangkai dan mencapai lebar 1 dm. badan buah yang telah tua kehilangan bentuk sebagai piala karena lapisan luar. Suatu jenis dari bangsa ini adalah botrytis cinerea ( suku Helotiaceae), jika menyerang buah anggur akan mempertinggi kadar gula buah yang diserang itu.

c.       Bangsa Tubelares
      Tubuh buah selalu terdapat didalam tanah, terbentuk cawan atau seperti umbi yang didalamnya mengandung ruangan-ruangan dan saluran-saluran.Ruangan-ruangan itu berbatasan dengan hymenium.Miselium sebagai saprofit dalam tanah-tanah hutan dan sering kali bersimbiosi dengan pohon-pohon hutan sebagai mikoriza. Beberapa jenis diantaranya tubuh buah yang dapat dimakan, misalnya: Tubermelanosforum, Tuber rufum.

2.Ciri-ciri Ascomycetes 
a.       Hifa bersekat melintang atau bercabang
b.      Hidup saprofit, parasit, dan bersimbiosis
c.       Reproduksi aseksual melalui kuncup, fragmentasi dan konidiospora.
d.      Jamur Ascomycota “jamur kantung” ada yang uniseluler dan multiseluler.
e.       Berkembangbiak secara seksual dengan membentuk spora yang dihasilkan dalam suatu kantung (askus) yang disebut askospora   

2.2  Contoh Kelas Basidiomycetes dan Ascomycetes
2.2.1        kelas Basidiomycetes
1.      Jamur merang (Volvariella volvaceae), tempat hidupnya memerlukan kelembapan yang tinggi.



2.      Jamur kuping (Auricularia polytricha), hidup sebagai saprofit pada kayu lapuk, mempunyai warna cokelat kehitam-hitaman. Jamur ini sering digunakan untuk campuran sayur sup.






3.      Jamur tiram (Pleurotus sp.), tumbuh di kayu lapuk dan dapat ditanam pada serbuk gergaji.




4.      Jamur shitake merupakan jamur yang sering diproduksi di Cina dan Jepang, hidup pada batang kayu. Akan tetapi, tidak semua jamur ini dapat kita manfaatkan sebagai makanan seperti jamur kayu Ganoderma applantum, Amanita caecaria tidak beracun, Amanita verna beracun, hidup di tanah putih atau merah, dan Exobasidium vexans hidup parasit pada tanaman teh.

2.2.2        kelas Ascomycetes
1.      Saccharomyces cerevisiae merupakan jamur mikroskopis, bersel tunggal dan tidak memiliki badan buah, sering disebut sebagai ragi, khamir, atau yeast.








Contoh: S. cerevisiae dimanfaatkan dalam pembuatan roti, tape, peuyeum, minuman anggur, bir, dan sake. Proses yang terjadi dalam pembuatan makanan tersebut adalah fermentasi.

2.       Penicillium spp. Penicillium hidup sebagai saprofit pada substrat yang banyak mengandung gula, seperti nasi, roti, dan buah yang telah ranum. Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum. Kedua jenis Penicillium ini menghasilkan zat antibiotik (penisilin). Penicillium roquefortii dan Penicillium camemberti. Kedua jenis jamur ini biasa dimanfaatkan dalam memberti cita rasa atau mengharumkan keju.









3.      Aspergillus spp. Jamur ini biasanya tumbuh berkoloni pada makanan, pakaian, dan alat-alat rumah tangga. Koloni Aspergillus berwarna abu-abu, hitam, coklat, dan kehijauan. Distribusinya luas, dapat tumbuh di daerah beriklim dingin maupun daerah tropis. Reproduksi secara vegetatif dengan konidia yang disebarkan oleh angin. Beberapa jenis jamur anggota marga Aspergillus adalah: Aspergillus oryzae. Jamur ini biasa digunakan untuk mengempukkan adonan roti, dan jamur tersebut dapat menghasilkan enzim protease. Aspergillus wentii. Aspergilus jenis ini berperan dalam dalam pembuatan sake, kecap, tauco, asam sitrat, asam oksalat, dan asam format, serta penghasil enzim protease. Aspegillus niger. Jenis ini dimanfaatkan untuk menghilangkan gas O2 dari sari buah, dan dapat menjernihkannya. Jamur tersebut juga dapat menghasilkan enzim glukosa oksidase dan pektinase. Apergillus flavus
Jenis Aspergilus ini menghasilkan afl atoksin, penyebab kanker pada manusia. Apergillus nidulans Jamur ini hidup sebagai parasit pada telinga, menyebabkan automikosis. Aspergillus fumigatus, merupakan jamur yang dapat menyebabkan penyakit kanker pada paru-paru burung.





4.      Neurospora crassa N. crassa dikenal sebagai jamur oncom karena sering digunakan untuk membuat oncom. Warna merah muda atau jingga yang muncul pada oncom merupakan warna konidia jamur tersebut. Awalnya jenis ini dikelompokkan ke dalam Divisi Deuteromycetes, dengan nama Monilia sitophila. Tetapi setelah ditemukan alat reproduksi generatifnya, berupa askus, sekarang jamur ini dimasukkan ke dalam kelompok Ascomycotina.







5.      Morchella deliciosa dan Morchella esculenta Kedua jenis jamur ini merupakan jamur makroskopis, hidup di tanah. Karena rasanya yang lezat, jamur ini menjadi konsumsi manusia. Dalam dunia perdagangan jamur ini dikenal dengan nama morel, ukuran tubuhnya sedang, berwarna coklat kemerahmerahan, tubuhnya seperti spons dan sering dijual dalam bentuk awetan.



2.3  Peranan Dan Manfaat Kelas Basidiomycetes dan Ascomycetes
a)      Peranan Kelas Basidiomycetes
§ Basidiomycota memiliki dampak besar pada kehidupan manusia dan fungsi ekosistem. Banyak Basidiomycota memperoleh gizi oleh mati membusuk dari bahan organik, termasuk kayu dan sampah daun. Demikian, Basidiomycota memainkan peran penting dalam siklus karbon.
§ Jamur yang parasit hidup pada organisme inangnya, misalnya tumbuhan dan manusia. Jenis lainnya ada yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan membentuk mikoriza. Simbiosis Basidiomycota termasuk patogen tanaman penting, seperti “rusts” (Uredinales) dan “Smuts” (Ustilaginales), yang menyerang gandum dan tanaman lain. Simbiosis lainnya yaitu menyebabkan penyakit pada hewan, termasuk manusia. Tidak semua bentuk simbiosis dari Basidiomycota menyebabkan kerugian bagi individu lain. Habitat mereka ada di terrestrial dan akuatik dan bisa dikarakteristikan dengan melihat basidia.
§ Beberapa Basidiomycota menghasilkan racun mematikan (Benjamin 1995). Basidiomycete toksin yang phalloidin (dari jamur Amanita phalloides) mengikat aktin, yang merupakan komponen mikrofilamen. Fluorescent noda yang menggabungkan phalloidin digunakan oleh ahli biologi sel untuk memvisualisasikan Sitoskeleton. Jenis racun lain yang dihasilkan oleh Basidiomycota termasuk halusinogen yaitu berasal dari anggota genus Psilocybe (dan kelompok lain). Spesies Psilocybetradisional telah digunakan dalam kebudayaan pribumi Amerika Tengah sebagai alat spiritual, dan sekarang dibudidayakan untuk perdagangan narkoba. Senyawa biokimia lain Basidiomycota yang memiliki kegunaan praktis mencakup astaxanthin, pigmen merah yang dihasilkan oleh basidiomycetous ragi Phaffia yang digunakan untuk menambah warna untuk bertani salmon, dan enzim tertentu dari kayu-membusuk Basidiomycota yang mempunyai potensi aplikasi dalam produksi kertas dan Bioremediasi (dekontaminasi menggunakan lingkungan yang tercemar agen biologis).
b)      Ascomycetes
         Ascomycetes banyak yang berperan penting dalam kehidupan kita, diantaranya : Kapang Penicillium menghasilkan penisilin, antibiotik penyelamat jiwa. Spesies lain dari genus yang sama digunakan dalam pembuatan keju. Camemberti dan keju. Roquefort. Morel yang lezat, yang sering diduga suatu jamur Basidiomycetes sebenarnya adalah Ascomycetes Khamir adalah anggota uniseluler kelas ini. Secara komersial fungi ini sangat penting bukan saja sebagai sumber minuman beralkohol (bir, minuman anggur, dll), namun juga sebagai sumber alkohol untuk tujuan industri.











BAB III
PENUTUP

1.1  KESIMPULAN
     Berdasarkan pembahasan diatas penyusun dapat menarik sesimpulan  bahwa :
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Jamur juga berperan dalam kehidupan yaitu sebagai pengurai atau dekompuser jasad yang sudah mati dan membebaskan zat zat kimia kealam selain itu jamur juga berperan dalam kehidupan manusia seperti pembuatan tempe dan sebagainya.

1.2  SARAN
     Demikianlah makalah ini kami buat, tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun bagi para pembacanya sebagai kesempurnaan makalah ini. Dan semoga makalah ini bisa menjadi acuan untuk meningkatkan makalah-makalah selanjutnya dan bermanfaat bagi para pembaca dan terkhusus buat kami. Amin.

Blog, Updated at: 11:18 AM

0 komentar nya:

Post a Comment