BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dikehidupan sehari-hari sering kita
jumpai beragam jenis tumbuhan yang mana bila kita amati memiliki ciri
tersendiri. Ciri tersebut yang berbeda-beda pada setiap tumbuhan akan dijadikan
salah satu cara untuk mengelompokan tumbuhan tersebut ke dalam
golongan-golangan tersendiri. Ilmu taksonomi tumbuhan merupakan ilmu yang
mengkaji mengenai pengelompokan tumbuhan yang ada di alam ini.
Sebagaimana yang kita sama-sama
ketahui bahwa Divisio Spermatophyta dikelompokkan menjadi subdivisio
gymnospermae dan Angiospermae. Pada subdivisio angiospermae ini dibagi menjadi
dua kelas, yaitu monocotyledoneae dan Dicotyledoneae. Berhubung materi mengenai
tumbuhan Gymnospermae dan Angiospermae untuk kelas monocotyledoneae sudah kita
bahas pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, maka untuk makalah yang akan
disajikan kali ini akan dibahas mengenai tumbuhan Angiospermae pada kelas
Dicotyledoneae.
Dicotyledoneae merupakan kelompok
tumbuhan yang mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga dan ujung akar serta
pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang khusus, serta masih banyak
ciri-ciri lainnya yang nantinya akan diuraikan didalam makalah ini.
Tjitrosoepomo 2002 membagi classis
Dicotyledoneae menjadi tiga sub classis. Antara lain : Monoclamidae/Apetalae,
Dyalipetalae, Sympetalae.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Apa saja ciri-ciri tumbuhan
Dicotyledoneae?
1.2.2
Apa perbedaan Dicotyledoneae dengan
Monocotyledoneae?
1.2.3
Apa perbedaan Monoclamydeae/Apetalae
dengan Dyalipetalae dan Sympetalae?
1.2.4
Apa saja ciri-ciri familia Casuarinaceae,
Piperaciae, Moracieae dan Urticaceae?
1.2.5
Apa saja contoh-contoh spesies dari
setiap familia?
1.2.6
Bagaimana deskripsi dan identifikasi
jenis-jenis terpilih?
1.3 Tujuan
1.3.1
Agar mahasiswa mengetahui ciri-ciri dari
tumbuhan Dicotyledoneae.
1.3.2
Agar mahasiswa mengetahui perbedaan Dicotyledoneae
dan Monocotyledoneae.
1.3.3
Agar mahasiswa mengetahui perbedaan
Monoclamydeae/Apetalae dengan Dyalipetalae dan Sympetalae?
1.3.4
Agar mahasiswa mengetahui ciri-ciri
familia Casuarinaceae, Piperaciae, Moracieae dan Urticaceae?
1.3.5
Agar mahasiswa mengetahui contoh-contoh
spesies dari setiap familia?
1.3.6
Agar mahasiswa mengetahui deskripsi dan
identifikasi jenis-jenis terpilih?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Ciri-ciri Tumbuhan Dicotyledoneae
Kelompok tumbuhan pada
classis ini mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga (berkeping dua) dan ujung
akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang khusus. Akar
lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok (akar tunggang) yang bercabang-cabang
dan membetuk sistem akar tunggang. Batang berbentuk kerucut panjang, biasanya
bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas. Baik batang
maupun akar mempunyai kambium, sehingga dapat tubuh membesar. Duduk dau
biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang saja berseling. Daun tunggal
atau majemuk, seringkali disertai oleh daun-daun penumpu, jarang mempunyai
pelepah. Tulang daun menjari atau menyirip. Pada cabang-cabang ke samping
seringkali terdapat dua daun pertama yang letaknya tegak lurus pada bidang
median dikanan kiri cabang tersebut .
Biji mempunyai dua daun
lembaga, dan pada waktu berkecambah belah menjadi dua. Bagian-bagian bunga
berbilang dua, empat, atau lima (dimer, tetramer, atau pentramer).
Tjitrosoepomo 2002 membagi classis Dicotyledoneae memiliki 3 sub classis
diantaranya, Monoclamidae/Apetalae, Dyalipetalae, Sympetalae.
2.2 Perbedaan Dicotyledoneae Dengan
Monocotyledoneae
Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae
merupakan kelas-kelas dari subdivisio Angiospermae yang dapat dibedakan, karena
pengelompokkan nya berbeda sudah pasti terdapat pula perbedaan yang spesifik
diantara keduanya.
Tebel
perbedaan Dicotyledoneae dengan Monocotyledoneae
Aspek Pembeda
|
Dicotyledoneae
|
Monocotyledoneae
|
Biji
|
Biji mempunyai lembaga dengan dua daun
lembaga
Pada waktu berkecambah belah menjadi
dua bagian
|
Biji mempunyai lembaga dengan satu
daun lembaga yang mengalami metamorfosis menjadi alat hisap makanan dari
endoperm bagi lembaga.
Pada waktu berkecambah biji tidak
berbelah.
|
Lembaga/kecambah
|
Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar
tunggang yang bercabang-cabang dan akhirnya membentuk sistem akar tunggang.
Ujung akar lembaga dan ujung pucuk
lembaga tidak mempunyai pelindung yang khusus
|
Akar lembaga kemudian mati, disusul
dengan pembentukkan akar-akar yang kurang lebih sama besar dan keseluruhannya
membentuk sistem akar serabut.
Ujung akar lembaga dilindungi oleh
koleoriza. Ujung pucuk lembaga dilindungi oleh koleoptil
|
Batang
|
Batang dari pangkal ke ujung seperti
kerucut panjang, bercabang-cabang, buku-buku dan ruas tidak jelas
|
Batang dari pangkal ke ujung hampir
sama besar, tidak bercabang-cabang, buku-buku dan ruas-ruas batang tampak
jelas.
|
Daun
|
Daun tunggal atau majemuk, seringkali
disertai daun penumpu, jarang mempunyai upih
Daun duduknya tersebar atau berkarang
Tulang daun menjari atau menyirip
Pada cabang sering terdapat dua daun
pertama yang duduk berhadapan dan terletak tegak lurus pada bidang median.
|
Daun tunggal, berupih, kadang-kadang
mempunyai lidah-lidah yang dianggap sebagai metamorfosisinya daun penumpu.
Daun duduknya berseling atau merupakan
rozet.
Tulang daun sejajar atau melengkung
Pada cabang, daun pertama hanya 1
terletak dalam ketiak cabang didalam bidang median.
|
Bunga
|
Bagian-bagian bunga berbilangan dua,
empat atau lima. (dimer, tetramer, pentamer)
|
Bagian-bagian bunga berbilangan tiga
(trimer)
|
Anatomi
|
Baik akar maupun batang mempunyai
kambium, sehingga dapat tumbuh membesar (pertumbuhan sekunder)
|
Batang maupun akar tidak mempunyai
kambium.
|
2.3 Perbedaan Monoclamydeae/Apetalae
Dengan Dyalipetalae Dan Sympetalae
Monoclamydeae,
Dyalipetalae, dan Sympetalae merupakan sub Classis dari Classis Dicotyledoneae.
Ketiganya pun dikelompokkan pasti juga karna dasar yang berbeda-beda, sehingga
jelas bahwa ketiganya pasti memiliki perbedaan yang spesifik.
Monoclamydeae merupakan
kelompok tumbuhan yang memiliki satu perhiasan bunga yang dikenal dengan
perigonium, dan umumnya periantiumnya menyerupai kaliks (kelopak), namun ada
juga yang tidak memiliki perhiasan bunga.
Sementara Dyalipetalae
merupakan kelompok tumbuhan dengan habitus berupa terna, semak, perdu dan
pohon. Mempunyai hiasan bunga ganda, kelopak dengan mahkota dapat dibedakan
dengan jelas. Daun mahkota bebas satu sama lain. Bagian-bagian bunga umumnya
tersusun secara spiral. Batas antara kelopak dengan daun mahkota kadang-kadang
tidak jelas.
Sedangkan Sympetalae
merupakan tumbuhan yang memiliki perhiasan yang lengkap, dan dapat dibedakan
antara kaliks dan carolla, namun antara sesama petalnya saling berlekatan.
2.4 Ordo-ordo Dari Subclassis
Monoclamidae serta Ciri-ciri Dan Contoh Dari Familia Casuarinaceae, Piperaciae,
Moracieae, Dan Urticaceae Serta.
2.4.1 Ordo Casuarinales (Veticilatae)
Ordo ini hanya memiliki satu familia yaitu Casuarinaceae dengan ciri-cirinya sebagai berikut : Batang berkayu
(berupa pohon). Habitus menyerupai coniferae,
cabang-cabang muda berwarna hijau, jelas berbuku-buku dengan daun-daun yang
amat tereduksi menjadi seperti selaput kecil dan tersusun berkarang. Bunga
unisexual, penyerbukan anemogami. Bunga jantan dengan satu benang sari yang
terbelah-belah dengan dua hiasan bunga yang kecil dan 2 daun pelindung yang
kecil pula, yang tersusun berkarang dan merupakan bulir pada ujung cabang yang
paling muda. Bunga betina dalam bongkol pada cabang-cabang yang pendek, dengan
daun pelindung yang kecil. Bakal buah dengan dua daun buah, beruang 2 (hanya
satu yang berkembang) berisi 2 bakal biji (biasanya 1 mati). Buah kurung yang
bersayap dan diselubungi oleh 2 daun pelindung yang berkayu. Bakal biji
mempunyai 2 selaput biji contohnya: Casuarina
equisetifolia Forst, Casuarina
sumatrana Jungh. Ex de Vriese.
Ordo Casuarinales merupakan salah satu dari sub classis ini. Casuarina sp yang merupakan spesies dari
familia Casuarinaceae. Tumbuhan ini memiliki batang yang umumnya dianggap
sebagai daun. Beruas-ruas, cabang pendek berwarna hijau, ramping. Daun 4-6
dalam setiap ruas, mereduksi membentuk struktur seperti sisik yang menyatu pada
pangkalnya. Bunga biseksual, bunga jantan berupa spika yang ramping sedangkan
bunga betina tersusun dalam struktur berbentuk speris atau membulat. Pada bunga
jantan hanya terdapat satu stamen. Ovarium pada awalnya dua, kemudian tinggal
satu karena gugur. Ovul hanya 2, tetapi hanya 1 yang berkembang (fungsional).
Buah tersusun dalam struktur seperti conus, tiap buah berbentuk seperti kacang
bersayap tertutup oleh braktea berkayu. Memiliki biji tanpa endosperm. Secara
ekonomis, ordo ini cukup bernilai,
terutama kayunya dapat digunakan sebagai furniture. Fosil polen dari Casuarina sp telah ditemukan pada
lapisan jaman porselen. Beberapa makrofosilnya ditemukan pada lapisan eosen
(dari Australia) dan Miosen (dari Argentina).
Familia ini hanya terdiri atas 1 marga dengan kurang lebih 40
jenis, yang tersebar di Indonesia dan Australia, contohnya Cassuarina equisetifolia, C. Junghuhniana.
Gambar Cassuarina
equisetifolia Cassuarina Junghuhniana
2.4.2 Ordo Piperales
Kelompok ini memiliki ciri-cirinya sebagai berikut: terna atau
perdu jarang berkayu, tegak lurus atau memanjat dengan akar pelekat. Daun
tunggal mempunyai stipula adnate (yang terlihat menyerupai pelepah pada daun)
dan kadang-kadang tidak punya tangkai daun. Bunga majemuk, mempunyai braktea
pada setiap, dan tersusun pada spadix. Benang sari 1-10. Buah drupa, bakal buah
superior 1-4 apokarp atau sinkarp masing-masing dengan satu bakal biji yang
atrop. Biji besar dengan endosperm, lembaga keci. Pertulangan daun melengkung
tapi berbentuk menyirip. Pada tangkai daun ada stipula. Mempunyai pistil atau
tangkai putik bunga.
Ordo ini mempunyai 2 familia yaitu Piperaceae dan Chloranthacea.
Tetapi pada pertemuan ini hanya familia Piperaceae
yang diminta, ciri-ciri dari familia ini diantaranya : Terna atau
tumbuh - tumbuhan berkayu seringkali memanjat dengan menggunakan akar – akar
pelekat. Umumnya
memiliki daun berbentuk jarum dan batang berbuku. Memiliki bau aromatis karena
ada sel minyak. Biseksual
dan uniseksual. Daun tunggal bentuk jantung, yang duduknya tersebar atau
berkarang dengan atau tanpa daun – daun penumpu. Perbungaan berupa spika dengan
ukuran bunga yang kecil dan brakhteatus. Bunga tersusun dalam bunga majemuk
yang disebut bunga lada (amentum), masing – masing kecil tanpa hiasan bunga,
berkelamin tunggal atau banci dengan 1 → 10 benang sari ; putik terdiri 1 → 6
bakal biji yang tegak pada dasarnya. Buahnya buah batu atau buah buni, jadi
dengan endosperm dan perisperm. Contoh spesiesnya adalah Piper bettle L. dan Piper nigrum L.
Gambar Piper betle
Gambar Piper nigrum
2.4.3 Ordo Urticales
Ordo
urticales adalah salah satu bangsa/ordo
anggota tumbuhan berbunga. Ordo ini meliputi terna, semak – semak maupun pohon
– pohon dengan kebanyakan daun – daun tunggal yang tersebar dan mempunyai daun
penumpu. Bunga kebanyakan berkelamin tunggal, tersusun dalam bunga majemuk
terbatas, biasanya kecil – kecil, aktinomorf dengan tenda bunga yang berwarna
hijau.
Penyerbukan secara anemogami, pembuahan kalazogami atau bentuk – bentuk peralihan ke porogami. Buahnya buah keras atau buah batu. Ordo ini dibagi menjadi 4 familia yaitu: Ulmaceae, Rhoipteleaceae, Moraceae, dan Urticaceae. Tetapi pada pertemuan ini hanya familia Moraceae dan Urticaceae yang akan dibahas.
Penyerbukan secara anemogami, pembuahan kalazogami atau bentuk – bentuk peralihan ke porogami. Buahnya buah keras atau buah batu. Ordo ini dibagi menjadi 4 familia yaitu: Ulmaceae, Rhoipteleaceae, Moraceae, dan Urticaceae. Tetapi pada pertemuan ini hanya familia Moraceae dan Urticaceae yang akan dibahas.
Ciri-ciri dari Familia Moraceae adalah : Habitusnya berupa pohon. Bergetah
putih atau bening. Daun – daun tunggal yang duduknya tersebar dengan daun –
daun penumpu yang lebar yang kadang – kadang memeluk batang. Stipula besar
melindungi batang, daun tersebar. Bunga berkelamin tunggal, tersusun dalam
bunga majemuk berbatas, yang berbentuk bongkol, tongkol, atau periuk. Bunga
uniseksual ukurannya kecil. Brachtea besar melindungi batang muda. Organ
vegetatif : bergetah susu (putih), berdaun penumpu berbentuk tudung, bila gugur
meninggalkan bekas perlekatan apda ranting berupa lingkaran cincin di ketiak
keduduakn daun. Organ generatif : bunga/buah semu, dasar bunga (receptaculum)
pada marga ficus tumbuh keluar melanjut, melingkar bentuk bulat, pada bagian
atasnya terdapat pintu tempat masuknya serangga (semut) Bunga jantan dengan
tenda bunga yang berbilangan 2 → 6, kebanyakan 4, benang sari sama dengan daun
hiasan bunga. Bunga dengan bakal buah yang tenggelam sampai menumpang, dengan 1
atau 2 tangkai putik. Bunga jantan dan bunga betina terletak di luar dasar
bunga. Penyebarannya di seluruh wilayah Indonesia dan daerah tropis. Contoh
spesiesnya adalah Ficus benjamina (beringin), Ficus
elastica Roxb. (karet hutan) dan
Artocarpus elastica Reinw. (terap)
Gambar
Ficus benjamina Gambar Ficus
elastica
Sedangkan
familia Urticaceae memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Kebanyakan berupa terna
dan semak yang tidak bergetah. Daun tunggal, tersebar atau berhadapan dengan penumpu/stipula
yang seringkali tidak sama besar. Bunga berkelamin tunggal jarang banci,
tersusun dalam tukal – tukal atau bongkol yang simos dan selanjutnya terkumpul
dalam rangkaian yang menyerupai tandan atau bunga lada. Bunga dengan tenda
bunga yang berjumlah 4 → 5 (kadang – kadang 2 → 3), benang – benang sari sama
banyaknya dengan daun tenda bunga, berhadapan dengan daun tenda bunga, dalam
kuncup membengkok ke dalam, pada waktu bunga mekar lalu membengkok keluar. Putik
dengan 1 kepala putik yang berbentuk seperti bulu atau seberkas rambut –
rambut. Bunga dalam perbungaan ( cymosa, spika, capitulum ). Umumnya
uniseksualis, bunga jantan 4 stamen. Seringkali ada stamenodium, berupa sisik
terdapat pada bagian basis dari pistilum. Contoh spesiesnya yaitu Urtica
urens, Boehmeria nivea.
.
Gambar
Urtica urens
Gambar Boehmeria nivea
2.5 Identifikasi Jenis-jenis Terpilih
2.5.1 Cassuarina
equisetifolia
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Sub kelas : Hamamelidae
Ordo : Casuarinales
Famili : Casuarinaceae
Genus : Casuarina
Spesies : Casuarina
equisetifolia L.
Nama Lokal : Cemara Angin
Manfaat Casuarina equisetifolia L. yaitu sebagai tanaman peneduh.
2.5.2 Piper betle
Kingdom :Plantae
(Tumbuhan)
Subkingdom
:Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi :Spermatophyta (Menghasilkan
biji)
Divisi
:Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas
:Magnoliopsida (berkeping dua
/ dikotil)
Sub
Kelas :Magnoliidae
Ordo
:Piperales
Genus
:Piper
Spesies
:Piper betle L.
2.5.3 Ficus benjamina
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Ficus
Spesies : Ficus benjamina
Nama Lokal : Beringin
Kegunaannya yaitu
kayunya untuk alat rumah tangga, perumahan, kulitnya untuk bahan sol sintetik
(marga artocarpus). Getah dari ficus
untuk bahan membuat mainan/bola dan penangkap burung.
2.5.4 Urtica urens
Kingdom : Plantae
Divisi :
Spermatophyta
Kelas :
Dicotyledoneae
Ordo :
Rosales
Familia :
Urticaceae
Genus :
Urtica
Spesies :
Urtica urens
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kelompok
tumbuhan pada classis ini mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga (berkeping
dua) dan ujung akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang
khusus. Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok (akar tunggang) yang
bercabang-cabang dan membetuk sistem akar tunggang. Batang berbentuk kerucut
panjang, biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak
jelas. Baik batang maupun akar mempunyai kambium, sehingga dapat tubuh
membesar. Duduk dau biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang saja
berseling. Daun tunggal atau majemuk, seringkali disertai oleh daun-daun penumpu,
jarang mempunyai pelepah. Tulang daun menjari atau menyirip. Dicotyledoneae
memiliki 3 sub classis diantaranya, Monoclamidae/Apetalae, Dyalipetalae,
Sympetalae.
Ordo Casuarinales merupakan salah satu dari sub classis
ini. Casuarina sp yang merupakan spesies
dari familia Casuarinaceae.
Ordo Piperales mempunyai 2 familia yaitu Piperaceae dan
Chloranthacea. Tetapi pada pertemuan ini hanya familia. Contoh spesiesnya
adalah Piper betle.
Ordo
urticales adalah salah satu bangsa/ordo
anggota tumbuhan berbunga. Yang terdiri dari Familia Moraceae dengan Contoh
spesiesnya adalah Ficus benjamina (beringin), dan Familia Urticaceae dengan
contoh spesies Urtica Urens.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini, semoga makalah
yang penulis buat dapat bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Gembong
Tjitrosoepomo. 2005. Taksonomi Umum (Dasar-dasar taksonomi tumbuhan). Cetakan
ketiga. Gadjah Mada University Press. Jogyakarta.
Nursyahra, Dan
Rizki.2011. Sitematika Tumbuhan. Rios Multicipta.Padang.
nurmy.staff.fkip.uns.ac.id/tag/gymnospermae
0 komentar nya:
Post a Comment