Makalah Tentang Dicotyledoneae

Posted By Muhammad Aziz on Monday, November 28, 2016 | 11:16 AM



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dikehidupan sehari-hari sering kita jumpai beragam jenis tumbuhan yang mana bila kita amati memiliki ciri tersendiri. Ciri tersebut yang berbeda-beda pada setiap tumbuhan akan dijadikan salah satu cara untuk mengelompokan tumbuhan tersebut ke dalam golongan-golangan tersendiri. Ilmu taksonomi tumbuhan merupakan ilmu yang mengkaji mengenai pengelompokan tumbuhan yang ada di alam ini.
Sebagaimana yang kita sama-sama ketahui bahwa Divisio Spermatophyta dikelompokkan menjadi subdivisio gymnospermae dan Angiospermae. Pada subdivisio angiospermae ini dibagi menjadi dua kelas, yaitu monocotyledoneae dan Dicotyledoneae. Berhubung materi mengenai tumbuhan Gymnospermae dan Angiospermae untuk kelas monocotyledoneae sudah kita bahas pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, maka untuk makalah yang akan disajikan kali ini akan dibahas mengenai tumbuhan Angiospermae pada kelas Dicotyledoneae.
Dicotyledoneae merupakan kelompok tumbuhan yang mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga dan ujung akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang khusus, serta masih banyak ciri-ciri lainnya yang nantinya akan diuraikan didalam makalah ini.
Tjitrosoepomo 2002 membagi classis Dicotyledoneae menjadi tiga sub classis. Antara lain : Monoclamidae/Apetalae, Dyalipetalae, Sympetalae.

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1         Apa saja ciri-ciri tumbuhan Dicotyledoneae?
1.2.2         Apa perbedaan Dicotyledoneae dengan Monocotyledoneae?
1.2.3         Apa perbedaan Monoclamydeae/Apetalae dengan Dyalipetalae dan Sympetalae?
1.2.4         Apa saja ciri-ciri familia Casuarinaceae, Piperaciae, Moracieae dan Urticaceae?
1.2.5         Apa saja contoh-contoh spesies dari setiap familia?
1.2.6         Bagaimana deskripsi dan identifikasi jenis-jenis terpilih?
1.3  Tujuan
1.3.1         Agar mahasiswa mengetahui ciri-ciri dari tumbuhan Dicotyledoneae.
1.3.2         Agar mahasiswa mengetahui perbedaan Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae.
1.3.3         Agar mahasiswa mengetahui perbedaan Monoclamydeae/Apetalae dengan Dyalipetalae dan Sympetalae?
1.3.4         Agar mahasiswa mengetahui ciri-ciri familia Casuarinaceae, Piperaciae, Moracieae dan Urticaceae?
1.3.5         Agar mahasiswa mengetahui contoh-contoh spesies dari setiap familia?
1.3.6         Agar mahasiswa mengetahui deskripsi dan identifikasi jenis-jenis terpilih?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Ciri-ciri Tumbuhan Dicotyledoneae
Kelompok tumbuhan pada classis ini mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga (berkeping dua) dan ujung akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang khusus. Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok (akar tunggang) yang bercabang-cabang dan membetuk sistem akar tunggang. Batang berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas. Baik batang maupun akar mempunyai kambium, sehingga dapat tubuh membesar. Duduk dau biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang saja berseling. Daun tunggal atau majemuk, seringkali disertai oleh daun-daun penumpu, jarang mempunyai pelepah. Tulang daun menjari atau menyirip. Pada cabang-cabang ke samping seringkali terdapat dua daun pertama yang letaknya tegak lurus pada bidang median dikanan kiri cabang tersebut .
Biji mempunyai dua daun lembaga, dan pada waktu berkecambah belah menjadi dua. Bagian-bagian bunga berbilang dua, empat, atau lima (dimer, tetramer, atau pentramer). Tjitrosoepomo 2002 membagi classis Dicotyledoneae memiliki 3 sub classis diantaranya, Monoclamidae/Apetalae, Dyalipetalae, Sympetalae.

2.2  Perbedaan Dicotyledoneae Dengan Monocotyledoneae
Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae merupakan kelas-kelas dari subdivisio Angiospermae yang dapat dibedakan, karena pengelompokkan nya berbeda sudah pasti terdapat pula perbedaan yang spesifik diantara keduanya.
Tebel perbedaan Dicotyledoneae dengan Monocotyledoneae
Aspek Pembeda
Dicotyledoneae
Monocotyledoneae
Biji
Biji mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga




Pada waktu berkecambah belah menjadi dua bagian
Biji mempunyai lembaga dengan satu daun lembaga yang mengalami metamorfosis menjadi alat hisap makanan dari endoperm bagi lembaga.

Pada waktu berkecambah biji tidak berbelah.
Lembaga/kecambah
Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar tunggang yang bercabang-cabang dan akhirnya membentuk sistem akar tunggang.

Ujung akar lembaga dan ujung pucuk lembaga tidak mempunyai pelindung yang khusus
Akar lembaga kemudian mati, disusul dengan pembentukkan akar-akar yang kurang lebih sama besar dan keseluruhannya membentuk sistem akar serabut.

Ujung akar lembaga dilindungi oleh koleoriza. Ujung pucuk lembaga dilindungi oleh koleoptil
Batang
Batang dari pangkal ke ujung seperti kerucut panjang, bercabang-cabang, buku-buku dan ruas tidak jelas
Batang dari pangkal ke ujung hampir sama besar, tidak bercabang-cabang, buku-buku dan ruas-ruas batang tampak jelas.
Daun
Daun tunggal atau majemuk, seringkali disertai daun penumpu, jarang mempunyai upih


Daun duduknya tersebar atau berkarang

Tulang daun menjari atau menyirip

Pada cabang sering terdapat dua daun pertama yang duduk berhadapan dan terletak tegak lurus pada bidang median.
Daun tunggal, berupih, kadang-kadang mempunyai lidah-lidah yang dianggap sebagai metamorfosisinya daun penumpu.

Daun duduknya berseling atau merupakan rozet.

Tulang daun sejajar atau melengkung

Pada cabang, daun pertama hanya 1 terletak dalam ketiak cabang didalam bidang median.
Bunga
Bagian-bagian bunga berbilangan dua, empat atau lima. (dimer, tetramer, pentamer)
Bagian-bagian bunga berbilangan tiga (trimer)
Anatomi
Baik akar maupun batang mempunyai kambium, sehingga dapat tumbuh membesar (pertumbuhan sekunder)
Batang maupun akar tidak mempunyai kambium.

2.3  Perbedaan Monoclamydeae/Apetalae Dengan Dyalipetalae Dan Sympetalae
Monoclamydeae, Dyalipetalae, dan Sympetalae merupakan sub Classis dari Classis Dicotyledoneae. Ketiganya pun dikelompokkan pasti juga karna dasar yang berbeda-beda, sehingga jelas bahwa ketiganya pasti memiliki perbedaan yang spesifik.
Monoclamydeae merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki satu perhiasan bunga yang dikenal dengan perigonium, dan umumnya periantiumnya menyerupai kaliks (kelopak), namun ada juga yang tidak memiliki perhiasan bunga.
Sementara Dyalipetalae merupakan kelompok tumbuhan dengan habitus berupa terna, semak, perdu dan pohon. Mempunyai hiasan bunga ganda, kelopak dengan mahkota dapat dibedakan dengan jelas. Daun mahkota bebas satu sama lain. Bagian-bagian bunga umumnya tersusun secara spiral. Batas antara kelopak dengan daun mahkota kadang-kadang tidak jelas.
Sedangkan Sympetalae merupakan tumbuhan yang memiliki perhiasan yang lengkap, dan dapat dibedakan antara kaliks dan carolla, namun antara sesama petalnya saling berlekatan.

2.4  Ordo-ordo Dari Subclassis Monoclamidae serta Ciri-ciri Dan Contoh Dari Familia Casuarinaceae, Piperaciae, Moracieae, Dan Urticaceae Serta.
2.4.1 Ordo Casuarinales (Veticilatae)
  Ordo ini hanya memiliki satu familia yaitu Casuarinaceae dengan ciri-cirinya sebagai berikut : Batang berkayu (berupa pohon).  Habitus menyerupai coniferae, cabang-cabang muda berwarna hijau, jelas berbuku-buku dengan daun-daun yang amat tereduksi menjadi seperti selaput kecil dan tersusun berkarang. Bunga unisexual, penyerbukan anemogami. Bunga jantan dengan satu benang sari yang terbelah-belah dengan dua hiasan bunga yang kecil dan 2 daun pelindung yang kecil pula, yang tersusun berkarang dan merupakan bulir pada ujung cabang yang paling muda. Bunga betina dalam bongkol pada cabang-cabang yang pendek, dengan daun pelindung yang kecil. Bakal buah dengan dua daun buah, beruang 2 (hanya satu yang berkembang) berisi 2 bakal biji (biasanya 1 mati). Buah kurung yang bersayap dan diselubungi oleh 2 daun pelindung yang berkayu. Bakal biji mempunyai 2 selaput biji contohnya: Casuarina equisetifolia Forst, Casuarina sumatrana Jungh. Ex de Vriese.
  Ordo Casuarinales merupakan salah satu dari sub classis ini. Casuarina sp yang merupakan spesies dari familia Casuarinaceae. Tumbuhan ini memiliki batang yang umumnya dianggap sebagai daun. Beruas-ruas, cabang pendek berwarna hijau, ramping. Daun 4-6 dalam setiap ruas, mereduksi membentuk struktur seperti sisik yang menyatu pada pangkalnya. Bunga biseksual, bunga jantan berupa spika yang ramping sedangkan bunga betina tersusun dalam struktur berbentuk speris atau membulat. Pada bunga jantan hanya terdapat satu stamen. Ovarium pada awalnya dua, kemudian tinggal satu karena gugur. Ovul hanya 2, tetapi hanya 1 yang berkembang (fungsional). Buah tersusun dalam struktur seperti conus, tiap buah berbentuk seperti kacang bersayap tertutup oleh braktea berkayu. Memiliki biji tanpa endosperm. Secara ekonomis, ordo  ini cukup bernilai, terutama kayunya dapat digunakan sebagai furniture. Fosil polen dari Casuarina sp telah ditemukan pada lapisan jaman porselen. Beberapa makrofosilnya ditemukan pada lapisan eosen (dari Australia) dan Miosen (dari Argentina).
  Familia ini hanya terdiri atas 1 marga dengan kurang lebih 40 jenis, yang tersebar di Indonesia dan Australia, contohnya Cassuarina equisetifolia, C. Junghuhniana.
 
 Gambar Cassuarina equisetifolia            Cassuarina Junghuhniana
2.4.2 Ordo Piperales
  Kelompok ini memiliki ciri-cirinya sebagai berikut: terna atau perdu jarang berkayu, tegak lurus atau memanjat dengan akar pelekat. Daun tunggal mempunyai stipula adnate (yang terlihat menyerupai pelepah pada daun) dan kadang-kadang tidak punya tangkai daun. Bunga majemuk, mempunyai braktea pada setiap, dan tersusun pada spadix. Benang sari 1-10. Buah drupa, bakal buah superior 1-4 apokarp atau sinkarp masing-masing dengan satu bakal biji yang atrop. Biji besar dengan endosperm, lembaga keci. Pertulangan daun melengkung tapi berbentuk menyirip. Pada tangkai daun ada stipula. Mempunyai pistil atau tangkai putik bunga.
  Ordo ini mempunyai 2 familia yaitu Piperaceae dan Chloranthacea. Tetapi pada pertemuan ini hanya familia Piperaceae yang diminta, ciri-ciri dari familia ini diantaranya : Terna atau tumbuh - tumbuhan berkayu seringkali memanjat dengan menggunakan akar – akar pelekat. Umumnya memiliki daun berbentuk jarum dan batang berbuku. Memiliki bau aromatis karena ada sel minyak. Biseksual dan uniseksual. Daun tunggal bentuk jantung, yang duduknya tersebar atau berkarang dengan atau tanpa daun – daun penumpu. Perbungaan berupa spika dengan ukuran bunga yang kecil dan brakhteatus. Bunga tersusun dalam bunga majemuk yang disebut bunga lada (amentum), masing – masing kecil tanpa hiasan bunga, berkelamin tunggal atau banci dengan 1 → 10 benang sari ; putik terdiri 1 → 6 bakal biji yang tegak pada dasarnya. Buahnya buah batu atau buah buni, jadi dengan endosperm dan perisperm. Contoh spesiesnya adalah Piper bettle L. dan Piper nigrum L.
 
          Gambar Piper betle                        Gambar Piper nigrum

2.4.3 Ordo Urticales
  Ordo urticales adalah salah satu bangsa/ordo anggota tumbuhan berbunga. Ordo ini meliputi terna, semak – semak maupun pohon – pohon dengan kebanyakan daun – daun tunggal yang tersebar dan mempunyai daun penumpu. Bunga kebanyakan berkelamin tunggal, tersusun dalam bunga majemuk terbatas, biasanya kecil – kecil, aktinomorf dengan tenda bunga yang berwarna hijau.
Penyerbukan secara anemogami, pembuahan kalazogami atau bentuk – bentuk peralihan ke porogami. Buahnya buah keras atau buah batu. Ordo ini dibagi menjadi 4 familia yaitu: Ulmaceae, Rhoipteleaceae, Moraceae, dan Urticaceae. Tetapi pada pertemuan ini hanya familia Moraceae dan Urticaceae yang akan dibahas.
Ciri-ciri dari Familia Moraceae adalah : Habitusnya berupa pohon. Bergetah putih atau bening. Daun – daun tunggal yang duduknya tersebar dengan daun – daun penumpu yang lebar yang kadang – kadang memeluk batang. Stipula besar melindungi batang, daun tersebar. Bunga berkelamin tunggal, tersusun dalam bunga majemuk berbatas, yang berbentuk bongkol, tongkol, atau periuk. Bunga uniseksual ukurannya kecil. Brachtea besar melindungi batang muda. Organ vegetatif : bergetah susu (putih), berdaun penumpu berbentuk tudung, bila gugur meninggalkan bekas perlekatan apda ranting berupa lingkaran cincin di ketiak keduduakn daun. Organ generatif : bunga/buah semu, dasar bunga (receptaculum) pada marga ficus tumbuh keluar melanjut, melingkar bentuk bulat, pada bagian atasnya terdapat pintu tempat masuknya serangga (semut) Bunga jantan dengan tenda bunga yang berbilangan 2 → 6, kebanyakan 4, benang sari sama dengan daun hiasan bunga. Bunga dengan bakal buah yang tenggelam sampai menumpang, dengan 1 atau 2 tangkai putik. Bunga jantan dan bunga betina terletak di luar dasar bunga. Penyebarannya di seluruh wilayah Indonesia dan daerah tropis. Contoh spesiesnya adalah Ficus benjamina (beringin), Ficus elastica Roxb. (karet hutan) dan Artocarpus elastica Reinw. (terap)
 
     Gambar Ficus benjamina                    Gambar Ficus elastica
  Sedangkan familia Urticaceae memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Kebanyakan berupa terna dan semak yang tidak bergetah. Daun tunggal, tersebar atau berhadapan dengan penumpu/stipula yang seringkali tidak sama besar. Bunga berkelamin tunggal jarang banci, tersusun dalam tukal – tukal atau bongkol yang simos dan selanjutnya terkumpul dalam rangkaian yang menyerupai tandan atau bunga lada. Bunga dengan tenda bunga yang berjumlah 4 → 5 (kadang – kadang 2 → 3), benang – benang sari sama banyaknya dengan daun tenda bunga, berhadapan dengan daun tenda bunga, dalam kuncup membengkok ke dalam, pada waktu bunga mekar lalu membengkok keluar. Putik dengan 1 kepala putik yang berbentuk seperti bulu atau seberkas rambut – rambut. Bunga dalam perbungaan ( cymosa, spika, capitulum ). Umumnya uniseksualis, bunga jantan 4 stamen. Seringkali ada stamenodium, berupa sisik terdapat pada bagian basis dari pistilum. Contoh spesiesnya yaitu Urtica urens, Boehmeria nivea.
.
     Gambar Urtica urens                              Gambar  Boehmeria nivea

2.5  Identifikasi Jenis-jenis Terpilih
2.5.1 Cassuarina equisetifolia
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Kelas               : Dicotyledoneae
Sub kelas         : Hamamelidae
Ordo                : Casuarinales
Famili              : Casuarinaceae
Genus              : Casuarina
Spesies            : Casuarina equisetifolia L.
Nama Lokal    : Cemara Angin
Manfaat Casuarina equisetifolia L. yaitu sebagai tanaman peneduh.
2.5.2  Piper betle
 Kingdom        :Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    :Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi     :Spermatophyta (Menghasilkan biji)
 Divisi              :Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
 Kelas              :Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        :Magnoliidae
Ordo                :Piperales 
Famili              :Piperaceae (suku sirih-sirihan)
Genus              :Piper
 Spesies            :Piper betle L.
2.5.3  Ficus benjamina
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Kelas               : Dicotyledoneae
Ordo                : Urticales
Famili              : Moraceae
Genus              : Ficus
Spesies            : Ficus benjamina
Nama Lokal    : Beringin
Kegunaannya yaitu kayunya untuk alat rumah tangga, perumahan, kulitnya untuk bahan sol sintetik (marga artocarpus).  Getah dari ficus untuk bahan membuat mainan/bola dan penangkap burung.
2.5.4  Urtica urens
        Kingdom         : Plantae
        Divisi               : Spermatophyta
        Kelas               : Dicotyledoneae
        Ordo                : Rosales
        Familia            : Urticaceae
        Genus              : Urtica
        Spesies            : Urtica urens
















BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
          Kelompok tumbuhan pada classis ini mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga (berkeping dua) dan ujung akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang khusus. Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok (akar tunggang) yang bercabang-cabang dan membetuk sistem akar tunggang. Batang berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas. Baik batang maupun akar mempunyai kambium, sehingga dapat tubuh membesar. Duduk dau biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang saja berseling. Daun tunggal atau majemuk, seringkali disertai oleh daun-daun penumpu, jarang mempunyai pelepah. Tulang daun menjari atau menyirip. Dicotyledoneae memiliki 3 sub classis diantaranya, Monoclamidae/Apetalae, Dyalipetalae, Sympetalae.
          Ordo Casuarinales merupakan salah satu dari sub classis ini. Casuarina sp yang merupakan spesies dari familia Casuarinaceae.
          Ordo Piperales mempunyai 2 familia yaitu Piperaceae dan Chloranthacea. Tetapi pada pertemuan ini hanya familia. Contoh spesiesnya adalah Piper betle.
          Ordo urticales adalah salah satu bangsa/ordo anggota tumbuhan berbunga. Yang terdiri dari Familia Moraceae dengan Contoh spesiesnya adalah Ficus benjamina (beringin), dan Familia Urticaceae dengan contoh spesies Urtica Urens.

3.2  Saran
            Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini, semoga makalah yang penulis buat dapat bermanfaat bagi para pembaca.

















DAFTAR PUSTAKA
Gembong Tjitrosoepomo. 2005. Taksonomi Umum (Dasar-dasar taksonomi tumbuhan). Cetakan ketiga. Gadjah Mada University Press. Jogyakarta.
Nursyahra, Dan Rizki.2011. Sitematika Tumbuhan. Rios Multicipta.Padang.
nurmy.staff.fkip.uns.ac.id/tag/gymnospermae
www.pengetahuan-oemum.com  › Pengetahuan umum dunia

Blog, Updated at: 11:16 AM

0 komentar nya:

Post a Comment