Makalah Tentang Pengenalan Laboratorium Mikrobiologi

Posted By Muhammad Aziz on Saturday, October 29, 2016 | 1:10 PM

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pada saat sekarang ini ,dengan berkembangnnya ilmu pengetahuan, maka semakin tinggi pula rasa ingin tahu seseorang terhadap apa yang terdapat di alam sampai pada mikrooorganisme yang tak dapat di lihat dengan mata telanjang/berukuran kecil. Dari hal inilah muncul ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mikroorganisme tersebut yang disebut dengan mikrobiologi.Para peniliti mulai mencari tahu akan apa yang terkandunng pada mikroorganisme tersebut.Dalam bidang penelitian mikroorganisme ini, tentunya menggunakan teknik atau cara- cara khusus untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme ini baik sifat dan karakteristiknya, tentu diperlukan pula pengenalan akan alat-alat laboratorium mikrobiologi serta teknik / cara penggunaan alat-alat yang berhubungan dengan penelitian tersebut .Hal ini dilakukan untuk memuddahkan berlangsungkan suatu penelitian.
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi juga harus dalam keadaan steril atau bebas dari kuman serta bakteri, virus dan jamur. Dan untuk mensterilkannya diperlukan pula pengetahuan tentang cara- cara / teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat- alat yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi memiliki teknik sterilisasi yang berbeda .
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dilakukanlah percobaan ini untuk mengetahui teknik
pengenalan, penyiapan dan penggunaan serta fungsi dan prinsip kerja setiap alat laboratorium mikrobiologi.Selain itu pula untuk mengetahui teknik sterilisasi dari alat-alat tersebut.

I.2 Rumusan masalah
1.      untuk mengetahui apa saja alat-alat dan peralatan untuk percoban-   percobaan mikrobilogi
2.      untuk mengetahui kegunaan dan fungsi alat-alat dalam percobaan tersebut.
I.3 Tujuan
      Adapun tujuan dari percobaan ini adalah :
1.      Untuk mengetahui dan mengenal alat- alat yang digunakan dalam  
           laboratoiummikrobiolog
2.      Untuk mengetahui teknik penyiapan serta penggunaan alat- alat   tersebut dengan baik .
3.      Untuk mengetahui fungsi dan prinsip kerja alat- alat laboratorium mikrobiologi.
4.      Untuk mengetahui teknik/cara sterilisasi alat- alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi.

1.4 Landasan Teori
      Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme yang  tidak dapat dilihat dengan mata telanjang untuk  meneliti apa saja yang terkandung di dalam mikroorganisme. Dalam meneliti mikroorganisme diperlukan teknik atau cara – cara khusus untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme baik sifat maupun karakteristiknya, tentu diperlukan adanya pengenalan alat yang akan digunakan serta mengetahui cara penggunaan alat – alat yang berhubungan dengan penelitian unutk memudahkan dalam melakukan penelitian.
Alat – alat yang digunakan dalam  penelitian harus dalam keadaan steril atau bebas dari kuman, bakteri, virus dan jamur. Perlu adanya pengetahuan tentang cara – cara atau teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat – alat yang digunakan memiliki teknik sterilisasi yang berbeda.
Laboratorium, seperti layaknya tempat bekerja harus dapat memberikan kenyamanan, kesehatan dan keamanan kepada semua orang yang bekerja didalamnya, termasuk pengelola laboratorium itu sendiri. Untuk itu, perlu studi kelayakan mengenai perencanaan dalam merancang laboratorium kimia yang meliputi adanya prosedur pengoperasian baku yang memerhatikan kesehatan dan keselamatan kerja ( K3 ) dilaboratorium, adanya ventilasi dan perlengkapan pelindung yang berfungsi baik, adanya penataan dan pengelolaan bahan kimia dan peralatan laboratorium, serta adanya prosedur pengolahan limbah laboratorium.
Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita harus mengenal atau mengetahui tentang alat-alat yang digunakan dalam melakukan praktikum tersebut. Hal ini berguna untuk mempermudah kita dalam melaksanakan percobaan, sehingga resiko kecelakaan di laboratorium dapat ditanggulangi. Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di laboratorium. Alat yang kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih, tergantung pada pemahaman seorang analis mengenai apa artinya bersih. Alat kaca seperti gelas piala atau erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau deterjen sintetik. Pipet, buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan larutan deterjen panas untuk bisa bersih benar .





BAB II
PEMBAHASAN
            Untuk megetahui lebih jelasnya apa saja alat-alat dan fungsi dalam percobaan mikrobilogi dan parkakas marilah kita pelajari lebih lanjut uraiyan dibawah ini.
2.1 Apa saja alat-alat untuk percobaan mikrobiologi
                      Nama alat Fungsi atau prinsip kerja
1.      Sendok tanduk
 Untuk mengambil bahan- bahan medium yang berbentuk padat
2.      Spoit
Untuk memindahkan cairan dengan volume sedikit
3.      Labu semprot
Sebagai tempat/ wadah aquadest dalam pembersihan alat laboratorium untuk mempermudah prosesnya
4.      Handspray
Sebagai tempat/ wadah alkohol dalam penyemprotan alat yang akan disterilkan
5.      Cawan petri
Sebagai wadah/media untuk pertumbuhan suatu mikroorganisme
6.      Batang pengaduk
Untuk mengaduk zat atau medium di dalam Erlenmeyer
7.      Gelas ukur
Untuk mengukur volume suatu cairan
8.      Pipet gondok
Untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu
9.      Pipet volume
Untuk mengambil larutan dengan volume tertentu
10.  Tabung durham
Sebagai indikator fermentasi
11.  Elenmeyer
Untuk menampung larutan kimia atau larutan yang dijadikan stock medium
12.  Oven
Untuk mensterilkan alat- alat gelas yang tahan terhadap panas. Digunakan pada sterilisasi udara kering dengan membebaskan alat- alat dari segala macam kehidupan (mikroba) tanpa kelembaban.
13.  Inkubator
 Untuk menginkubasi atau mengembangbiakkan, pertumbuhan bakteri. Pada bagian luar dari alat ni dilengkapi dengan penunjuk suhu, dimana suhu yang digunakan adalah suhu kamar. Bagian dalamnya terdapat rak yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan mikroorganisme yang akan diinkubasi.
14.  Laminary air flow
Untuk pengerjaan sacara aseptis karena mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga aseptis dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan.
15.  Neraca ohaus
Untuk menimbang bahan- bhan secara manual
16.  Autoklaf
 Untuk sterilisasi basah dengan penun juk tekanan dan katub pengaman pada dasarnya berfungsi untuk membuang uap panas dari alat yang disterilkan yang dihasilkan dari bahan cair yang merupakan pendukungnya.
17.  Shaker
Untuk mengigantasi/menghomogenkan medium dan mikroba dengan tujuan memberikan oksigen yang cukup untuk pertumbuhan mikroba dan agar pertumbuhan mikroba merata.
18.  Neraca analitik
Untuk menimbang bahan- bahan secara analitik
19.  Sentrifuges
Untuk menyaring atau memisahkan padatan (mikroorganisme) dan larutan. Alat ini dilengkapi dengan pengatur kecepatan untuk mempercepat proses pemisahan.

20.  Penangas Dipakai
 untuk memanaskan atau mengukus suatu zat padat menjadi larutan atau untuk mendidihkan larutan. Alat ini memiliki pengontrol yang sangat tinggi.
21.  Spektrofotometer
Untuk mengukur jumlah pertumbuhan bakteri
22.  Ose lurus
Untuk menusuk media dalam pertumbuhan bakteri pada media tegak
23.  Ose bulat
 Untuk menggores mwdia dalam pertumbuhan bakteri pada media miring.
24.  Enkas
Untuk pengerjaan medium misalnya pada isolasi atau penanaman bakteri
dalam kondisi ruang yang aseptis agar tidak terkontaminasi dengan udara.

            Dari hasil yang diperoleh dapat diketahui berbagai fungsi atau prinsip kerja setiap alat yang ada di laboratorium mikrobiologi. Alat-alat ini terdiri dari alat non gelas berupa sendok tanduk, spoit, labu semprot, hand spray. Alat gelas berupa; Cawan petri, batang pengaduk,pipet gondok, gelas ukur, pipet volume, tabung durham,dan erlenmeyer.Alat instrumen berupa oven, inkubator, Laminarty air flow, Sentrifuges, penangas, Shaker, Neraca analitik, Neraca ohaus, Autoklaf, Spektrofotometer.Alat lain berupa Ose lurus, Ose bulat dan Enkas.
Alat- alat laboratorium mikrobiologi ini memiliki teknik sterilisasi yang tidak semuanya sama antara lain :
1.      Alat gelas : Alat- alat gelas ini disterilkan dengan menggunakan oven, atau disebut juga hot air sterilization. Alat- alat gelas disterilkan oleh udara panas di dalam oven. Alat- alat yang disterilkan dengan menggunakan oven adalah alat yang tahan terhadap panas.
2.      Alat non gelas: Alat- alat non gelas ini disterilkan dengan menggunakan autoklaf yaitu dengan menggunakan uap air panas bertekanan tinggi.
3.      Alat- alat yang disterilkan dngan otoklaf adalah alat yang tidak tahan terhadap panas/ mudah meleleh.
4.      Alat- alat lain : Ose bulat dan ose lurus : Alat ini disterilkan dengan menaruh benda pada nyala api bunsen sampai merah membara.
5.      -Enkas : Alat ini disterilkan dengan cara menyemprotkan alkohol pada dinding dan dasr enkas dengan handspray dan didiamkan sekitar 30 menit kemudian menyalakan bunsen selama pengerjaan.
2.2 Perkakas
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa, dosen, peneliti dan sebagainya, melakukan percobaan. Percobaan yang dilakukan menggunakan berbagai bahan kimia, peralatan gelas dan instrumentasi khusus yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan bila dilakukan dengan cara yang tidak tepat. Kecelakaan itu dapat juga terjadi karena kelalaian atau kecerobohan kerja, ini dapat membuat orang tersebut cedera, dan bahkan bagi orang disekitarnya. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan dambaan bagi setiap individu yang sadar akan kepentingan kesehatan, keamanan dan kenyamanan kerja.
Dalam pekerjaan sehari-hari petugas laboratorium selalu dihadapkan pada bahaya-bahaya tertentu, misalnya bahaya infeksius, reagensia yang toksik, peralatan listrik maupun gelas yang digunakan secara rutin. Secara garis besar bahaya yang dihadapi dalam laboratorium dapat digolongkan dalam :
1.      Bahaya kebakaran dan ledakan dari zat / bahan yang mudah terbakar atau meledak.
2.      Bahan beracun, korosif dan kaustik
3.      Bahaya radiasi
4.      Luka bakar
5.      Syok akibat aliran listrik
6.      Luka sayat akibat alat gelas yang pecah dan benda tajam
7.      Bahaya infeksi dari kuman, virus atau parasit.
PROSEDUR UMUM
a.       Memahami prosedur keselamatan.
b.      Tidak meningggalkan pekerjaan sedang berlangsung.
c.       Hati-hati menangani peralatan panas / dengan pemanas.
d.      Tidak memipet dengan mulut.
e.       Tidak menyalakan api / pemanas dekat pelarut yang mudah menguap.
f.       Tidak meninggalkan api / pemanas tanpa pengawasan.
g.      Mematikan peralatan, api, dan kran air bila tidak digunakan.
h.      Tidak membawa peralatan dan bahan kimia keluar lab tanpa ijin.
i.        Tas dan barang bawaan tidak diletakkan di meja percobaan.
j.        Melapor pada asisiten tentang alergi / penyakit bawaan terhadap bahan kimia atau hewan percobaan.
k.      Memahami prosedur penanganan hewan percobaan.

CARA – CARA KERJA YANG BAIK DENGAN MEMPERHATIKAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN

v  Dalam keadaan sehat fisik dan mental.
v  Mematuhi tata tertib praktikum dan berdisiplin  dalam keseluruhan kegiatan praktikum .
v  Menjaga kebersihan baik ruangan maupun alat - alat selama praktikum .
v  Meneliti jumlah dan keadaan alat-alat praktikum sebelum dan sesudah praktikum selesai
v  Dalam penimbangan, pengerjaan dan penulisan laporan harus sistematik , cermat dan  teliti
v  Jujur dalam semua tindakanmulai dari pembuatan sampai penyerahan hasil praktikum.
v  Kreatif misalnya sebelum memulai praktikum telah mempersiapkan komponen-komponen pelengkap seperti menyiapkan wadah tutup botol dll.
v  Selama praktek bicara seperlunya supaya suasana tenang.
v  Tunjukkan sikap dan penampilan percaya diri , tidak bingung dan tidak ragu-ragu sehingga mampu bekerja dengan tenang.
v  Tidak ceroboh dalam menempatkan alat-alat laboratorium , sehingga menimbulkan  kecelakaan kerja seperti : ketumpahan air panas atau memecahkan alat laboratorium.



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Adapun kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan ini adalah :
v  alat non gelas terdiri dari sendok tanduk, spoit, labu semprot, hand spray.
v  Alat gelas terdiri dari Cawan petri, batang pengaduk,pipet gondok, gelas ukur, pipet volume, tabung durham,dan erlenmeyer.
v  Alat instrumen terdiri dari oven, inkubator, Laminarty air flow, Sentrifuges, penangas, Shaker, Neraca analitik, Neraca ohaus, Autoklaf, Spektrofotometer.
v  Alat lain terdiri dari Ose lurus, Ose bulat, dan Enkas.
v  Teknik sterilisasi alat gelas dengan menggunakan oven,sedangkan alat non gelas dengan menggunakan autoklaf dan alat lain ose dengan cara dipijarkan dan enkas dengan cara menyemprotkan alkohol kemudian menyalakan bunsen saat pengerjaan

3.2 Saran
1.      Sebelum melakukan paraktikum usahakan bagian alat-alat yang akan digunkan dalam kondisi steril.
2.      Sebaiknya fungsi dan bagian- bagian dari alat- alat dari laboratorium mikrobiologi dapat dijelaskan secara terperinci oleh asisten pendamping agar praktikan dapat paham betul akan penggunaan dan cara kerja alat ataupun teknik sterilisasi alat.








Blog, Updated at: 1:10 PM

0 komentar nya:

Post a Comment