BAB I
Pendahuluan
A.
Latar
Belakang
Laboratorium
adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran atau pun pelatihan ilmiah di
lakukan, dan tempat belajar mengajar melalui metode pratikum yang dapat
menghasilkan pengalaman belajar dimana siswa berinteraksi dengan berbagai alat
dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung
dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang di pelajari. Laboraturium biasanya di buat untuk memungkinkan dilakukan nya
kegiatan-kegiatan tersebut sacara terkendali.
Pada pembahasan ini
akan dibahas mengenai peralatan laboratorium yang dibuat yang dibuat dari bahan
gelas, porselen dan plastik. Bahan gelas mempunyai karakteristik khusus misal
nya tahan panas, yang ditandai dengan pyrex, tanda dagang (trade mark) suatu
perusahaan pembuat alat-alat gelas.
Fungsi Laboraturium yaitu : sebagai
sumber belajar dan mengajar, sebagai metode pengamatan dan metode percobaan,
sebagai prasarana pendidikan atau sebagai wadah dalam proses belajar mengajar.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.
Untuk mengetahui apa
pengertian dari laboratorium
2.
Untuk mengetahui tata
letak dari laboratorium
3.
Untuk mengetahui
bagaimana perlengkapan dan tata ruang dari laboratorium
C.
Tujuan
1.
Mahasiswa mampu
mengetahui apa pengertian dari laboratorium
2.
Mahasiswa mampu
mengetahui tata letak dari laboratorium
3.
Mahasiswa mampu
mengetahui bagaimana perlengkapan dan tata ruang dari laboratorium
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk mengetahui lebih jelas tentang
materi memahami laboratorium dan perlengkapannya marilah kita pahami uraian
berikut.
Laboratorium adalah tempat riset ilmiah,
eksperimen, pengukuran atau pun pelatihan ilmiah di lakukan, dan tempat belajar
mengajar melalui metode pratikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar dimana
siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala
yang dapat diamati secara langsung dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang
di pelajari. Laboraturium biasanya di
buat untuk memungkinkan dilakukan nya kegiatan-kegiatan tersebut sacara terkendali
(Anonim,2007).
Sementara menurut Emha
(2002),laboraturium di artikan sebaga isuatu tempat untuk mengadakan percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang
berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan biologi atau bidang ilmu lainnya.
Pengertian lain menurut sukarso
(2005) ,laboraturium adalah suatu tempat dimana di lakukan kegiatan kerja untuk
menghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup kamar , atau ruangan terbuka,
misalkan kebun dan lain-lainnya. Berdasarkan defenisi tersebut, laboraturium adalah
suatu tempat yang di gunakan untuk melakukan
pecobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, biologi atau
bidang ilmu lain nya, yang merupakan suatu ruangan tertutup kamar ,atau ruang terbuka,
misalkan kebun dan lain-lainnya.
B.
Fungsi
Laboratorium
Fungsi Laboraturium yaitu : sebagai
sumber belajar dan mengajar, sebagai metode pengamatan dan metode percobaan, sebagai
prasarana pendidikan atau sebagai wadah dalam proses belajar mengajar.
Menurut Suarso, (2005), secara garis
besar laboratorium dalam proses pendidikan adalah sebagai berikut :
·
Sebagai tempat untuk berlatih
mengembangkan keterampilan intelektual melalui kegiatan pengamatan, pencatatan,
dan mengkaji gejala-gejala alam.
·
Mengembangkan keterampilan
motorik siswa, siswa akan bertambah keterampilan nya dalam mempergunakan alat-alat
media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.
·
Memberikan keberanian untuk
mencari hakikat kebenaran ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungan alam dan
social.
·
Memberi rasa ingin tahu
siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon ilmuan.
·
Membina rasa percaya diri
terhadap keterampilan dan pengetahuan atau penemuan yang di perolehnya.
Menurut Anonim (2003),fungsi laboraturium sebagai berikut
:
·
Laboratorium sebagai sumber
belajar, tujuan pembelajaran fisika dengan banyak variasi dapat digali, diungkap
kan,dan di kembangkan dari laboratorium
·
Laboratorium sebagai metode
pembelajaran di dalam laboratorium terdapat 2 metode dalam pembelajaranya itu metode
percobaan dan metode pengamatan.
·
Laboratorium sebagai prasarana
pendidikan.
Menurut Soejitno (1983) secara garis besar fungsi
laboratorium sebagai berikut :
·
Memberikan kelengkapan bagi
pembelajaran teori yang telah di terima sehingga antara teori dan praktik, ukan
merupakan kedua hal yang terpisah.
·
Memberikan keterampilan
kerjai lmiah bagi mahasiswa/siswi.
Menurut Engkoswara (1982)
mengatakan bahwa melalui kegiatan pratikum yang biasanya di lakukan mahasiswa
di harap kan dapat :
·
Mengembang kan berbagai
keterampilan secara terintegrasi.
·
Mengenal berbagai peralatan
laboratorium.
·
Mengenal berbagai desain
dan peralatan untuk eksperimen.
·
Mengembangkan keterampilan
mengumpulkan dan menginterprestasikan data.
·
Mengembangkan sikap untuk
melakukan sesuatu secara tepat dan akurat.
·
Mengembangkan kecakapan
dalam menulis laporan.
·
Mengembangkan kemampuan
dalam mengkomunikasikan hasil eksperimen.
·
Menambah keberanian berfikir
dan menanggung resiko.
·
Memecahkan masalah dengan berbagai variable yang banyak dan berbagai kemungkinan
pemecahannya.
C.
Tata
Letak Laboratorium
Tata letak peralatan adalah suatu
bentuk usaha pengaturan penempata peralatan di laboraturium,sehingga
laboraturium tersebut berwujud dan memenuhi persyaratan untuk beroperasi.kata
pengaturan dalam kalimat diatas mengandung makna yang sangat luas,yaitu bahwa
dalam mewujudkan suatu laboraturium yang layak operasi diperlukan penempatam
peralatan yang tersusun rapi berdasar kepada proses dan langkah langkah
penggumaam/aktifitas dalam laboraturum yang di harapkan,begitu pula dengan
daerah kerja harus memiliki luas yang memungkinkan pengguna/pekerja/operator
dapat bergerak bebas,aman dan nyaman,di samping lalu lintas bahan yang akan di
gunakan dapat sampai ke tempat kerja dengan mudah dan lancar.
Tujan
tata letak laboraturium mengurangi hambatan dalam upaya melaksanakan suatu
pekerjaan yang menadi tanggung jawabnya.memberikan keamanan dan kenyamanan bagi
pengguna atau pekerja atau operator.memaksimalkan penggunaan
peralatan.memberikan hasil yang maksimal dengan pendanaan yang minimal
mempermudah pengawasan.
Banyak faktor yang harus di
pertimangkan sebelum membangun laboratorium.banyak faktor yang harus di
pertimbangan sebelum membangun laboratorium.faktor tersebut antara lain lokasi
membangun laboratorium dan ukuran ruang.
Persyaratan lokasi : pembangunan
laboratorium antara lain tidak terletak pada arah angin yang menuju bangunan
lain atau pemukiman.hal ini di maksudkan untuk menghindari penyebaran gas-gas
berbahaya,bangunan laboratorium tidak berdekatan atau di bangun pada sumber
air.bangunan laboratorium harus mudah di jangkau ntuk pengontrolan dan
memudahkan tindakan lainnya,misalkan apabila terjadi kebakaran.
Tata letak ruangan : ruangan laboratorium untuk
pembelajaran sains umumnya terdiri atas ruang utama dan ruang perlengkapan.
·
ruang utama : tempat
para siswa atau mahasiswa melakukan pratikum
·
Ruang perlengkapan :
umumnya terdiri atas ruangan persiapan dan ruang penyimpanan
·
Ruang persiapan :
digunakan untuk menyimpan alat-alat dan bahan-bahan yang akan di pakai pratikum
atau percobaan baik untuk siswa maupun untuk guru
·
Ruang penyimpanan :
digunakan untuk menyimpan bahan-bahan persediaan termasuk bahan kimia dan
alat-alat yang penggunaannya tidak setiap saat.
·
Ukuran
ruang utama lebih besar dari pada ukuran ruang persiapan dan penyimpanan.
D.
Fasilitas
Laboratorium
·
Fasilitas Umum :
merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pamakai laboratorium
Contoh : penerangan,vasilitas air,bak
cuci (sinks),aliran listrik,gas
·
Fasilitas khusus :
berupa peralatan dan memblair
Contoh : meja
siswa/mahasiswa,meja guru/dosen,kursi,papan tulis,lemari alat,lemari bahan dan
ruang timbang,lemari asam,perlengkapan p3k,pemadam kebakaran.
Keterangan :
1.
Penerangan : ruang
laboratorium harus memiliki pengatur penerangan yang dapat di ubah-ubah sesuai kebutuhan sumber cahaya matahari atau
dari listrik
2.
Ventilasi : ruang
laboratorium IPA membutuhkan ventilasi yang baik,lebih-lebih untuk laboratorium
yang sering menggunakan bahan-bahan mudah menguap
3.
Air : merupakan
vasilitas yang penting dalam laboratorium IPA,terutama untuk laboratorium biologi,pasokan
air harus cukup,kualitasnya harus baik,kualitas air yang kurang baik dapat
mempercepat keruskan alat-alat terutama alat-alat yang terbuat dari logam.
4.
Bak cuci : bak cuci
atau sinks dapat terbuat dari beton, bak cuci yang terbuat dari porselen mudah
terdona apabila kena bahan-bahan kimia.saringan untuk mencegah masuknya
sisa-sisa pratikum yang berupa bahan padat
5.
Listrik : merupakan
fasilitas yang sangat penting,besarnya daya yang terpasang harus mencukupi
kebutuhan alat-alat laboratorium,terutama alat-alat labor yang di butuhkan daya
besar seperti : seperti oven,furnance,autoclave
6.
Mebelair : perlengkapan
yang berupa melebar harus di perhatikan kualitas dan ukurannya,misalnya untuk
meja,perlu di perhatikan ketinggiannya
Prinsip-prinsip yang perlu di perhatikan dalam
menyusun tata letak peraatan dan perabotan laboraturium adalah :
a. Mudah
di lihat
b. Mudah
di jangkau
c. Aman
untuk alat
d. Aman
untuk pemakaian
E.
Pengenalan
Alat Laboratorium
Pada pembahasan ini akan dibahas
mengenai peralatan laboratorium yang dibuat yang dibuat dari bahan gelas,
porselen dan plastik. Bahan gelas mempunyai karakteristik khusus misal nya
tahan panas, yang ditandai dengan pyrex, tanda dagang (trade mark) suatu perusahaan
pembuat alat-alat gelas.
1.
Penyusun
bahan gelas borosilikat dan soda lime
Penyusun
|
Komposisi
|
|
Borosilikat
|
Soda
lime
|
|
Silika
Borak
oksida
Natrium
oksida
Aluminium
oksida
Kalsium
oksida
Magnesium
oksida
Barium
oksida
Kalium
oksida
|
80,6
%
12,6
%
4,15
%
2,2
%
0,1
%
0,05
%
5
ppm
---
|
71
%
---
15
%
2,2
%
5,7
%
2,9
%
1,7
%
1,2
%
|
2.
Karakteristik
bahan plastik
Karakteristika
|
Bahan
|
|||
Polythene
|
Polypropylene
|
PVC
|
Styrene
|
|
Ketahanan
terhadap suhu
-waktu
pendek
-terus-menerus
|
900
C
800
C
|
1450
C
1200
C
|
750
C
650
C
|
700
C
600
C
|
Pengaruh
dari
-asam
lemah:
-asam
kuat:
-alkali
lemah:
-alkali
kuat:
-pelarut
organik:
|
Tahan
Baik,tetapi
perlahan-lahan akan teroksidasi
--
Tahan
Cukup
tahan
|
Sangat
tahan
Tahan
--
Sangat
tahan
Sangat
tahan
|
--
Tahan
Tahan
Tahan
Kurang
tahan
|
Tahan
Kurang
tahan
Tahan
Kurang
tahan
Kurang
tahan
|
Kejernihan
(clarity)
|
Translucent
|
Translucent
sampai transparent
|
Translucent
sampai opaque
|
Transparent
|
Warna
normal
|
Putih
kabut
|
Putih
|
Jernih
atau berwarna
|
Jernih
atau berwarna
|
Kekakuan
(rigidity)
|
Lentur
|
Agak
kaku
|
Sangat
lentur atau kaku
|
Agak
kaku
|
Alat-alat laboratorium logam terbuat
dari bahan besi atau kuningan. Khusus bahan besi yang digunakan biasa nya besi
cor. Secara umum fungsi setiap alat diberikan secara umum, untuk memudah kan
dalam memahami alat-alat laboratorium, penulisan alat-alat sesuai dengan abjad.
F.
Pengenalan
Alat Gelas,Porselen, dan Plastik
1.
BEJANA
LONCENG
BEL JAR, dengan knop bulat di bagian
atas, ukuran tinggi x diameter-dalam bejana, kapasitas :
200
x 150 mm
250
x 275 mm
300
x 200 mm
Fungsi
: dapat digunakan untuk percobaan tentang hubungan antara fotosintesis dengan
respirasi hewan.
2.
BOTOL
CUCI
GAS
WASHBOTTLE, kapasiatas :
125 ml
250 ml
500 ml
Fungsi : untuk
percobaan respirasi dengan menghubungkan beberapa botol cuci.
3.
BOTOL
PEREAKSI
Botol pereaksi dengan gelas jernih atau
berwarna kuning sawo (amber), leher sempit, dengan tutup dari polypropylene,
kapasitas :
30 ml 250 ml
60 ml 500 ml
125 ml 1000 ml
Fungsi
: menyimpan pereaksi.
4.
BOTOL
SERBA GUNA
Dengan
gelas jernih, leher lebar dengan tutup gelas, kapasita :
60 ml, 250 ml,
500 ml, 1000 ml
Fungsi :
menyimpan pereaksi.
5.
BOTOL
Botol polypropylene serba guna, leher
sempit dan bertutup ulir polypropylene, kapasitas : 60, 125, 250, dan 500 ml.
Fungsi :
menyimpan senyawa kimia cair.
6.
BOTOL
KULTUR
CULTURE BOTTLE, gelas, leher sempit
dengan tutup ulir aluminium, dapat disterilkan autoclave, kapasitas : 7, 14,
dan 28 ml.
Fungsi
: membuat kultur pada kegiatan mikrobiologi.
7.
BOTOL
TETES
DROPPING BOTTLE, gelas jernih, dengan
tutup plastic dan pipet gelas, kapasitas: 30, 60 dan 125 ml.
Fungsi
: menyimpan senyawa pereaksi atau pewarna dan meneteskan ke obyek.
8.
BURET
BERETTE, dengan kelep tekan ( pinchvalve
) karet atau plastic, dengan kapasitas 50 ml dan unip skala 0,1 ml ( 50 x 0,1
ml )
Fungsi
: untuk titrasi
9.
CAWAN
PETRI
PETRI
DISH, gelas pyrek, tinggi 18 mm, dengan ukuran :
Dia.
Cawan
|
Dia.
Tutup
|
Dia.
Cawan
|
Dia.
Tutup
|
(
mm)
|
(
mm)
|
(
mm)
|
(
mm)
|
57
|
70
|
115
|
122
|
70
|
76
|
141
|
149
|
95
|
101
|
|
|
Fungsi
: untuk pembuatan kultur media.
10. CORONG
FUNNEL, gelas pyrex, panjang batang
sesuai dengan dia meter atas corong, ukuran dia meter : 50, 75, 100, 150 dan
200 mm
Fungsi : untuk proses penyaringan
11. CORONG PEMISAH
SEPARATING FUNNEL, bentuk kerucut, gelas
borosilikat, dapat dipasang kelep (stopcock) atau tutup plastic, kapasitas :
50, 100, 250, 500, dan 1000 ml.
Fungsi
: untuk proses pemisahan pigmen.
12. CORONG PEMISAH
SEPARATING FUNNEL,
bentuk lonjong, gelas borosilikat, dapat dipasang kelep (stopcock) atau tutup plastic,
kapasitas : 50, 100, 250, 500, dan 1000 ml.
Fungsi
: untuk proses pemisahan pigmen.
13. DESIKATOR
DECICATOR, gelas borosilikat dengan knop
bulat dibagian atas tutup dan keping berlubang-lubang dibagian dalam, ukuran
diameter bagian dalam dari bagian atas/tutup : 135 dan 200 mm.
Fungsi
: untuk proses pengeringan, digunakan senyawa higroskopis a.l. kalsium klorida
dan silica gel.
14. GELAS ARLOJI
WATCH GLASS, gelas pyrex, diameter : 25,
50, 65, 75, 100, 125, dan 150 mm.
Fungsi : untuk
menempatkan benda yang sedang dalam pengamatan.
15. GELAS PIALA
BEAKER GLASS, gelas pyrex, bentuk
rendah, dengan bibir tuang dan berskala dua atau tiga, kapasitas : 5, 10, 25,
100, 150, 250, 400, 500, 600, 800, 1000, 1500, 2000, 3000 dan 5000 ml.
Fungsi : untuk menyimpan atau mencampur
senyawa kimia, dan unit skala tidak terlalu teliti tetapi cukup memadai untuk
penggunaan yang tidak memerlukan ketelitian tinggi.
16. GELAS UKUR
GRADUATED
GLASS CYLINDER, dengan bibir tuang dan kaki bentuk heksagonal.
kapasitas
|
Bagian
skala
|
kapasitas
|
Bagian
skala
|
(ml)
|
(ml)
|
(ml)
|
(ml)
|
10
|
0,2
|
250
|
2
|
25
|
0,5
|
500
|
5
|
50
|
1
|
1000
|
10
|
100
|
1
|
2000
|
20
|
Fungsi
: untuk mengukur volume suatu cairan sesuai dengan keperluan.
17. KRUSIBEL
CRUCIBLE, porselen, bentuk pendek tebal
(squat), dengan atau tanpa tutup dinding bagian dalam dan luar diupam
(glazier).
Kapasitas
|
Alas
|
Tinggi
|
(ml)
|
(mm)
|
(mm)
|
8
|
32
|
19
|
15
|
40
|
23
|
25
|
46
|
27
|
45
|
57
|
37
|
90
|
68
|
45
|
Fungsi
: untuk membuat preparat abu (tumbuhan).
18. KRUSIBEL PENYARING
CRUCIBLE FILTER, porselen, kapasitas 25
ml, ukuran 35 x 40 mm (alas x tinggi), dengan dasar berlubang-lubang.
Fungsi
: untuk filtrasi dari endapan halus (fine precipitates) yang memerlukan
pemanasan (dalam tungku/furnace).
19. LABU DESTILASI
DESTILLATION FLASK, gelas pyrex, dasar bulat,
kapasitas : 100, 250, 500 dan 1000 ml.
Fungsi : sebagai bagian perangkat alat penyuling.
20. LABU EKSTRAKSI
EXTRACTION
FLASK, gelas pyrex, dasar bulat, kapasitas : 100, 250, 500, dan 1000 ml.
Fungsi
: untuk proses ekstraksi.
21. LABU ERLENMEYER
ERLENMEYER FLASK, gelas pyrex, bentuk
kerucut dengan mulut sempit, dengan berskala dua atau lebih, kapasitas : 5, 10,
25, 50, 100, 150, 250, 500, 1000, dan 2000 ml.
Fungsi
: untuk menyimpan, memanaskan atau mencampur senyawa kimia, dan unit skala
tidak terlalu teliti tetapi cukup memadai untuk penggunaan yang tidak
memerlukan ketelitian tinggi.
22. LABU FILTRASI
FILTRATION FLASK, gelas pyrex, bentuk
bulat, kapasitas : 100, 250, 500 dan 1000 ml.
Fungsi
: untuk proses penyaringan digabung dengan corong penyaring Buchner, dan
dihubungkan dengan pompa hisap.
23. LABU
Labu
dasar bulat, gelas pyrex, kapasitas : 100, 250, 500, 1000, 2000 dan 5000 ml.
Fungsi
: untuk memanaskan cairan.
24. LABU KJELDAHL
KJELDAHL FLASK, gelas pyrex dengan leher
panjang, kapasitas : 50,100,KJELDAHL FLASK, gelas pyrex dengan leher panjang, kapasitas
: 50,100,300, 500 dan 800 ml.
Fungsi
: merupakan salah satu perangkat untuk percobaan penentuan kadar protein.
25. LABU VOLUMETRI
VOLUMETRIC FLASK, terbuat dari gelas
jernih tanpa tutup, kapasitas : 10, 25, 50, 100, 250, dan 500 ml.
Fungsi
: menyimpan hasil ekstraksi.
26. VOLUMETRIC FLASK
dengan
tutup polypropylene, kapasitas :
1
ml
|
100
ml
|
2
ml
|
200
ml
|
5
ml
|
250
ml
|
10
ml
|
500
ml
|
20
ml
|
1000
ml
|
25
ml
|
2000
ml
|
50
ml
|
|
Fungsi
: menyimpan hasil ekstraksi.
27. LUMPANG DAN ALU
MORTAR
and PESTLE, porselen, ukuran diameter luar lumping : 70, 90, 110, 125, 140 dan
210 mm.
Fungsi
: untuk menggerus dan menghaluskan.
28. MANGKUK PORSELEN
PORCELAIN
BASIN, mangkuk penguap, dasar rata, bentuk dangkal, dengan bibir tuang, ukuran
:
Kapasitas
|
Dia
x kedalaman
|
Kapasitas
|
Dia
x kedalaman
|
(ml)
|
(mm)
|
(ml)
|
(mm)
|
20
|
60
x 14
|
160
|
105
x 30
|
45
|
80
x 20
|
220
|
120
x 32
|
60
|
90
x 22
|
260
|
130
x 30
|
100
|
100 x 25
|
520
|
160 x 40
|
Fungsi
: untuk proses penguapan larutan.
29. MANGKUK GELAS
GLASS BASIN,mangkuk pengkristal,gelas
borosilikat,dasar datar,dengan bibir tuang,kapasitas 50 ml dengan ukuran
diameter 50 mm dan kedalaman 33 mm
Fungsi
: untuk proses pekristalan.
30. PELAT TETES
PLATE,porselen dengan 12 cekungan dan
ukuran 115 x 85 mm.bahan styrene/polystyrene dengan 12 cekungan dan ukuran
115x95 mm.
Fungsi
: untuk menguji bahan dengan pereaksi.
31. PIPET
PIPETTE,hanya satu tanda
kapasitas,berkaret hisap,berkode warna,kapasitas : 1( tanpa karet hisap)
2,5,10,20,25,50,100 ml
Fungsi
: untuk mengambil zat cair dengan volume tertentu.
32. TABUNG SENTRIFUGAL
CENTRIFUGE TUBE, bentuk kerucut
kapasitas 15 ml, berskala 0 sampai 10 x 0,1 ml, bahan gelas soda lime dengan
bibir, ukuran 111 x 17 mm.
Fungsi
: digunakan sebagai tempat bahan yang akan diendapakan dengan sentrifugal.
33. TABUNG REAKSI
TEST TUBE, gelas soda lime, dinding
tipis/normal dengan bibir, ukuran : 50 x 6 mm, 50 x 10 mm, 75 x 10 mm, 75 x 12
mm, 100 x 12 mm, 125 x 12 mm, 125 x 16 mm, 125 x 19 mm, 150 x 16 mm, 150 x 19
mm, dan 150 x 25 mm.
Fungsi
: digunakan a.l untuk melakukan suatu reaksi kimia dan menyimpan senyawa kimia
(cair).
34. TERMOMETER
THERMOMETER,
skala drajat celcius, air rasa, berisi gas, panjang 300 mm, diameter 6 – 7 mm,
ukuran skala :
-
10
|
-
50
x 0,5 0 C
|
-
10
|
-
110
x 1 0 C
|
-
10
|
-
200
x 1 0 C
|
-
10
|
-
250
x 1 0 C
|
-
10
|
-
360
x 2 0 C
|
-
10
|
-
400
x 2 0 C
|
Fungsi
: mengukur suhu suatu senyawa kimia (cair) atau suhu ruang incubator.
BAB
III
Penutup
A.
Kesimpulan
Dari materi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
setiap alat terbuat dari bahan yang berbeda-beda (kayu, gelas dan karet).
Selain itu masing-masing alat laboratorium memiliki fungsi dan prinsip kerja
yang berbeda-beda, tergantung jenis alat nya. Namun beberapa diantara nya
memiliki fungsi yang sama.
B.
Saran
Perlunya
pengenalan alat-alat laboratorium pada mahasiswa dapat merawat dan menggunakan
alat-alat laboratorium secara benar.
Daftar pustaka
Winosoemarto,koesmadji.,dkk
(2012),teknik laboratorium,universitas pendidikan Indonesia.
Wahyuni
suryanita.,blogspot.com (2012),fungsi dan manfaat laboratorium sebagai sumber
belajar,Jakarta.
Nzaoldyeck.wordpress.com(2012),makalah
alat-alat ringan laboratorium.
0 komentar nya:
Post a Comment