Makalah Mengenai Pengenalan Laboratorium

Posted By Muhammad Aziz on Saturday, October 29, 2016 | 1:08 PM

BAB I
Pendahuluan

A.             Latar Belakang
Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran atau pun pelatihan ilmiah di lakukan, dan tempat belajar mengajar melalui metode pratikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar dimana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang di pelajari. Laboraturium biasanya  di buat untuk memungkinkan dilakukan nya kegiatan-kegiatan tersebut sacara terkendali.
Pada pembahasan ini akan dibahas mengenai peralatan laboratorium yang dibuat yang dibuat dari bahan gelas, porselen dan plastik. Bahan gelas mempunyai karakteristik khusus misal nya tahan panas, yang ditandai dengan pyrex, tanda dagang (trade mark) suatu perusahaan pembuat alat-alat gelas.
Fungsi Laboraturium yaitu : sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai metode pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan atau sebagai wadah dalam proses belajar mengajar.
B.              Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.        Untuk mengetahui apa pengertian dari laboratorium
2.        Untuk mengetahui tata letak dari laboratorium
3.        Untuk mengetahui bagaimana perlengkapan dan tata ruang dari laboratorium
C.             Tujuan
1.      Mahasiswa mampu mengetahui apa pengertian dari laboratorium
2.      Mahasiswa mampu mengetahui tata letak dari laboratorium
3.      Mahasiswa mampu mengetahui bagaimana perlengkapan dan tata ruang dari laboratorium



BAB II
PEMBAHASAN
Untuk mengetahui lebih jelas tentang materi memahami laboratorium dan perlengkapannya marilah kita pahami uraian berikut.
A.             Pengertian Laboratorium
Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran atau pun pelatihan ilmiah di lakukan, dan tempat belajar mengajar melalui metode pratikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar dimana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang di pelajari. Laboraturium biasanya  di buat untuk memungkinkan dilakukan nya kegiatan-kegiatan tersebut sacara terkendali (Anonim,2007).
Sementara menurut Emha (2002),laboraturium di artikan sebaga isuatu tempat untuk mengadakan  percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan biologi atau bidang ilmu lainnya.
Pengertian lain menurut sukarso (2005) ,laboraturium adalah suatu tempat dimana di lakukan kegiatan kerja untuk menghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat merupakan suatu  ruangan tertutup kamar , atau ruangan terbuka, misalkan kebun dan lain-lainnya. Berdasarkan defenisi tersebut, laboraturium adalah suatu tempat  yang di gunakan untuk melakukan pecobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, biologi atau bidang ilmu lain nya, yang merupakan suatu ruangan tertutup kamar ,atau ruang terbuka, misalkan kebun dan lain-lainnya.
B.                 Fungsi Laboratorium
Fungsi Laboraturium yaitu : sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai metode pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan atau sebagai wadah dalam proses belajar mengajar.
Menurut Suarso, (2005), secara garis besar laboratorium dalam proses pendidikan adalah sebagai berikut :
·         Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual melalui kegiatan pengamatan, pencatatan, dan mengkaji gejala-gejala alam.
·         Mengembangkan keterampilan motorik siswa, siswa akan bertambah keterampilan nya dalam mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.
·         Memberikan keberanian untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungan alam dan social.
·         Memberi rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon ilmuan.
·         Membina rasa percaya diri terhadap keterampilan dan pengetahuan atau penemuan yang di perolehnya.
Menurut Anonim (2003),fungsi laboraturium sebagai berikut :
·         Laboratorium sebagai sumber belajar, tujuan pembelajaran fisika dengan banyak variasi dapat digali, diungkap kan,dan di kembangkan dari laboratorium
·         Laboratorium sebagai metode pembelajaran di dalam laboratorium terdapat 2 metode dalam pembelajaranya itu metode percobaan dan metode pengamatan.
·         Laboratorium sebagai prasarana pendidikan.
Menurut Soejitno (1983) secara garis besar fungsi laboratorium sebagai berikut :
·         Memberikan kelengkapan bagi pembelajaran teori yang telah di terima sehingga antara teori dan praktik, ukan merupakan kedua hal yang terpisah.
·         Memberikan keterampilan kerjai lmiah bagi mahasiswa/siswi.
Menurut Engkoswara (1982) mengatakan bahwa melalui kegiatan pratikum yang biasanya di lakukan mahasiswa di harap kan dapat :
·         Mengembang kan berbagai keterampilan secara terintegrasi.
·         Mengenal berbagai peralatan laboratorium.
·         Mengenal berbagai desain dan peralatan  untuk eksperimen.
·         Mengembangkan keterampilan mengumpulkan dan menginterprestasikan data.
·         Mengembangkan sikap untuk melakukan sesuatu secara tepat dan akurat.
·         Mengembangkan kecakapan dalam menulis laporan.
·         Mengembangkan kemampuan dalam mengkomunikasikan hasil eksperimen.
·         Menambah keberanian berfikir dan menanggung resiko.
·         Memecahkan masalah dengan  berbagai variable yang banyak dan berbagai kemungkinan pemecahannya.

C.             Tata Letak Laboratorium
                        Tata letak peralatan adalah suatu bentuk usaha pengaturan penempata peralatan di laboraturium,sehingga laboraturium tersebut berwujud dan memenuhi persyaratan untuk beroperasi.kata pengaturan dalam kalimat diatas mengandung makna yang sangat luas,yaitu bahwa dalam mewujudkan suatu laboraturium yang layak operasi diperlukan penempatam peralatan yang tersusun rapi berdasar kepada proses dan langkah langkah penggumaam/aktifitas dalam laboraturum yang di harapkan,begitu pula dengan daerah kerja harus memiliki luas yang memungkinkan pengguna/pekerja/operator dapat bergerak bebas,aman dan nyaman,di samping lalu lintas bahan yang akan di gunakan dapat sampai ke tempat kerja dengan mudah dan lancar.
            Tujan tata letak laboraturium mengurangi hambatan dalam upaya melaksanakan suatu pekerjaan yang menadi tanggung jawabnya.memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna atau pekerja atau operator.memaksimalkan penggunaan peralatan.memberikan hasil yang maksimal dengan pendanaan yang minimal mempermudah pengawasan.
Banyak faktor yang harus di pertimangkan sebelum membangun laboratorium.banyak faktor yang harus di pertimbangan sebelum membangun laboratorium.faktor tersebut antara lain lokasi membangun laboratorium dan ukuran ruang.
Persyaratan lokasi : pembangunan laboratorium antara lain tidak terletak pada arah angin yang menuju bangunan lain atau pemukiman.hal ini di maksudkan untuk menghindari penyebaran gas-gas berbahaya,bangunan laboratorium tidak berdekatan atau di bangun pada sumber air.bangunan laboratorium harus mudah di jangkau ntuk pengontrolan dan memudahkan tindakan lainnya,misalkan apabila terjadi kebakaran.
Tata letak ruangan : ruangan laboratorium untuk pembelajaran sains umumnya terdiri atas ruang utama dan ruang perlengkapan.
·         ruang utama : tempat para siswa atau mahasiswa melakukan pratikum

·         Ruang perlengkapan : umumnya terdiri atas ruangan persiapan dan ruang penyimpanan

·         Ruang persiapan : digunakan untuk menyimpan alat-alat dan bahan-bahan yang akan di pakai pratikum atau percobaan baik untuk siswa maupun untuk guru

·         Ruang penyimpanan : digunakan untuk menyimpan bahan-bahan persediaan termasuk bahan kimia dan alat-alat yang penggunaannya tidak setiap saat.

·         Ukuran ruang utama lebih besar dari pada ukuran ruang persiapan dan penyimpanan.

D.             Fasilitas Laboratorium
·               Fasilitas Umum : merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pamakai laboratorium
Contoh : penerangan,vasilitas air,bak cuci (sinks),aliran listrik,gas

·               Fasilitas khusus : berupa peralatan dan memblair
Contoh : meja siswa/mahasiswa,meja guru/dosen,kursi,papan tulis,lemari alat,lemari bahan dan ruang timbang,lemari asam,perlengkapan p3k,pemadam kebakaran.
Keterangan :
1.            Penerangan : ruang laboratorium harus memiliki pengatur penerangan yang dapat di ubah-ubah  sesuai kebutuhan sumber cahaya matahari atau dari listrik
2.            Ventilasi : ruang laboratorium IPA membutuhkan ventilasi yang baik,lebih-lebih untuk laboratorium yang sering menggunakan bahan-bahan mudah menguap
3.            Air : merupakan vasilitas yang penting dalam laboratorium IPA,terutama untuk laboratorium biologi,pasokan air harus cukup,kualitasnya harus baik,kualitas air yang kurang baik dapat mempercepat keruskan alat-alat terutama alat-alat yang terbuat dari logam.
4.            Bak cuci : bak cuci atau sinks dapat terbuat dari beton, bak cuci yang terbuat dari porselen mudah terdona apabila kena bahan-bahan kimia.saringan untuk mencegah masuknya sisa-sisa pratikum yang berupa bahan padat
5.            Listrik : merupakan fasilitas yang sangat penting,besarnya daya yang terpasang harus mencukupi kebutuhan alat-alat laboratorium,terutama alat-alat labor yang di butuhkan daya besar seperti : seperti oven,furnance,autoclave
6.            Mebelair : perlengkapan yang berupa melebar harus di perhatikan kualitas dan ukurannya,misalnya untuk meja,perlu di perhatikan ketinggiannya 

Prinsip-prinsip yang perlu di perhatikan dalam menyusun tata letak peraatan dan perabotan laboraturium adalah :
a.       Mudah di lihat
b.      Mudah di jangkau
c.       Aman untuk alat
d.      Aman untuk pemakaian

E.              Pengenalan Alat Laboratorium
Pada pembahasan ini akan dibahas mengenai peralatan laboratorium yang dibuat yang dibuat dari bahan gelas, porselen dan plastik. Bahan gelas mempunyai karakteristik khusus misal nya tahan panas, yang ditandai dengan pyrex, tanda dagang (trade mark) suatu perusahaan pembuat alat-alat gelas.
1.      Penyusun bahan gelas borosilikat dan soda lime
Penyusun
Komposisi
Borosilikat
Soda lime
Silika
Borak oksida
Natrium oksida
Aluminium oksida
Kalsium oksida
Magnesium oksida
Barium oksida
Kalium oksida

80,6 %
12,6 %
4,15 %
2,2 %
0,1 %
0,05 %
5 ppm
---
71 %
---
15 %
2,2 %
5,7 %
2,9 %
1,7 %
1,2 %

2.      Karakteristik bahan plastik
Karakteristika
Bahan
Polythene
Polypropylene
PVC
Styrene
Ketahanan terhadap suhu
-waktu pendek
-terus-menerus



900 C
800 C



1450 C
1200 C


750 C
650 C


700 C
600 C
Pengaruh dari
-asam lemah:
-asam kuat:


-alkali lemah:
-alkali kuat:
-pelarut organik:

Tahan
Baik,tetapi perlahan-lahan akan teroksidasi
--
Tahan
Cukup tahan

Sangat tahan
Tahan


--
Sangat tahan
Sangat tahan

--
Tahan


Tahan
Tahan
Kurang tahan

Tahan
Kurang tahan


Tahan
Kurang tahan
Kurang tahan
Kejernihan (clarity)
Translucent
Translucent sampai transparent
Translucent sampai opaque
Transparent
Warna normal
Putih kabut
Putih
Jernih atau berwarna
Jernih atau berwarna
Kekakuan (rigidity)
Lentur
Agak kaku
Sangat lentur atau kaku
Agak kaku

Alat-alat laboratorium logam terbuat dari bahan besi atau kuningan. Khusus bahan besi yang digunakan biasa nya besi cor. Secara umum fungsi setiap alat diberikan secara umum, untuk memudah kan dalam memahami alat-alat laboratorium, penulisan alat-alat sesuai dengan abjad.

F.              Pengenalan Alat Gelas,Porselen, dan Plastik
1.      BEJANA LONCENG
BEL JAR, dengan knop bulat di bagian atas, ukuran tinggi x diameter-dalam bejana, kapasitas :
200 x 150 mm
250 x 275 mm
300 x 200 mm
Fungsi : dapat digunakan untuk percobaan tentang hubungan antara fotosintesis dengan respirasi hewan.
2.      BOTOL CUCI
GAS WASHBOTTLE, kapasiatas :
125 ml
250 ml
500 ml
Fungsi : untuk percobaan respirasi dengan menghubungkan beberapa botol cuci.
3.      BOTOL PEREAKSI
Botol pereaksi dengan gelas jernih atau berwarna kuning sawo (amber), leher sempit, dengan tutup dari polypropylene, kapasitas :
30 ml   250 ml
60 ml   500 ml
125 ml 1000 ml
Fungsi : menyimpan pereaksi.
4.      BOTOL SERBA GUNA
Dengan gelas jernih, leher lebar dengan tutup gelas, kapasita :
60 ml, 250 ml, 500 ml, 1000 ml
Fungsi : menyimpan pereaksi.
5.      BOTOL
Botol polypropylene serba guna, leher sempit dan bertutup ulir polypropylene, kapasitas : 60, 125, 250, dan 500 ml.
Fungsi : menyimpan senyawa kimia cair.
6.      BOTOL KULTUR
CULTURE BOTTLE, gelas, leher sempit dengan tutup ulir aluminium, dapat disterilkan autoclave, kapasitas : 7, 14, dan 28 ml.
Fungsi : membuat kultur pada kegiatan mikrobiologi.
7.      BOTOL TETES
DROPPING BOTTLE, gelas jernih, dengan tutup plastic dan pipet gelas, kapasitas: 30, 60 dan 125 ml.
Fungsi : menyimpan senyawa pereaksi atau pewarna dan meneteskan ke obyek.
8.      BURET
BERETTE, dengan kelep tekan ( pinchvalve ) karet atau plastic, dengan kapasitas 50 ml dan unip skala 0,1 ml ( 50 x 0,1 ml )
Fungsi : untuk titrasi
9.      CAWAN PETRI
PETRI DISH, gelas pyrek, tinggi 18 mm, dengan ukuran :
Dia. Cawan
Dia. Tutup
Dia. Cawan
Dia. Tutup
( mm)
( mm)
( mm)
( mm)
57
70
115
122
70
76
141
149
95
101


Fungsi : untuk pembuatan kultur media.


10.  CORONG
FUNNEL, gelas pyrex, panjang batang sesuai dengan dia meter atas corong, ukuran dia meter : 50, 75, 100, 150 dan 200 mm
Fungsi : untuk proses penyaringan
11.  CORONG PEMISAH
SEPARATING FUNNEL, bentuk kerucut, gelas borosilikat, dapat dipasang kelep (stopcock) atau tutup plastic, kapasitas : 50, 100, 250, 500, dan 1000 ml.
Fungsi : untuk proses pemisahan pigmen.
12.  CORONG PEMISAH
SEPARATING FUNNEL, bentuk lonjong, gelas borosilikat, dapat dipasang kelep (stopcock) atau tutup plastic, kapasitas : 50, 100, 250, 500, dan 1000 ml.
Fungsi : untuk proses pemisahan pigmen.
13.  DESIKATOR
DECICATOR, gelas borosilikat dengan knop bulat dibagian atas tutup dan keping berlubang-lubang dibagian dalam, ukuran diameter bagian dalam dari bagian atas/tutup : 135 dan 200 mm.
Fungsi : untuk proses pengeringan, digunakan senyawa higroskopis a.l. kalsium klorida dan silica gel.
14.  GELAS ARLOJI
WATCH GLASS, gelas pyrex, diameter : 25, 50, 65, 75, 100, 125, dan 150 mm.
Fungsi : untuk menempatkan benda yang sedang dalam pengamatan.
15.  GELAS PIALA
BEAKER GLASS, gelas pyrex, bentuk rendah, dengan bibir tuang dan berskala dua atau tiga, kapasitas : 5, 10, 25, 100, 150, 250, 400, 500, 600, 800, 1000, 1500, 2000, 3000 dan 5000 ml.
Fungsi : untuk menyimpan atau mencampur senyawa kimia, dan unit skala tidak terlalu teliti tetapi cukup memadai untuk penggunaan yang tidak memerlukan ketelitian tinggi.
16.  GELAS UKUR
GRADUATED GLASS CYLINDER, dengan bibir tuang dan kaki bentuk heksagonal.
kapasitas
Bagian skala
kapasitas
Bagian skala
(ml)
(ml)
(ml)
(ml)
10
0,2
250
2
25
0,5
500
5
50
1
1000
10
100
1
2000
20
Fungsi : untuk mengukur volume suatu cairan sesuai dengan keperluan.
17.  KRUSIBEL
CRUCIBLE, porselen, bentuk pendek tebal (squat), dengan atau tanpa tutup dinding bagian dalam dan luar diupam (glazier).
Kapasitas
Alas
Tinggi
(ml)
(mm)
(mm)
8
32
19
15
40
23
25
46
27
45
57
37
90
68
45
Fungsi : untuk membuat preparat abu (tumbuhan).
18.  KRUSIBEL PENYARING
CRUCIBLE FILTER, porselen, kapasitas 25 ml, ukuran 35 x 40 mm (alas x tinggi), dengan dasar berlubang-lubang.
Fungsi : untuk filtrasi dari endapan halus (fine precipitates) yang memerlukan pemanasan (dalam tungku/furnace).
19.  LABU DESTILASI
DESTILLATION FLASK, gelas pyrex, dasar bulat, kapasitas : 100, 250, 500 dan 1000 ml.
Fungsi : sebagai bagian perangkat alat penyuling.
20.  LABU EKSTRAKSI
EXTRACTION FLASK, gelas pyrex, dasar bulat, kapasitas : 100, 250, 500, dan 1000 ml.
Fungsi : untuk proses ekstraksi.
21.  LABU ERLENMEYER
ERLENMEYER FLASK, gelas pyrex, bentuk kerucut dengan mulut sempit, dengan berskala dua atau lebih, kapasitas : 5, 10, 25, 50, 100, 150, 250, 500, 1000, dan 2000 ml.
Fungsi : untuk menyimpan, memanaskan atau mencampur senyawa kimia, dan unit skala tidak terlalu teliti tetapi cukup memadai untuk penggunaan yang tidak memerlukan ketelitian tinggi.
22.  LABU FILTRASI
FILTRATION FLASK, gelas pyrex, bentuk bulat, kapasitas : 100, 250, 500 dan 1000 ml.
Fungsi : untuk proses penyaringan digabung dengan corong penyaring Buchner, dan dihubungkan dengan pompa hisap.
23.  LABU
Labu dasar bulat, gelas pyrex, kapasitas : 100, 250, 500, 1000, 2000 dan 5000 ml.
Fungsi : untuk memanaskan cairan.
24.  LABU KJELDAHL
KJELDAHL FLASK, gelas pyrex dengan leher panjang, kapasitas : 50,100,KJELDAHL FLASK, gelas pyrex dengan leher panjang, kapasitas : 50,100,300, 500 dan 800 ml.
Fungsi : merupakan salah satu perangkat untuk percobaan penentuan kadar protein.
25.  LABU VOLUMETRI
VOLUMETRIC FLASK, terbuat dari gelas jernih tanpa tutup, kapasitas : 10, 25, 50, 100, 250, dan 500 ml.
Fungsi : menyimpan hasil ekstraksi.
26.  VOLUMETRIC FLASK
dengan tutup polypropylene, kapasitas :
1 ml
100 ml
2 ml
200 ml
5 ml
250 ml
10 ml
500 ml
20 ml
1000 ml
25 ml
2000 ml
50 ml

Fungsi : menyimpan hasil ekstraksi.

27.  LUMPANG DAN ALU
MORTAR and PESTLE, porselen, ukuran diameter luar lumping : 70, 90, 110, 125, 140 dan 210 mm.
Fungsi : untuk menggerus dan menghaluskan.
28.  MANGKUK PORSELEN
PORCELAIN BASIN, mangkuk penguap, dasar rata, bentuk dangkal, dengan bibir tuang, ukuran :
Kapasitas
Dia x kedalaman
Kapasitas
Dia x kedalaman
(ml)
(mm)
(ml)
(mm)
20
60 x 14
160
105 x 30
45
80 x 20
220
120 x 32
60
90 x 22
260
130 x 30
100
100 x 25
520
160 x 40
Fungsi : untuk proses penguapan larutan.
29.  MANGKUK GELAS
GLASS BASIN,mangkuk pengkristal,gelas borosilikat,dasar datar,dengan bibir tuang,kapasitas 50 ml dengan ukuran diameter 50 mm dan kedalaman 33 mm
Fungsi : untuk proses pekristalan.
30.  PELAT TETES
PLATE,porselen dengan 12 cekungan dan ukuran 115 x 85 mm.bahan styrene/polystyrene dengan 12 cekungan dan ukuran 115x95 mm.
Fungsi : untuk menguji bahan dengan pereaksi.
31.  PIPET
PIPETTE,hanya satu tanda kapasitas,berkaret hisap,berkode warna,kapasitas : 1( tanpa karet hisap) 2,5,10,20,25,50,100 ml
Fungsi : untuk mengambil zat cair dengan volume tertentu.
32.  TABUNG SENTRIFUGAL
CENTRIFUGE TUBE, bentuk kerucut kapasitas 15 ml, berskala 0 sampai 10 x 0,1 ml, bahan gelas soda lime dengan bibir, ukuran 111 x 17 mm.
Fungsi : digunakan sebagai tempat bahan yang akan diendapakan dengan sentrifugal.

33.  TABUNG REAKSI
TEST TUBE, gelas soda lime, dinding tipis/normal dengan bibir, ukuran : 50 x 6 mm, 50 x 10 mm, 75 x 10 mm, 75 x 12 mm, 100 x 12 mm, 125 x 12 mm, 125 x 16 mm, 125 x 19 mm, 150 x 16 mm, 150 x 19 mm, dan 150 x 25 mm.
Fungsi : digunakan a.l untuk melakukan suatu reaksi kimia dan menyimpan senyawa kimia (cair).
34.  TERMOMETER
THERMOMETER, skala drajat celcius, air rasa, berisi gas, panjang 300 mm, diameter 6 – 7 mm, ukuran skala :
-          10
-          50 x 0,5 0 C
-          10
-          110 x 1 0 C
-          10
-          200 x 1 0 C
-          10
-          250 x 1 0 C
-          10
-          360 x 2 0 C
-          10
-          400 x 2 0 C
Fungsi : mengukur suhu suatu senyawa kimia (cair) atau suhu ruang incubator.















BAB III
Penutup

A.    Kesimpulan
Dari materi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa setiap alat terbuat dari bahan yang berbeda-beda (kayu, gelas dan karet). Selain itu masing-masing alat laboratorium memiliki fungsi dan prinsip kerja yang berbeda-beda, tergantung jenis alat nya. Namun beberapa diantara nya memiliki fungsi yang sama.

B.     Saran
Perlunya pengenalan alat-alat laboratorium pada mahasiswa dapat merawat dan menggunakan alat-alat laboratorium secara benar. 



Daftar pustaka

Winosoemarto,koesmadji.,dkk (2012),teknik laboratorium,universitas pendidikan Indonesia.
Wahyuni suryanita.,blogspot.com (2012),fungsi dan manfaat laboratorium sebagai sumber belajar,Jakarta.

Nzaoldyeck.wordpress.com(2012),makalah alat-alat ringan laboratorium.
Blog, Updated at: 1:08 PM

0 komentar nya:

Post a Comment