KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan YME, atas
berkat dan rahmat-NYA makalah ini dapat di buat dan disampaikan tepat
pada waktunya.
Adapun penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas anatomi fisiologi reproduksi pria dan wanita.
Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penulisan makalah ini. Kami juga berharap dengan
adanya makalah ini dapat menjadi salah satu sumber literatur atau sumber
informasi pengetahuan bagi pembaca.
Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan
dan kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
menjadikan ini lebih sempurna. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
DARTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................... ……
B. Tujuan..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................
A.Sistem Reproduksi Pria................................................................................ .
B.Sistem Reproduksi Wanita.............................................................................
C. Hormon-Hormon Reproduksi........................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................... .
A.Kesimpulan....................................................................................................
B.Saran........................................................................................................... ..
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... .
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangSistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak.Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya.
Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmufaal
(fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut masih dapat bertahan hidup,
sebagai contoh manusia yang dilakukan vasektomi pada organ reproduksinya (testes atau ovarium) atau mencapai menopause dan andropouse tidak akan mati.
B. Tujuan
- Tujuan Umum Mengetahui bagaimana memahami bagian-bagian dari alat reproduksi pria dan wanita
- Tujuan Khusus untuk mengetahui kajian apa saja yang dapat dipecahkan dalam makalah ini dari bahasan alat reproduksi pria dan wanita
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Reproduksi Pria
1. Organ Reproduksi Laki-laki
Sama halnya dengan ciri sekunder dan primer. Organ reproduksi laki-laki dibedakan menjadi alat alat reproduksi yang tampak dari luar dan yang berada didalam tubuh. Berikut rinciannya :
a) Organ Reproduksi Luar
Penis terdiri dari jaringan-jaringan otot, jaringan spons yang lembut, pembuluh darah dan jaringan saraf. Fungsinya yaitu untuk kopulasi (hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memudahkan semen ke dalam organ reproduksi betina). Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi padsa saat dikhitan/sunat.
Buah zakar yang terdiri dari kantung zakar yang didalamnya terdapat sepasang testis dan bagian-bagian lainnya. Kulit luar nya disebut skrotum. Skrotum berfungsi melindungi testis serta mengatur suhu yang sesuai untuk spermatozoa (sel sperma).
Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya berisi
testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum
kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang
berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi
untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di
dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan
otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Otot ini bertindak
sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses
pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu
beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.
b) Organ Reproduksi Dalam
Organ reproduksi dalam yaitu organ yang tidak tampak dari luar, penjelasannya :
Testis sebenarnya adalah kelenjar kelenjar kelamin, berjumlah sepasang
dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormon testosteron. Skrotum
dapat menjaga suhu testis. Jika suhu terlalu panas , skrotum mengembang,
jika suhu dingin skrotum mengerut sehingga testis lebih hangat.
Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir
(skrotum). Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis terdapat
di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi
oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot
polos.Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk memproduksi sperma
dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron.
Didalam testis terdapat terdapat saluran-saluran halus yang disebut
saluran penghasil sperma (tubulus seminiferus). Dinding dalam saluran
terdiri dari jaringan epitel dan jaringan ikat. Dijaringan epithelium
terdapat :Saluran Reproduksi (Saluran Pengeluaran)
Saluran reproduksi maksudnya tempat sperma keluar atau jalan berupa lubang kecil yang menghubungkan organ dalam.
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra.
Epididimis berupa saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis.
Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma
menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens.
Vasa deferens, berupa saluran panjang dan lurus mengangkut sperma ke
vesika seminalis. Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens)
merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan
dari epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung
salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi
sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung
semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dan menghubungkan
vesikula seminalis dengan urethra. Saluran ini berfungsi untuk
mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra
Uretra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.`
2. Kelenjar kelamin Pria
• Vesikula seminalis.
berjumlah sepasang, terletak dibawah dan atas kantung kemih. Merupakan
tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen.
Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi
sperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam
dalam saluran reproduksi wanita.
• Kelenjar prostat
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian
bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung
kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup
sperma.
• Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang
salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah
yang bersifat alkali (basa).
Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria
• Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh
gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron.
Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya
tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.
• Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun
dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat
ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk
merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan.
• UretritisUretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.
• Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.
• Epididimitis
Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.
• Orkitis
Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.
B. Sistem Reproduksi Wanita
Terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga panggul.
Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi
Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran.
Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon gondaotropin / steroid dari poros hormonal thalamus – hipothalamus – hipofisis – adrenal ovarium.
Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga
dipengaruhi oleh siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu,
pigmen dan sebagainya.
1. GENITALIA EKSTERNA
o Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri
dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen,
vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding
vagina.
o Mons pubis / mons veneris
Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.
Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.
o Labia mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung pleksus vena.
Homolog embriologik dengan skrotum pada pria.
Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora.
Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior).
o Labia minora
Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel
rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut
saraf.
o ClitorisTerdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina.
Homolog embriologik dengan penis pada pria.
Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf, sangat sensitif.
o Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora. Berasal dari sinus urogenital.
Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum,
introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus
Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis.
o Introitus / orificium vagina
Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan
tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan.
Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat
berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae.
Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang
menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae).
Bentuk himen postpartum disebut parous.
Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada wanita pernah melahirkan / para.
Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata)
menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi
terkumpul di rongga genitalia interna.
o Vagina
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri
di bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral.
Daerah di sekitar cervix disebut fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix
anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri. Vagina
memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang elastis. Dilapisi
epitel skuamosa berlapis, berubah mengikuti siklus haid.
Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk kopulasi (persetubuhan).
Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus
urogenitalis. Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior,
posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri.
Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar
1/3 anterior dinding vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus
vaginal.
o Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot
diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis
(m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra).
Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina.
Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.2. GENITALIA INTERNAL
o Uterus
Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa).
Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus.
Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan.
Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri.
o Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan /
menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3
komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan
glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio
cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri externum (luar,
arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium
uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum melahirkan
(nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah
pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis
melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina
ischiadica. Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks
yang mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan
berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas lendir
serviks dipengaruhi siklus haid.
o Corpus uteri
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada
ligamentum latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan
muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam
arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam
lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan
runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium. Posisi
corpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri
berada di atas vesica urinaria.
Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi selama pertumbuhan dan perkembangan wanita (gambar).
o Ligamenta penyangga uterus
Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale,
ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum
infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina, ligamentum rectouterina.
o Vaskularisasi uterus
Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta arteri ovarica cabang aorta abdominalis.
o Salping / Tuba Falopii
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba
kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum
dari ovarium sampai cavum uteri.
Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta mukosa dengan epitel bersilia.
Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta
pars infundibulum dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan
ketebalan dinding yang berbeda-beda pada setiap bagiannya (gambar).
o Pars isthmica (proksimal/isthmus)
Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendali transfer gamet.Pars ampularis (medial/ampula)\
Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula /
infundibulum, dan pada hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi
implantasi di dinding tuba bagian ini.Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya,
melekat dengan permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi “menangkap” ovum
yang keluar saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam
tuba.
o MesosalpingJaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus).
o Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum,
sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan
jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula.Ovarium
berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari
sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di
korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon
steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus
luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii
melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae “menangkap” ovum yang dilepaskan
pada saat ovulasi.
Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum
infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari
cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis.
C. Hormon- Hormon Reproduksi
1. Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen
tapiyang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen
berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita
yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen
juga berguna pada siklusmenstruasi dengan membentuk ketebalan
endometrium, menjaga kualitas dankuantitas cairan cerviks dan vagina
sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
2. Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesteronemempertahankan
ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasizygot. Kadar
progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilansampai
plasenta dapat membentuk hormon HCG.
3. Gonadotropin Releasing Hormone GNRH
merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamusdiotak. GNRH akan
merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) dihipofisis. Bila
kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikanumpanbalik ke
hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun
sebaliknya.
4. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksioleh
hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan
pematangan darifolikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan
ovum.Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan
untuk waktu tertentu oleh LH.
5. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell StimulatingHormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH
berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel
granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus
(LH-surge). Selamafase luteal siklus, LH meningkatkan dan
mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan
progesteron. Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam
darah bervariasi setiap fase siklus, waktu paruheliminasinya pendek
(sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem reproduksi pria dan wanita berbeda. Pada reproduksi pria memiliki penis dan kelenjar testis untuk menghasilkan sperma, kematangan sel sperma ditandai dengan mimpi basah pada usia pubertas. Pada system reproduksi wanita memiliki vagina dan ovarium untuk menghasilkan ovum. Kematangan sel telur atuovum ditandai menarche pada usia antara 13-16 tahun. Apabila terjadi pertemuanantara sel sperma dan sel ovum akan terjadi kehamilan yang akan berkembang menjadi janin.
B. SARAN
1. Bagi Siswa
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan siswa dalam memberikan
pelayanan kebidanan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Bagi Petugas – petugas Kesehatan Diharapkan dengan makalah ini
dapat meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang kebidanan
sehingga dapat memaksimalkan kita untuk memberikan health education
dalam perawatan.
3. Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki
oleh semuaorang. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang
tersebut akan dapatmenjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan
secar bebas tanpa mengatahuidampaknya, Pengetahuan yang diberikan harus
mudah dipahami, tepat sasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Aaltonen, Priscilia Gaudet, 2004. “Customer Relationship Marketing and Effects
of Demographics and Technology on Customer Satisfaction and Loyalty in
Financial Services,” Dissertation, Old Dominion University.
Achrol, R, 1997. “Change in The Theory of Interorganizational Relationship in
Marketing toward a Network Paradigm,” Journal of The Academy of
Marketing Sciences, Vol. 5, No. 1, pp. 56-71.
• Kadaryanto et al. 2006.20.Biologi 2, Yudhistira, Jakarta
• Saktiyono. 2004. 86-93, 96, 98.Sains : Biologi SMP 3,Esis-Penerbit Erlangga,Jakarta.
• Tim IPA SMP/MTs. 2007.14. Ilmu Pengetahuan Alam 3,15-18. Galaxy PuspaMega, Jakarta.
• Tim Biologi SMU.1997. 320,339-344, 348,349, 354359. Biologi 2. GalaxyPuspa Mega. Jakarta.
0 komentar nya:
Post a Comment