KATA PENGANTANTAR
Sebelumnya mari kita panjatkan Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat - NYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa Penyusun juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya sehingga makalah ini yang berjudul Makalah Sejarah Seni Budaya Tradisi Islam Di Nusantara dapat selesai tepat pada waktunya
Dan harapan kami dalam pembuatan makalah ini semoga dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman Penyusun, Penyusun yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu Penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Lampegan, Maret 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia dimana yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Keberhasilan penyebaran Islam di Nusantara tidak dapat dipisahkan dari peranan wali sanga. Ketika menyiarkan Islam para wali sanga menggunakan berbagai bentuk kesenian tradisional masyarakat setempat dengan cara menyisipkan nilai-nilai islam ke dalam kesenian tersebut. Upaya para wali sanga tersebut diterima baik oleh masyarakat, mereka tidak merasa asing karena budaya asli mereka tidak dihapus. Lambat laun seni budaya local tersebut berubah menjadi seni budaya local yang bernuansa Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Seni Budaya Lokal Sebagai Tradisi Islam?
2. Sebutkan Contoh Budaya Lokal sebagai Tradisi Islam ?
3. Keterkaitan Seni Budaya dengan Islam ?
4. Apresiasi Terhadap Upacara Tradisi Lokal ?
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Seni Budaya Lokal Sebagai Tradisi Islam
Makna dari seni budaya local sebagai tradisi Islam adalah semua budaya
yang berada dn berkembang di wilayah Indonesia yang dijadikan tradisi
Islam karena sudah dipengaruhi oleh ajaran-ajaran Islam. Seni budaya
local yang sudah dipengaruhi ajaran Islam banyak jenisnya ada yang
berupa kesenian, upacara adat dan seni bangunan. Ketiga kelompok
tersebut menggambarkan suatu budaya yang menjadi cirri khas dari setiap
budaya mereka.
B. Budaya Lokal sebagai Tradisi Islam
Perlu difahami bahwa adanya penggabungan antara budaya local dengan
ajaran Islam bukan berarti ajaran Islam yang dipengaruhi budaya local,
tetapi justru budaya local yang dipengaruhi ajaran Islam, sehingga yang
tadinya tidak ada unsur-unsur Islam dalam budaya tersebut menjadi
bernafaskan Islam.
1. Kesenian
1. Kesenian
Kesenian merupakan kebudayaan yang banyak terdapat di Indonesia. Oleh
karena itu, kesenian juga disisipkan ajaran Islam. Bahkan kesenian
tradisi Islam murni dapat dijadikan kesenian baru yang diterima
masyarakat sebagai budaya local.
Beberapa kesenian local berhasil diubah menjadi kesenian Islami oleh
Wali Sanga. Dengan kepandai mereka kesenian local dijadikan sebagai
media dakwah sehingga budaya local yang dahulunya menyimpang menjadi
benar menurut ajaran Islam. Kesenian-kesenian local yang bernuansa Islam
atau yang menjadi bernuansa Islam diantaranya adalah:
a. Wayang
Kesenian wayang di nusantara merupakan hasil karya Sunan kalijaga,
wayang dimanfaatkan beliau sebagai media dakwah. Dengan wayang sunan
kalijaga berhasil menarik perhatian masyarakat luas. Beliau banyak
menciptakan cerita pewayangan yang bernuansa Islam, misalnya cerita yang
berjudul Jamus Kalimusada, Wahyu Tohjali, Wahyu Purboningrat, dan Babat
Alas Wonomarto.
Pada masa itu setiap akan diadakan pentas atau pergelaran wayang,
terlebih dahulu sunan kalijaga memberikan wejangan atau nasihat
keislaman. Kemudian mereka diajak mengucapkan dua kalimah syahadat,
dengan demikian mereka sudah menyatakan masuk Islam.
b. Hadrah dan salawat kepada Nabi Muhammad saw
Hadrah adalah salah satu jenis alat musik yang bernafaskan Islam. Seni
suara yang diiringi dengan rebana (perkusi dari kulit hewan) sebagai
alat musiknya. Sedang lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu yang
bernuansakan Islami yaitu tentang pujian kepada Allah swt dan sanjungan
kepada Nabi Muhammad saw. Dalam menyelenggarakan pesta musik yang
diiringi rebana ini juga menampilkan lagu cinta, nasehat dan
sejarah-sejarah kenabian. Sampai sekarang kesenian hadrah masih eksis
berkembang di masyarakat. Pada zaman sekarang kesenian hadrah biasanya
hadir ketika acara pernikahan, akikahan atau sunatan. Bahkan kesenian
hadrah ini dijadikan lomba antar pondok pesantren atau antar madrasah.
c. Qasidah
Qasidah artinya suatu jenis seni suara yang menamilkan nasehat-nasehat
keislaman. Dalam lagu dan syairnya banyak mengandung dakwah Islamiyah
yang berupa nasehat-nasehat, shalawat kepada Nabi dan do’a-do’a.
Biasanya qasidah diiringi dengan musik rebana. Kejadian pertama kali
menggunakan musik rebana adalah ketika Rasulullah saw disambut dengan
meriah di Madinah.
d. Kesenian Debus
Kesenian debus difungsikan sebagai alat untuk membangkitkan semangat
para pejuang dalam melawan penjajah. Oleh karena itu, debus merupakn
seni bela diri untuk memupuk rasa percaya diri dalam menghadapi musuh.
Pengertian lain dari debus adalah gedebus atau almadad yaitu nama sebuah
benda tajam yang digunakan untuk pertunjukan kekebalan tubuh. Benda ini
terbuat dari besi dan digunakan untuk melukai diri sendiri. Karena itu
kata debus juga diartikan dengan tidak tembus. Filosofi dari kesenian
ini adalah kepasrahan kepada Allah swt yang menyebabkan mereka memiliki
kekuatan untuk menghadapi bahaya, seperti yang dilambangkan dengan benda
tajam dan panas.
e. Suluk
Suluk adalah tulisan dalam bahasa jawa dengan huruf jawa maupun huruf
arab yang berisikan pandangan hidup masyarakat jawa. Suluk berisi ajaran
kebatinan masyarakat jawa yang berpegang teguh pada tradisi jawa dan
unsur-unsur Islam.
Suluk sewelasan tergolong ritual yang sudah langka dalam tradisi budaya
Islam di Jawa. Berbagai bentuk seni budaya Islam yang berkembang di Jawa
tak terdapat di Arab sana Tradisi yang dibawa dari Persia ini untuk
memperingati hari lahir Syekh Abdul Qadir Jaelani, tokoh sufi dari
Baghdad, Irak, yang jatuh pada tanggal 11 (sewelas). Suluk dalam bahasa
Jawa dan Arab, terdiri dari salawat dan zikir—zikir zahir (fisik) dan
zikir sirri (batin). Ketika zikir mereka terdengar mirip dengungan,
orang-orang itu seperti ekstase. Jari tangan tak henti memetik butir
tasbih. Ketika jari berhenti, zikir dilanjutkan di dalam batin. Pada
titik ini terjadi ”penyatuan” dengan Yang Maha Esa. Lewat suluk ini akan
mempertebal keyakinan kepada Allah swt.
f. Marawis
Marawis adalah salah satu jenis “band tepuk” dengan perkusi sebagai alat musik utamanya. Musik ini merupakan kolaborasi antara kesenian Timur Tengah dan Betawi, dan memiliki unsur keagamaan yang kental. Itu tercermin dari berbagai lirik lagu yang dibawakan yang merupakan pujian dan kecintaan kepada Sang Pencipta. Jenis musik ini dibawa ke Indonesia oleh para pedagang dan ulama yang berasal dari Yaman beberapa abad yang lalu. Disebut Marawis karena musik dan tarian ini menggunakan alat musik khas mirip kendang yang disebut Marawis. Alat musik tetabuhan lainnya yang digunakan adalah hajir atau gendang besar, dumbuk (sejenis gendang yang berbentuk seperti dandang), tamborin, dan ditambah lagi dua potong kayu bulat berdiameter sekira 10 cm.
Dalam seni marawis terdapat tiga nada yang berbeda, yakni zafin, sarah, dan zaife. Zafin merupakan nada yang sering digunakan untuk lagu-lagu pujian kepada Nabi Muhammad saw. Tempo nada yang satu ini lebih lambat dan tidak terlalu mengentak.
Kini, zafin tak hanya digunakan untuk mengiringi lagu-lagu pujian, tapi
juga digunakan untuk mendendangkan lagu-lagu Melayu. Sedangkan, nada
sarah dan zaife digunakan untuk irama yang mengentak dan membangkitkan
semangat.
g. Tari Zapin
Tari Zapin adalah sebuah tarian yang mengiringi musik qasidah, gambus,
dan marawsi. Tari Zapin diperagakan dengan gerak tubuh yang indah dan
lincah. Musik yang mengiringinya berirama padang pasir atau daerah Timur
Tengah. Tari Zapin biasa dipentaskan pada upacara atau perayaan
tertentu misalnya : khitanan, pernikahan dan peringatan hari besar Islam
lainnya. Para penari yang semuanya laki-laki menari berpasangan dengan
mengenakan sarung, kemeja, dan kopiah hitam.
2. Upacara Adat
Pada masa penyebaran Islam di nusantara banyak dijumpai upacara-upacara
pemujaan. Upacara tersebut berupa pemujaan kepada roh nenek moyang dan
terhadap benda-benda pusaka yang dianggap memiliki kekuatan. Dengan
datangnya ajaran Islam banyak diantara upacara-upacara tersebut yang
disisipi ajaran Islam.
Diantara upacara-upacara yang sudah dimasuki ajaran Islam adah :
- Pernikahan (upacara saweran diisi dengan nasihat perkawinan yang islami, dll)
- Kematian (talkin dan tahlilan)
- Mauludan, yaitu peringatan lahirnya Rasulullah
- Grebek, yaitu upacara mengiringi para raja atau pembesar
- Sekatenan, yaitu hamper sama dengan mauludan dilaksanakan setiap tanggal 12 Rabiul awal
- Pesta tabuik, yaitu peringatan meninggalnya cucu nabi Muhammad.
- Selikuran, upacara yang diadakan setiap bulan ramadlan di malam-malam ganjil mulai tanggal 21 ramadlan
- Megangan, yaitu upacara menyambut datangnya bulan suci ramadlan
3. Seni Bangunan
Diantara seni bangunan yang merupakan seni budaya tradisi Islam bisa dilihat pada arsitektur mesjid, makam para raja dan bangunan-bangunan bersejarah lainnya.
C. Keterkaitan Seni Budaya dengan Islam.
Islam adalah agama yang paling sempurna. Selain mengatur hubungan
manusia dengan Alloh swt (Ibadah), Islam juga mengatur hubungan manusia
dengan sesamanya (Muamalat).
Di bidang mu'amalat, Islam mengatur tata kehidupan kaum muslimin dalam
berbudaya, baik dalam aspek kehidupan berkeluarga, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara (sosial-politik), berekonomi, berkesenian,
maupun dalam aspek kehidupan lainnya.
Kesenian identik dengan keindahan. Sebagai pendorong kaum muslimin dalam aspek kehidupan berkesenian adalah Hadis Nabi saw :
اِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ
"Alloh swt itu Maha Indah. Dia menyukai keindahan". (HR Muslim).
Dengan kata lain, orang yang menjadikan Islam sebagai pedoman hidupnya,
maka segala aspek kehidupan berbudayanya, tentu akan diwarnai dan
dipengaruhi oleh nilai-nilai keislaman yang diyakininya itu. Dengan
begitu, seni budaya yang diciptakan kaum muslimin tersebut tentu
terkandung nilai-nilai keislaman, di samping juga ada nilai-nilai lokal /
kedaerahan, karena kehidupan manusia tidak dapat lepas dari pengaruh
lingkungan dimana ia hidup.
D. Apresiasi Terhadap Upacara Tradisi Lokal
1. Mensuriteladani Dakwah Walisongo
Sebelum Islam datang, berbagai tradisi, upacara dan adat istiadat
sebagai pengaruh dari ajaran hindu, buda dan aliran kepercayaan
berkembang subur secara turun temurun dan sulit dihilangkan. Mulai dari
urusan kelahiran, aktifitas sehari-hari (usaha, panen, khitanan,
perkawinan, pembangunan, dll) sampai urusan kematian, selalu ada upacara
dan kenduren-nya, lengkap dengan ubo rampe (sesajen) dan pembacaan
mantera-mantera.
Tradisi dan upacara tersebut, jika dipandang dari segi agama Islam,
tentu ada yang sesuai dan ada yang bertentangan dengan aqidah Islam.
Melihat kenyataan seperti ini, para muballigh Walisongo, terutama
kelompok Sunan Kalijaga, sungguh sangat cerdas dan bijaksana. Mereka
berdakwah dengan pendekatan budaya. Mereka tidak antipati terhadap
tradisi dan adat istiadat lama yang nampak bertentangan dengan aqidah
islam dan sudah mendarah daging itu. Jika diberantas, masyarakat akan
membenci dan semakin menjauh.
Tradisi, adat istiadat dan upacara yang nampak bertentangan itu tidak
diberantas seketika, tetapi tetap dilestarikan, sambil diubah
sedikit-demi sedikit dengan disisipi nilai-nilai keislaman. Misalnya
upacara adat atau kenduren istilahnya diganti dengan “Selamatan”;
pembacaan mantera diganti dengan bacaan ayat-ayat Al-Qur'an, kalimat
thayyibah (tahlilan) dan doa-doa Islam; sesajen untuk roh halus atau roh
nenek moyang diganti dengan makanan atau berkat yang
disajikan/disuguhkan sebagai shodaqoh kepada orang hidup yang mengikuti
upacara tersebut. Adapun sesajen penting yang berupa aneka ragam jajan
pasar diganti dengan tiga jenis makanan : ketan, kolak dan apem, dengan
diberi makna baru. Ketiga nama makanan tersebut diambil dari bahasa arab
yang diucapkan secara keliru oleh masyarakat jawa. Kata ketan dari
bahasa arab Khatha-an yang berarti kesalahan atau dosa. Kata Kolak dari
bahasa arab qaala yang berarti berkata atau berdoa; dan kata Apem dari
kata Afwun yang berarti ampunan. Dari ketiga nama makanan tersebut
terkandung suatu ajaran, bahwa manusia tidak dapat lepas dari dosa dan
salah. Oleh karena itu, hendaklah ia berdoa kepada Allah untuk memohon
ampunan-Nya.
Dengan metode dakwah seperti itu, maka masyarakat dan budayanya secara
tidak sadar dapat diislamkan. Itulah rahasianya, kenapa mayoritas
penduduk Jawa, terutama yang tinggal di daerah basis hindu-budha,
berduyun-duyun masuk Islam dalam jangka waktu yang sangat singkat.
Atas dasar pengalaman dakwah Walisongo di atas, kita seharusnya
mencontoh mereka dalam mensikapi berbagai upacara tradisi dan adat
istiadat lokal di daerah kita. Kita tidak boleh langsung bersikap
antipati dan berkepala batu, lalu menuduhnya bid’ah, syirik, kafir,
haram, masuk neraka, sesat dan sejenisnya, tanpa terlebih dahulu
mempertimbangkan dampaknya atau untung-ruginya bagi kesuksesan dakwah
Islamiyah jangka panjang. Akan tetapi, kita harus bersikap cerdas dan
bijaksana, antara lain dengan pedoman berikut:
a. Jika upacara, tradisi, atau adat istiadat lokal yang nampak tidak
bertentangan dengan unsur aqidah Islam, hendaknya disikapi dengan penuh
penghormatan, dan kalau perlu dikembangkan dan dilestarikan sebagai aset
budaya bangsa. Bahkan dapat dijadikan sarana berdakwah.
b. Jika hal itu nampak bertentangan dengan unsur aqidah Islam, baik
secara terang-terangan maupun sembunyi, hendaknya tidak disikapi secara
reaktif, antipati, bertindak destruktif (merusak) dan main hakim
sendiri. Akan tetapi tetap bersikap toleran dan simpatik, sambil
dicarikan jalan keluarnya agar tidak bertentangan dengan Aqidah Islam,
dengan menggunakan metode, pendekatan dan cara halus seperti yang
dilakukan oleh Walisongo. Misalnya dipandang sebagai bagian dari kreasi
budaya bangsa dan bukan merupakan bagian dari ajaran Islam, lalu
disisipi nilai-nilai keislaman, diubah sedikit demi sedikit, ditafsiri
dan dimaknai secara baru, dicarikan dalil-dalil naqli dan aqli, sehingga
tradisi tersebut menjadi sebuah tradisi lokal yang bernafaskan Islam
2. Beberapa Contoh Tradisi Lokal Yang Bernafaskan Islam
- Selamatan / Kenduren setiap ada hajat seperti ingin pindah rumah, pembangunan, panenan (sedekah bumi), naik pangkat, pelantikan, wisuda, serah-terima jabatan, sembuh dari sakit, mengadakan pertunjukan, dan lain-lain. Acaranya antara lain : pembacaan istighotsah, tahlilan, yasinan, dzibaan, khataman Al-Qur’an, dan doa-dzikir lainnya.
- Berkaitan dengan kehamilan : upacara hamil 3 bulan; hamil 4 bulan; hamil 7 bulan (mitoni/tingkepan); hamil 9 bulan (mrocoti). Acaranya antara lain pembacaan surat Yusuf dan Maryam, khataman, tahlilan, pengajian, dan doa-dzikir lainnya.
- Berkaitan dengan kelahiran : menanam ari-ari, mengadzani telinga kanan dan meng-iqomati telinga kiri, Brokahan (selamatan kelahiran bayi), sepasaran, selapanan, puputan (copot puser), jagong bayen, pemberian nama, aqiqoh, khitanan, mandap siti (turun tanah).
- Berkaitan dengan pernikahan: lamaran, peningsetan, midodareni (mandi calon penganten), akad nikah, resepsi, sepasaran (ngunduh mantu).
- Berkaitan dengan kematian : tahlilan 1-7 hari, 40 hari, 100 hari, 1000 hari, haul, ziarah kubur, kirim pahala/doa, nyadran bulan ruwah, dll.
- Berkaitan dengan PHBI : Maulid Nabi, Isro’-Mi’roj, Nuzulul Qur’an, Unjung-unjung (shilaturrahmi hari raya), syawalan, Qurban, Muharrom (syuro), Nisfu Sya’ban, Sekaten, Grebeg (mengarak nasi tumpeng gunungan dalam rangka maulud Nabi, besar, poso, syawal).
- Berkaitan dengan Majlis dzikir yang ditradisikan misalnya sholawatan (dzibaan, berjanjen, nariyah), yasinan, istighotsahan, manaqiban, majlis semaan Al-Qur’an, dan sejenisnya.
Dan masih banyak tradisi-tradisi lain seperti peringatan ulang tahun, upacara bendera, rebo kasan, dan sejenisnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keberadaan tradisi-tradisi/adat yang diwarnai ajaran Islam di Bumi Nusantara menunjukkan keberhasilan dakwah Islam di Nusantara. Namun, yang perlu diingat bahwa tradisi/budaya tersebut hanyalah merupakan alat/metode dakwah, bukanlah tujuan akhir. Sehingga bukanlah harga mati dan masih bisa menerima perubahan. Karena tujuan dakwah para da’i dan Wali Songo yang sebenarnya adalah untuk menerapkan ajaran Islam secara murni dan kaffah, karena Islam adalah ajaran yang sempurna. Allah SWT berfirman:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإسْلامَ دِينًا
“…Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu…” (QS. Al-Maaidah [5]: 3)
Oleh karena itu, Islam tidak memerlukan penambahan apalagi pengurangan ajarannya. Karena hal yang demikian dilarang oleh Rasulullah SAW sebagaimana sabdanya:
عَنْ أُمِّ الْمُؤْمِنِيْنَ أُمِّ عَبْدِ اللهِ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم : مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ. (رواه البخاري ومسلم)
وفي رواية لمسلم: مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
Ummul mukminin, ummu Abdillah, Aisyah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata bahwa Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu dalam urusan agama kami ini yang bukan dari kami, maka dia tertolak”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat Muslim : “Barangsiapa melakukan suatu amal yang tidak sesuai urusan kami, maka dia tertolak”
Jadi, jika ada ajaran Islam dan adat/tradisi yang saling bertentangan
maka tentunya kita harus memilih dan memegang erat ajaran Islam sesuai
Al-Qur’an dan As-Sunnah yang akan menyelamatkan kita di dunia dan
akhirat. Tidak boleh menjadikan tradisi/adat sebagai ibadah yang tidak
ada contohnya serta tidak boleh pula bersikap fanatik buta (ikut-ikutan
tanpa ilmunya) kepada tradisi/peninggalan nenek moyang.
Namun, dalam menyikapi keberagaman dan perbedaan yang ada terkait dengan
tradisi/adat di Nusantara maka sebagai muslim tentunya harus bersifat
dan bersikap tasamuh (toleransi) selama tidak melanggar/merusak masalah
aqidah. Karena apabila ada tradisi/adat yang tidak sesuai dengan aqidah
Islam maka kita harus tegas menjauhinya dan mengingatkan orang lain agar
tidak terperosok ke dalam kemusyrikan, seperti: Upacara Laut/Pesta
Nelayan yang mengadakan sesajian untuk Nyi Roro Kidul, dll.
B. Saran
Dari uraian diatas sikap kita menghadapi berbagai macam tradisi dan
upacara kesukuan nusantara adalah menghormati dan memandangnya sebagai
kekayaan khazanah budaya yang ada di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
• https://farhansyaddad.wordpress.com/2014/03/05/materi-ajar-memahami-sejarah-tradisi-islam-nusantara/.
• http://ustadzuna-gpaismpngresik.blogspot.co.id/2015/02/sejarah-tradisi-islam-nusantara.html.
• http://farkhanali.blogspot.co.id/2012/09/tradisi-islam-nusantara.html
LEGENDAQQ
ReplyDeleteKami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari Legendaqq(dot)Net. :) 1 ID Untuk 8 Games :
- Domino99
- BandarQ
- Poker
- AduQ
- Capsa Susun
- Bandar Poker
- Sakong Online
- Bandar 66
Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami LegendaQQ(dot)Net. info Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan LegendaQQ(dot)Net :
- Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
- Kartu Anda Akan Lebih Bagus
- Bonus TurnOver Atau Cashback Di Bagikan Setiap 5 Hari
- Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
- Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
- Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan Dana
- Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
- Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain Di Seluruh Indonesia,
- LegendaQQ(dot)Net Pasti Selalu Ramai Selama 24 Jam Setiap Harinya.
- Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS cantik, Sopan, Dan Ramah.
Fasilitas BANK yang di sediakan :
- BCA
- Mandiri
- BNI
- BRI
- Danamon
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At LegendaQQ(dot)Net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : 2AE190C9
- Facebook : Legendaqq
- WA : +855964987960
Link Alternatif :
- www.legendaqq(dot)net
- www.legendaqq(dot)org
- www.legendapelangi(dot)com
NB : untuk login android / iphone tidak menggunakan www dan spasi ya boss ^_^